Liputan6.com, Jakarta Badan Kesehatan Dunia (WHO) menolak teori bahwa COVID-19 adalah virus yang dibuat di laboratorium. Pernyataan ini disampaikan pada Selasa (21/4/2020).
WHO mengatakan bahwa semua bukti yang telah diketahui menunjukkan patogen yang muncul dari hewan di Tiongkok. Juru bicara WHO Fadela Chaib juga mengatakan, kemungkinan virus itu berasal dari hewan.
Baca Juga
"Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus itu berasal dari hewan dan tidak dimanipulasi atau dibangun di laboratorium atau di tempat lain," kata Chaib dalam konferensi pers di Jenewa seperti dikutip New York Post.
Advertisement
Namun, dia mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana virus melompat dari hewan ke manusia.
Simak Video Berikut Ini:
Kelelawar
Kelelawar diprediksi sebagai salah satu pembawa kemungkinan penularan, yang telah dikaitkan dengan pasar hewan di kota Wuhan, Cina.
"Kemungkinan besar memiliki reservoir ekologis pada kelelawar, tetapi bagaimana virus datang dari kelelawar ke manusia masih harus dilihat dan ditemukan," kata Chaib.
Advertisement