Liputan6.com, Jakarta Dr Naek L Tobing, terapis, psikiater, sekaligus konselor seks rumah tangga dan permasalahan remaja dikabarkan tutup usia pada Senin (6/4/2020), pukul 10.00 WIB. Ia dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta. Belakangan diketahui dr Naek L Tobing adalah pasien positif COVID-19.Â
Pada sisa hidupnya, Naek L Tobing masih menjalani praktik. Namanya dikenal sebagai pakar tempat bertanya bagi mereka yang menghadapi masalah seputar hubungan seks, rumah tangga, dan remaja. Beberapa tahun terakhir, pria kelahiran Samosir 14 Agustus 1940 itu lebih fokus mengedukasi dan menangani masalah mikropenis pada anak. Baginya, masalah itu sudah sangat mengancam.
Baca Juga
Naek L Tobing telah menangani masalah mikropenis atau penis kecil lebih dari 20 tahun. Namun, menurutnya--ketika diwawancara oleh Health-Liputan6.com tujuh tahun lalu--jumlah anak yang mengeluh memiliki penis kecil semakin meningkat.
Advertisement
Kala itu, Naek mengaku dalam sehari bisa menangani hingga 8 pasien, yang semuanya anak-anak.
"Kadang-kadang sampai 8 orang satu hari. Banyak kan... Semua mikropenis. Itu kadang sampai Sabtu. Karena banyak orang suka konsultasi Sabtu pagi," ujarnya kala itu.
Saat musim libur, Naek mengatakan pasien yang berkonsultasi padanya sampai 20 orang. "Apalagi kalau musim libur, itu sampai 20 pasien itu, di sini seperti kayak pasar. Satu pasien bisa empat orang karena ada ayahnya, ibunya, saudaranya. Beda sama orang dewasa," katanya.
Â
Â
Prihatin dengan Masalah Mikropenis
Saat musim libur, Naek mengatakan pasien yang berkonsultasi padanya sampai 20 orang. "Apalagi kalau musim libur, itu sampai 20 pasien itu, di sini seperti kayak pasar. Satu pasien bisa empat orang karena ada ayahnya, ibunya, saudaranya. Beda sama orang dewasa," katanya.
Naek prihatin dengan semakin banyaknya pasien anak yang mengalami mikropenis. Maklum saja, menurutnya mikropenis mengancam seumur hidup. Jika tak diobati sesegera mungkin, ukuran penis tetap akan di bawah normal hingga dewasa.
Menurutnya, penanganan mikropenis harus dilakukan sebelum anak memasuki usia pubertas. Anak-anak itu akan diberi obat hormon berupa tablet yang harus dikonsumsi selama 25 hari. Sehari 4 tablet dengan dosis yang ditentukan. Hasilnya, dalam 1-2 bulan akan ada perbedaan signifikan. Obat itu bukan sembarang obat yang bisa diperoleh di apotek. Kala itu, Naek mengaku mendatangkannya langsung dari Jerman.
"Yang penting sekarang bagaimana caranya orang banyak yang tahu kalau mikropenis ini menjadi ancaman. Kasihan mereka! Ini jadi mengerikan. Orangtua harus sadar ini merupakan ancaman," tegasnya.
Menurutnya, anak-anak zaman sekarang semakin banyak mengalami mikropenis karena dari kecil anak mengalami obesitas. Masalah penis kecil ini semuanya terjadi pada anak yang gemuk.
Fokus Naek dalam mengatasi masalah mikropenis juga tampak dari laman media sosialnya. Meski terhitung jarang mengunggah konten, namun unggahan Naek di Instagramnya sangat informatif. Ia kerap mengunggah contoh kasus yang ditemui saat berpraktik terkait mikropenis dan kesehatan seks pasutri.
Advertisement
Biodata
Nama: Dr. Naek L. Tobing
Tempat Tanggal Lahir: Samosir, Tapanuli/14 Augusts 1940
Status: Menikah dengan 6 anak
Istri: dr Marion Erlina Aritonang
Riwayat Pendidikan:
Medical doctor: University of Sumatra Utara graduated 1966.
Psychiatrist: University of Indonesia Jakarta. 1976
Certified Sex Educator : University of Minnesota, Minneapolis USA. 1983 and Sex Counselor
Tempat Praktik
Jl. Pakubuwono VI No.21 Kebayoran Baru 12120Telp. (021) 7221441, 7200459 Fax. (021) 7253420
Organisasi
Ikatan Dokter Jiwa Indonesia (IDAJI)
International Society for Women Sexual Health
Mantan Anggota American Association of Sex Educators, Counselors and Therapists.