Liputan6.com, Jakarta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menegaskan bahwa pandemi virus corona COVID-19 tidaklah bisa dihentikan hanya dengan pemberian vaksin semata. Maka dari itu, upaya pencegahan ke depannya juga harus diperkuat.
"Ini (vaksinasi) hanya satu bagian saja di antara bagian yang lain untuk upaya-upaya pencegahan," kata Ketua Tim Mitigasi IDI Adib Khumaidi dalam live streaming Bincang Editor Liputan6.com, ditulis Jumat (18/12/2020).
Baca Juga
Demi Peran di When The Phone Rings, Chae Soo Bin Tekun Belajar Bahasa Isyarat Selama 2 Bulan
Hasil Liga Inggris Southampton vs Liverpool: Susah Payah Bungkam Penghuni Dasar Klasemen, The Reds Tinggalkan Manchester City
Profil Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP yang Bongkar Ambisi Jokowi untuk Terus Berkuasa
"Kalau umpamanya kita bermaksud untuk menyelesaikan pandemi COVID-19 ini, bukan dengan vaksin," kata Adib yang juga Ketua IDI Terpilih Periode 2021-2024 ini menambahkan.
Advertisement
Menurutnya, dalam sejarah, pandemi seperti Flu Spanyol pun tidak bisa diselesaikan hanya dengan pemberian vaksin. "Selesainya dengan upaya-upaya promotif dan preventif."
Kepada masyarakat, Adib berpesan bahwa vaksin bukanlah obat untuk COVID-19. Sehingga kembali ia menegaskan bahwa, masih diperlukan dilakukan upaya pencegahan lainnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Upaya Pencegahan
"Yaitu mematuhi protokol 3M, kemudian mengubah gaya hidup yang lebih sehat, mulai dari kebersihan, sanitasi, kita memang harus mengurangi hal-hal yang berpotensi menjadi sumber penularan."
Adib pun yakin bahwa dengan adanya pandemi COVID-19, maka perilaku hidup sehat bisa bermunculan di masyarakat. "Edukasi juga akan semakin banyak dan bukan tidak mungkin masyarakat akan lebih terdidik kesehatannya," pungkasnya
Di sisi lain, upaya promotif dan preventif menurut Adib juga harus menjadi dasar dari pembiayaan kesehatan ke depannya.
"Upayakan edukasi, merevitalisasi fungsi puskesmas untuk promotif, aktifkan lagi posyandu, aktifkan lagi kader-kader PKK, bentuk kelompok-kelompok di masyarakat yang lebih kecil, untuk bisa saling mengontrol."
Adib mengatakan bahwa pandemi COVID-19 memberikan banyak pelajaran. "Sekali lagi, upaya itu tidak bisa dikatakan selesai dengan vaksin. Tetap dengan upaya-upaya promotif dan preventif tadi."
Advertisement