Tes 5 Menit untuk Tahu Diet Anda Sehat atau Tidak

Menurut peneliti dalam dalam jurnal Nature Food, metabolit dianggap sebagai indikator objektif kualitas diet dan diproduksi dari makanan yang berbeda yang dicerna tubuh.

oleh Melly Febrida diperbarui 07 Jul 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 11:00 WIB
Lakukan Diet Apapun Namun Hasil Nihil, Ini Alasan Psikologinya
Diet ketat dan olahraga rutin tidak mampu menurunkan berat badan. Ada penjelasan psikologi terkait hal ini (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Orang yang memiliki pola makan (diet) atau mengonsumsi nutrisi yang baik dikaitkan dengan kesehatan yang baik. Namun sangat sulit mengukurnya secara akurat, karena ini bergantung pada kemampuan orang untuk mengingat apa dan berapa banyak yang mereka makan. Dengan melakukan tes urine 5 menit bisa mengungkap nutrisi seseorang.

Cara ini ditemukan para peneliti yang ingin melihat hubungan antara apa yang kita makan dan kesehatan kita.

"Penelitian ini mengungkapkan teknologi ini dapat membantu memberikan informasi mendalam tentang kualitas makanan seseorang, dan apakah itu adalah jenis diet yang tepat untuk biologis tiap individu," kata Dr Joram Posma, penulis penelitian dari Departemen Metabolisme, Pencernaan, dan Reproduksi Imperial, seperti dikutip New Medical.

Para ilmuwan di Imperial College London bekerja sama dengan rekan-rekan di Northwestern University, University of Illinois, dan Murdoch University, menganalisis kadar 46 metabolit yang berbeda dalam urine 1.848 orang di AS.

Menurut peneliti dalam dalam jurnal Nature Food, metabolit dianggap sebagai indikator objektif kualitas diet dan diproduksi dari makanan yang berbeda yang dicerna tubuh.

Penelitian ini didanai Institut Nasional Kesehatan dan Penelitian Data Kesehatan AS.

Temuan ini mengungkapkan hubungan antara 46 metabolit dalam urine, dan jenis makanan atau nutrisi dalam makanan. Misalnya, metabolit tertentu berkorelasi dengan asupan alkohol, sementara yang lain terkait dengan asupan buah jeruk, fruktosa (gula buah), glukosa dan vitamin C.

Tim juga menemukan metabolit dalam urine yang terkait dengan asupan makanan daging merah, daging lain seperti ayam, dan nutrisi seperti kalsium. Metabolit tertentu juga dikaitkan dengan kondisi kesehatan, misalnya senyawa yang ditemukan dalam urine seperti format dan natrium (indikator asupan garam) terkait dengan obesitas dan tekanan darah tinggi.

Orang-orang mengumpulkan urine mereka yang diekskresikan selama dua periode 24 jam. Ini dapat membangun hubungan antara input makanan dan output metabolit urine yang dapat membantu menjelaskan bagaimana diet mempengaruhi kesehatan.

 

Diet Sehat Punya Pola Metabolit Berbeda

Peneliti mengatakan diet sehat memiliki pola metabolit yang berbeda dalam urine dibandingkan dengan yang terkait dengan hasil kesehatan yang lebih buruk.

Tim peneliti mengatakan teknologi yang menghasilkan 'sidik jari' urine, dapat memungkinkan orang untuk menerima saran makan sehat yang disesuaikan dengan susunan biologis individu mereka. Ini dikenal sebagai "nutrisi presisi", dan dapat memberikan informasi yang lebih spesifik tentang kualitas makanan seseorang kepada profesional kesehatan.

Peneliti mengatakan, langkah selanjutnya adalah menyelidiki bagaimana sidik jari metabolit urine seseorang dapat dikaitkan dengan risiko seseorang terhadap kondisi seperti obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

"Temuan ini memberikan pemahaman baru dan lebih mendalam tentang bagaimana tubuh kita memproses dan menggunakan makanan pada tingkat molekuler. Penelitian ini mempertanyakan apakah kita harus menulis ulang tabel makanan untuk memasukkan metabolit baru ini yang memiliki efek biologis dalam tubuh," kata Profesor Gary Frost, penulis penelitian dan Ketua Nutrisi dan Diet di Imperial.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya