Ini Kriteria agar Vaksin COVID-19 Sinovac Lolos Uji Klinis Tahap III

Vaksin COVID-19 tersebut dikatakan berhasil apabila tidak banyak relawan yang mengalami efek samping yang berat.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2020, 12:00 WIB
Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)
Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)

Liputan6.com, Jakarta Uji klinis tahap III terhadap kandidat vaksin COVID-19 Sinovac tengah dilakukan. Menurut Manajer Lapangan Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Universitas Padjajaran (Unpad), dr Eddy Fadliyana ada beberapa kriteria agar vaksin Sinovac bisa lolos uji klinis tahap ketiga ini.

Vaksin COVID-19 tersebut bisa dikatakan berhasil apabila tidak banyak relawan yang mengalami efek samping yang berat. Kemudian, antibodi di tubuh para relawan harus muncul setelah vaksin disuntikkan.

"Lalu dilihat efikasinya, jadi nanti kelompok yang divaksin itu kelihatan tidak terkena infeksi virus COVID-19, selama enam bulan (proses uji klinis)," kata Eddy di Bandung seperti dikutip Antara.

Menurutnya, setelah vaksin itu melalui tahap kedua dan ketiga uji klinis, vaksin itu 90 persen lebih dinilai bisa melindungi dari infeksi COVID-19. Eddy tak menampik masih ada potensi orang yang divaksinas namun masih bisa terkena COVID-19.

 "Masih bisa terkena infeksi tapi sebagian besar terlindungi," kata dia.

 

Vaksin Covid-19
Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma untuk memastikan kesiapan uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19 hasil kolaborasi bersama Sinovac di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Dok BUMN

Menurut Eddy antibodi di tubuh akan timbul dalam 14 hari setelah penyuntikan vaksin kedua. Dalam proses uji klinis itu, para relawan memang menempuh dua kali penyuntikan vaksin.

Lalu dalam enam bulan ke depan, tim riset bakal melihat perkembangannya terkait berapa jumlah relawan yang terkena COVID-19 dan yang tidak. Selain itu, relawan juga diperiksa antibodinya.

"Dalam enam bulan itu kita lihat, apakah menurun atau masih tinggi antibodinya dan kejadian efek sampingnya," kata dia.

Saksikan juga video berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya