Pakar Satgas COVID-19: Persentase Kematian COVID-19 Jawa Barat di Bawah Nasional dan Dunia

Pakar Satgas COVID-19 menyebut, persentase kematian COVID-19 Jawa Barat di bawah nasional dan dunia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Agu 2020, 17:50 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2020, 17:50 WIB
Dewi Nur Aisyah
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah meminta kasus Secapa TNI AD Bandung, Jawa Barat dapat dijadikan pembelajaran saat dialog di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/7/2020). (Dok Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)

Liputan6.com, Jakarta Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah menyebut, persentase kematian COVID-19 di Jawa Barat termasuk kecil (rendah). Persentase yang dihimpun per 9 Agustus 2020 ini di bawah angka nasional dan rata-rata dunia.

"Kalau kita lihat angka kematian di Jawa Barat termasuk kecil, dilihat dari seluruh jumlah kasus positif. Persentase kematiannya 3,01 persen di bawah nasional dan di bawah rata-rata dunia," ungkap Dewi saat sesi dialog di Media Center Satgas COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (10/8/2020).

Persentase kematian COVID-19 secara nasional sebesar 4,5 persen dari kasus yang terkonfirmasi, sedangkan angka kematian COVID-19 rata-rata dunia sekitar 4,2 persen dari seluruh kasus terkonfirmasi.

"Kita melihat ada angka kematian yang cukup baik. Artinya, pasien-pasien sudah tertangani dengan baik, sehingga angka kematiannya juga termasuk kecil. Jadi, meskipun banyak yang tertular, pasien ditangani dengan baik di rumah sakit sehingga angka kematiannya rendah," lanjut Dewi.

"Melihat kondisi ini, pasien-pasien juga banyak yang sembuh. Ini satu hal baik yang kita lihat di sini (data perkembangan COVID-19 di Jawa Barat)."

Kabupaten/Kota dengan Jumlah Kasus Kematian

Jumlah Korban Covid-19 Terus Bertambah
Petugas Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman mengali makam di TPU Pondok Rangon, Jakarta, Rabu (17/6/2020). Meski Fase pertama PSBB transisi di Ibukota diberlakukan pertambahan pasien terus meningkat sampai hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dewi menunjukkan, rincian kabupaten/kota di Jawa Barat dengan jumlah kasus kematian tertinggi. Grafik menggambarkan jumlah kumulatif kematian setiap minggunya dan perkembangan yang terakhir per 9 Agustus 2020.

Ada lima kabupaten/kota dengan jumlah kematian kumulatif terbanyak, sebagai berikut:

1. Kota Depok (47 kasus)

2. Kota Bandung (46 kasus)

3. Bekasi (31 kasus)

4. Kota Bekasi (29 kasus)

5. Kota Bogor (19 kasus)

Adapun persentase meninggal dari positif COVID-19 tertinggi, antara lain:

1. Kota Tasikmalaya (7,41 persen)

2. Kota Cirebon (6,76 persen)

3. Kota Bandung (6,52 persen)

4. Bekasi (6,43 persen)

5. Garut (6 persen)

Kematian dari Jumlah Penduduk

PSBB Transisi, Pemakaman Korban Covid-19 di TPU Tegal Alur Meningkat
Keluarga korban meninggal Covid-19 saat berziarah di TPU Tegal Alur, Jakarta, Kamis (25/6/2020). Menurut petugas makam TPU Tegal Alur, selama masa PSBB Transisi jumlah pemakaman jenazah dengan protap Covid-19 meningkat dibanding bulan lalu. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Data perkembangan kematian COVID-19 di Jawa Barat juga menunjukkan, angka kematian tertinggi yang dihitung dari jumlah penduduk (per 100.000 penduduk).

Ada lima kabupaten/kota dengan angka kematian tertinggi per 100.00 penduduk, yakni:

1. Kota Depok (2,53 per 100.000 penduduk)

2. Kota Bandung (1,85 per 100.000 penduduk)

3. Kota Bogor (1,81 per 100.000 penduduk)

4. Kota Bekasi (1,18 per 100.000 penduduk)

5. Bekasi (1,16 per 100.000 penduduk)

"Jadi, kita bisa melihat kabupaten/kota mana saja yang menyumbang angka kematian selama seminggu ini," ujar Dewi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya