Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) memperingatkan bahaya penghentian layanan imunisasi di tengah pandemi COVID-19. WHOÂ mengatakan, hal ini berisiko memicu adanya penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin.
Pernyataan ini disampaikan oleh WHO dalam rangka Pekan Imunisasi Sedunia 2020 yang jatuh pada 24 hingga 30 April.
Baca Juga
"Wabah penyakit tidak harus menjadi ancaman tetap ketika kita memiliki vaksin yang aman dan efektif untuk melindungi kita," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip dari laman resmi WHO pada Jumat (24/4/2020).
Advertisement
Tedros mengatakan, selagi para ilmuwan sedang mengembangkan vaksin untuk COVID-19, dunia tidak boleh berhenti berjuang melindungi masyarakat dari penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin.
"Penyakit-penyakit ini akan meraung kembali apabila kita tidak melakukan vaksinasi," kata Tedros.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Pelayanan Imunisasi Harus Tetap Diberikan
WHO memberikan contoh berbahayanya ketika layanan vaksin terhenti di tengah keadaan darurat, meski dalam waktu singkat. Mereka mengatakan penyakit seperti campak dan polio berisiko meningkat.
Seperti campak yang terjadi di Republik Demokratik Kongo yang membunuh lebih dari enam ribu jiwa di tengah wabah Ebola di negara itu. Hal ini menyoroti pentingnya mempertahankan pelayanan kesehatan seperti imunisasi sangat penting meski di tengah kondisi darurat.
Mereka mengatakan, wabah penyakit lanjutan juga akan membebani sistem kesehatan yang sudah berjuang melawan dampak COVID-19.
Vaksin COVID-19 tetap membutuhkan waktu untuk dikembangkan. Maka dari itu, WHO meminta agar dunia tetap melakukan langkah-langkah pencegahan yang penting saat ini, untuk membantu orang-orang tetap aman dari penyakit, terutama yang sudah ada vaksinnya dan membantu anak-anak serta orang dewasa.
Advertisement