Banyak Kepala Daerah Positif COVID-19, Pakar: Siapapun Bisa Kena Virus Corona

Banyaknya kepala daerah yang dinyatakan positif COVID-19, menunjukkan bahwa meski seseorang telah melakukan protokol kesehatan, tetap ada risiko tertular virus corona saat ia lengah

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Des 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 02 Des 2020, 19:00 WIB
PSBB Transisi DKI Jakarta Diperpanjang
Pejalan kaki melintasi mural bertemakan Imbauan Protokol Kesehatan Covid-19 di kawasan Bukit Duri, Jakarta, Minggu (25/10/2020). Gubernur DKI Anies Baswedan kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi hingga 8 November 2020. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Dalam sepekan terakhir, beberapa kepala daerah di Indonesia mengumumkan bahwa dirinya terpapar virus corona dan didiagnosis positif COVID-19.

Beberapa yang baru saja mengungkapkan dirinya positif COVID-19 adalah Wali Kota Malang Sutiaji, Gubernur Riau Syamsuar, dan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria.

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Hermawan Saputra mengatakan, sebelum nama-nama di atas, sesungguhnya ada lebih banyak pejabat yang dinyatakan positif COVID-19 namun tidak terekspos.

"Kalau pun ada yang mengumumkan secara resmi atas inisiatifnya, seperti Gubernur DKI, itu bagian dari hal yang kita apresiasi," kata Hermawan kepada Health Liputan6.com pada Rabu (2/12/2020).

Di sisi lain, tertularnya kepala daerah dan pejabat juga menunjukkan bahwa virus corona penyebab COVID-19 dapat mengenai siapa saja, bahkan mereka yang terus menganjurkan dan melakukan protokol kesehatan secara ketat.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Menunjukkan Bahwa Pejabat pun Bisa Kena

Anies Baswedan Positif COVID-19, Balai Kota Jakarta Disemprot Disinfektan
Petugas dari Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat menyemprotkan disinfektan di Kantor Gubernur dan Wakil Gubernur, Gedung B Balai Kota, Jakarta, Selasa (1/12/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Terkait pejabat yang mengumumkan bahwa dirinya terpapar COVID-19 kepada publik, Hermawan menilai hal itu adalah bentuk dari tanggung jawab moral karena merupakan teladan dan contoh bagi warganya.

"Jadi ketika mereka mengumumkan dirinya (terkena COVID-19), itu menunjukkan bahwa mereka saja bisa kena," katanya.

Hermawan mengatakan, sisi lengah dalam pekerjaan para pejabat, tetap bisa membuat mereka berisiko terpapar virus corona meski selalu mencoba menerapkan protokol kesehatan.

"Jadi memang, virus corona penyebab COVID-19 ini, seberapa pun orang tetap menggunakan masker, menjaga jarak, tetapi begitu ada risiko keramaian, tetap risiko penularannya tinggi," Hermawan melanjutkan.

"Maka dari itu, pemerintah dan masyarakat tetap tidak boleh menganggap remeh COVID-19. Kasusnya itu luar biasa besar, (lebih) dari sekadar data yang diumumkan."

Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah

Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya