Ketimbang Mewajibkan, WHO Lebih Sarankan Negara Kampanye Manfaat Vaksin COVID-19

WHO mengatakan, ketimbang mewajibkan, mengkampanyekan dan memfasilitasi vaksinasi COVID-19 lebih baik untuk dilakukan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Des 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Des 2020, 07:00 WIB
Banner Vaksin Covid-19
Banner Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa mengkampanyekan tentang manfaat vaksin COVID-19, akan jauh lebih efektif ketimbang membuat vaksinasi Corona menjadi sesuatu yang wajib.

Dalam konferensi persnya pada Senin kemarin waktu setempat, WHO mengatakan bahwa mewajibkan vaksin COVID-19 bisa menjadi cara yang salah untuk diambil.

WHO mengungkapkan bahwa dari pengalaman di masa lalu, mewajibkan vaksin dapat menjadi bumerang dengan munculnya penolakan yang lebih besar terhadap hal itu.

"Saya tidak berpikir mewajibkan adalah arah yang harus ditempuh di sini, terutama untuk vaksin ini," kata Kate O'Brien, Direktur Departemen Imunisasi WHO, seperti dikutip dari Channel News Asia pada Selasa (8/12/2020).

"Adalah posisi yang jauh lebih baik untuk benar-benar mendorong dan memfasilitas vaksinasi tanpa persyaratan semacam itu," ujarnya.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Biarkan Seseorang Memutuskan Sendiri

Banner Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Banner Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Michael Ryan, Direktur Emergensi WHO pada kesempatan yang sama, juga mengatakan hal yang senada.

"Kami jauh lebih baik memberikan dan menyajikan data kepada orang-orang serta manfaatnya, dan membiarkan seseorang mengambil keputusannya sendiri," kata Ryan, mengutip dari siaran konferensi pers di Youtube WHO.

Meskipun begitu, WHO menyebut memang ada beberapa kondisi di mana vaksinasi menjadi satu-satunya hal yang harus dilakukan atau direkomendasikan, seperti bagi tenaga kesehatan di rumah sakit.

Mariangela Simao, Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses Obat, Vaksin, dan Farmasi, mengatakan bahwa yang mereka percaya saat ini adalah lebih baik bekerja untuk membuat kampanye dalam menyampaikan informasi soal vaksin.

Selain itu, penting untuk membuat vaksin dapat diakses untuk kelompok-kelompok prioritas terlebih dahulu, mengingat tidak mungkin seluruh populasi dapat divaksin dalam waktu yang singkat.

"Jadi terserah bagaimana negara memutuskan, tetapi posisi saat ini agar itu bekerja dengan baik adalah memastikan orang-orang di populasi prioritas divaksinasi terlebih dahulu dan mereka mendapatkan informasi yang benar," ujarnya.


Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19

Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya