IDI: Vaksin Saja Tak Bisa Hentikan Pandemi COVID-19, Perlu Upaya Pencegahan Lain

Vaksin dinilai bukan satu-satunya cara agar pandemi COVID-19 dapat dihentikan. Ke depannya, upaya pencegahan yang lain pun juga harus diperkuat

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Des 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2020, 09:00 WIB
Pemkot Depok Gelar Simulasi Vaksin COVID-19
Petugas kesehatan mengecek pasein saat simulasi vaksin COVID-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Pemkot Depok menggelar simulasi vaksin COVID-19 dalam rangka persiapan vaksinasi yang rencananya akan dilaksanakan bulan November 2020. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menegaskan bahwa pandemi virus corona COVID-19 tidaklah bisa dihentikan hanya dengan pemberian vaksin semata. Maka dari itu, upaya pencegahan ke depannya juga harus diperkuat.

"Ini (vaksinasi) hanya satu bagian saja di antara bagian yang lain untuk upaya-upaya pencegahan," kata Ketua Tim Mitigasi IDI Adib Khumaidi dalam live streaming Bincang Editor Liputan6.com, ditulis Jumat (18/12/2020).

"Kalau umpamanya kita bermaksud untuk menyelesaikan pandemi COVID-19 ini, bukan dengan vaksin," kata Adib yang juga Ketua IDI Terpilih Periode 2021-2024 ini menambahkan.

Menurutnya, dalam sejarah, pandemi seperti Flu Spanyol pun tidak bisa diselesaikan hanya dengan pemberian vaksin. "Selesainya dengan upaya-upaya promotif dan preventif."

Kepada masyarakat, Adib berpesan bahwa vaksin bukanlah obat untuk COVID-19. Sehingga kembali ia menegaskan bahwa, masih diperlukan dilakukan upaya pencegahan lainnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Upaya Pencegahan

Screening Rapid Test Antigen Berpotensi Besar Jadi Penentu Covid-19 (1)
Salah satu PNS di Dinas Pendidikan (Disdik) Musi Banyuasin mengikuti rapid test antigen di Puskesmas Balai Agung Musi Banyuasin Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

"Yaitu mematuhi protokol 3M, kemudian mengubah gaya hidup yang lebih sehat, mulai dari kebersihan, sanitasi, kita memang harus mengurangi hal-hal yang berpotensi menjadi sumber penularan."

Adib pun yakin bahwa dengan adanya pandemi COVID-19, maka perilaku hidup sehat bisa bermunculan di masyarakat. "Edukasi juga akan semakin banyak dan bukan tidak mungkin masyarakat akan lebih terdidik kesehatannya," pungkasnya

Di sisi lain, upaya promotif dan preventif menurut Adib juga harus menjadi dasar dari pembiayaan kesehatan ke depannya.

"Upayakan edukasi, merevitalisasi fungsi puskesmas untuk promotif, aktifkan lagi posyandu, aktifkan lagi kader-kader PKK, bentuk kelompok-kelompok di masyarakat yang lebih kecil, untuk bisa saling mengontrol."

Adib mengatakan bahwa pandemi COVID-19 memberikan banyak pelajaran. "Sekali lagi, upaya itu tidak bisa dikatakan selesai dengan vaksin. Tetap dengan upaya-upaya promotif dan preventif tadi."

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya