Liputan6.com, Bandung - Bio Farma menyebut bahwa tingkat kemanjuran vaksin Corona Sinovac hingga 97 persen dalam melawan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Head of Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan, saat konferensi pers melalui daring pada Selasa sore, 8 Desember 2020.
Baca Juga
Tingkat kemanjuran atau efikasi dari vaksin Corona buatan Sinovac Biotech Ltd yang disebut Iwan hingga 97 persen berdasarkan laporan dari tim uji klinis.
Advertisement
Hanya saja Iwan menekankan bahwa itu baru laporan sementara, belum final.
Iwan, mengatakan, data final terkait efikasi vaksin COVID-19 pertama di Indonesia baru akan keluar pada Januari 2020.
"Jadi, ini sementara, ya. Karena memang Januari ini kita baru akan kelar semua-semuanya," kata Iwan.
Tak lama berselang, Health Liputan6.com menerima klarifikasi terkait efikasi vaksin Corona Sinovac.
Simak Video Terkait Vaksin Corona Sinovac
Tingkat Kemanjuran Vaksin COVID-19 Sinovac
Mengani efikasi yang ada pada calon vaksin COVID-19 yang diterbangkan dari Beijing, China, Sekretaris Perusahaan Bio Farma, mengatakan, belum dapat ditentukan saat ini dan harus menunggu sampai datanya cukup.
Sebab, hingga sekarang pun uji klinis fase 3 vaksin Corona Sinovac masih berlangsung. Bio Farma memerkirakan baru pada Januari interim report (laporan sementara) keluar.
Rilis tersebut menyebutkan bahwa relawan telah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 kedua per 6 November 2020.
Bio Farma, mengatakan, data-data uji klinis dari tim uji klinis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat, nantinya akan diserahkan langsung ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) untuk dilakukan evaluasi untuk proses persetujuan penggunaan darurat (emergency use authorization).
Advertisement
Uji Klinis Vaksin Corona Sinovac
Bambang, mengatakan, saat ini uji klinis vaksin Corona dari Sinovac sudah mulai memasuki tahap pemantauan efikasi dan monitoring, setelah tiga bulan penyuntikkan guna melihat imunogenisitas dan efikasi, serta pengambilan darah setelah tiga bulan.
Hingga saat ini, tidak ada laoran KIPI serius yang diduga berhubungan dengan vaksin atau vaksinasi.
Sample darah para relawan pun sudah dikirim ke Balitbangkes guna diuji perihal netralisasi terhadap Virus Corona COVID-19.
Tim uji klinis sudah mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membuat laporan interim ke BPOM, seperti data efikasi setelah tiga bulan penyuntikkan dan data pengambilan darah setelah tiga bulan, dan siap untuk mengirimkan laporan tersebut pada awal Januari 2020.