Bawa Makan Sendiri, Cara Aman Hindari COVID-19 di Klaster Restoran saat Liburan

Penularan COVID-19 dapat dicegah dengan cara membawa makanan sendiri ketika akan mengunjungi satu tempat tertentu.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 31 Okt 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2020, 09:00 WIB
FOTO: Penerapan Protokol Kesehatan Rumah Makan di Tangsel
Pelayan mengenakan pelindung wajah saat melayani pengunjung di Restoran Bandar Djakarta, Alam Sutra, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (10/6/2020). Tangerang dan Tangerang Selatan menjalankan PSBB transisi menuju kenormalan baru dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu tempat umum yang berpotensi menjadi klaster penularan COVID-19 adalah rumah makan atau restoran. Di tempat tersebut para pengunjung akan melepas masker dan tak jarang mengobrol sambil menyantap hidangan.

Di masa libur panjang akhir Oktober, guna mencegah penularan COVID-19 di rumah makan, Ketua Tim Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 Dr. Sonny Harry B. Harmadi menyarankan para pelancong untuk membawa makan sendiri.

“"Saat liburan, kita perlu memetakan risiko tertular itu di mana, misalnya di rumah makan. Kalau kita merasa tidak aman ya kita bisa bawa makanan sendiri,” ujar Sonny dalam acara bincang-bincang BNPB, ditulis pada Jumat (30/10/2020).

Ia menambahkan, jika tempat makan tersebut menerapkan protokol kesehatan dan setelah ditelaah ternyata cukup aman, maka para pelancong boleh makan di tempat tersebut.

“Zaman dulu waktu saya kecil itu, kita bekal makanan gelar tikar di bawah pohon. Itu sehat dan kita benar-benar piknik, berlibur kan caranya macam-macam.”

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:

Lengah Saat Makan

Sejalan dengan Sonny, dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Husein Habsyi, SKM, MHCOMM membenarkan bahwa potensi penularan di rumah makan tinggi.

“Memang benar, yang paling sering kita lengah itu saat makan. Di tempat wisata, restoran, dan di restoran hotel harus benar-benar kita perhatikan karena saat makan itu masker pasti dibuka. Kita gak mungkin makan dengan pakai masker. Ketika dibuka itulah potensi penularan terjadi.”

Ia menambahkan, hal yang perlu dihindari adalah penggunaan satu alat makan oleh beberapa orang berbeda. Contohnya ketika makan dengan cara prasmanan di mana satu sendok disentuh oleh banyak orang.

“Potensi itu ada di sana, setelah itu kita makan dan bisa tertular. Kalau bisa makanan itu sudah dimasukan ke kotak makanan jadi tinggal diambil. Semakin meminimalisasi terjadinya kontak maka semakin aman. Kalau bisa ketika makan lebih baik duduknya tidak berhadapan. Bisa silang atau menggunakan penghalang seperti kaca,” pungkasnya.

Infografis Libur Panjang dan Potensi Klaster COVID-19

Infografis Libur Panjang dan Potensi Klaster Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Libur Panjang dan Potensi Klaster Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya