Waspada, Berbagai Penyalahgunaan Antibiotik Ini Tingkatkan Risiko Resistensi Antimikroba

Berbagai penyalahgunaan antibiotik ini berkontribusi pada meningkatnya risiko resistensi antimikroba, yang mengancam kesehatan manusia

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Nov 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2020, 10:00 WIB
[Fimela] Antibiotik
Ilustrasi antibiotik | unsplash.com/@lunarts

Liputan6.com, Jakarta Ancaman resistensi antimikroba sangat erat kaitannya dengan penyalahgunaan antibiotik atau antimikroba dan pemakaiannya yang tidak sesuai aturan.

Nani Widodo, Kepala Sub Direktorat Pelayanan Medik dan Keperawatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan mengatakan, ada berbagai penyalahgunaan antibiotik di masyarakat, yang berkontribusi pada meningkatnya risiko resistensi antimikroba.

"Bisa jadi penggunaan antimikroba yang tidak tepat bisa disebabkan karena pemberian resep yang berlebihan, jadi mestinya antibiotik itu diberikan sesuai dengan indikasi, tetapi diberikan secara berlebihan," kata Nani dalam temu media secara virtual pada Rabu (18/11/2020).

"Atau resep antibiotiknya diberikan untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya bukan penyakit karena bakteri," ujarnya.

Selain itu, tidak diselesaikannya pengobatan oleh pasien karena dirasa sudah sembuh, juga dapat meningkatkan risiko resistensi antimikroba.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Penyalahgunaan di Peternakan

Ilustrasi Kandang Ayam
Ilustrasi Kandang Ayam (sumber: Pixabay)

Yang tidak kalah penting, meski saat ini sudah banyak berkurang karena gencarnya kampanye, masyarakat yang membeli antibiotik tanpa resep secara bebas juga dapat meningkatkan risiko resistensi antimikroba.

"Saat ini teman-teman dari farmasi sudah giat juga, sehingga penggunaan antibiotik tanpa resep sudah jauh berkurang walaupun mungkin masih ada di beberapa tempat."

Di sisi lain, penyalahgunaan antibiotik dengan tidak tepat juga kerap ditemukan dalam sektor peternakan.

"Seringkali, penggunaan antibiotik (pada hewan) secara rutin bukan untuk terapi tetapi untuk membuat kondisi hewan menjadi lebih sehat," kata Nani.

Nani juga menambahkan, masalah lain yang terkait resistensi antimikroba juga berasal dari pengelolaan limbah industri yang keliru, pembuangan obat-obatan yang tidak tepat, serta dari ekskresi manusia atau hewan ke lingkungan.

"Jadi ini merupakan masalah yang sebetulnya tidak hanya di masalah kesehatan saja, tetapi memang pada kesehatan manusia yang lebih terasa dampaknya."

Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar

Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya