Tiga Cara Jabar Tekan Persebaran COVID-19

Ridwan Kamil menyebutkan tiga langkah yang diambil guna menekan COVID-19 di wilayah yang dipimpinnya.

oleh Arie Nugraha diperbarui 04 Mei 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 18:00 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto Humas Jabar)

Liputan6.com, Bandung Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan terdapat tiga kunci untuk menekan persebaran COVID-19 di wilayahnya, yakni Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), larangan mudik, dan tes masif.

PSBB, kata Kamil, mampu mengurangi pergerakan manusia. Sementara itu, larangan mudik dapat menekan kasus impor dari zona merah yang merupakan episentrum COVID-19. Sedangkan tes masif bertujuan untuk memetakan persebaran COVID-19.

"Keberhasilan melawan COVID-19 dalam situasi sekarang ada tiga strategi, yaitu PSBB yang ketat, melarang mudik agar tidak ada kasus impor, lalu tes masif. Di situlah kita bisa menurunkan persebaran COVID-19," kata Kamil dalam keterangan resminya, Bandung, Senin, 4 Mei 2020.

 

PSBB Bodebek Sukses Tekan Angka Penularan COVID

Menurut Kamil, PSBB di lima wilayah Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) yang dimulai pada 15 April 2020 dinilai berhasil menurunkan angka reproduksi (Ro) kasus COVID-19. Sebelum PSBB, Bodebek memiliki angka Ro tertinggi dibanding wilayah lain di Jabar yakni 1,27.

Setelah 14 hari PSBB pertama hingga 28 April lalu, Kamil mengklaim angka Ro menurun menjadi 1,07. Bodebek  yang awalnya tertinggi dalam kecepatan penularan, kini sudah menurun. Namun, sejumlah kota dan kabupaten di luar wilayah yang melaksanakan PSBB justru terjadi kenaikan angka kasus COVID-19.

"Itulah kenapa kita memberlakukan PSBB secara provinsi supaya tren menggembirakan dari yang PSBB hadir juga di daerah yang belum PSBB. Karena perangnya kesehatan maka pertempuran di lini depan adalah dokter dan perawat. Untuk itu, saya apresiasi kepada pihak yang menyumbangkan alat-alat kesehatan maupun sembako dan donasi," kata Kamil usai menerima bantuan melalui Jabar Bergerak.

Rincian bantuan yang diperoleh yaitu 20.000 surgical mask dan 1.000 KN95 dari Yayasan Solusi Bersinar Indonesia dan Bank Sampah Bersinar, 62 baju Alat Pelindung Diri (APD) dan 160 paket sembako dari Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), APD dari UNIKOM, 10.000 paket sembako dan 30.000 pack nasi bungkus dari Gereja Sahabat Kota, dan 1.000 nasi kotak dari Grab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya