Liputan6.com, Jakarta Jelang akhir tahun, Satgas COVID-19 kembali meminta masyarakat untuk menghindari berbagai aktivitas perayaan tahun baru yang dapat menimbulkan risiko tinggi penularan virus corona.
Dewi Nur Aisyah, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 mengatakan, jangan sampai lonjakan kasus infeksi virus corona yang terjadi sekarang, ditambah dengan adanya penularan karena aktivitas saat liburan atau perayaan tahun baru.
Baca Juga
"Yang pertama adalah di rumah saja, jangan bepergian keluar," kata Dewi dalam dialog virtual pada Rabu (30/12/2020).
Advertisement
Apabila harus keluar rumah untuk berbelanja, pastikan menghindari waktu-waktu yang ramai pengunjung seperti sebelum, ketika, atau setelah hari raya.
"Kalau bisa belanja online akan jauh lebih baik, jangan sampai belanja di masa libur-liburnya karena pasti akan banyak orang di sana, hindari kerumunan itu penting sekali," kata Dewi.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Hindari Kerumunan
Selain itu Dewi juga mengimbau agar masyarakat tidak mengikuti acara tahun baru dalam ruangan yang ramai dan banyak orang.
Ia mengatakan, meski seseorang sudah melakukan rapid test antigen sebelum berpartisipasi dalam suatu acara, namun tidak menjamin dia bebas benar-benar bebas dari virus corona.
"Tetap masih ada potensi lolos, false negative-nya masih ada, misalnya cara mengambilnya benar atau tidak. Jadi tetap 3M ini kunci sebenarnya," ujarnya.
Dewi mengatakan, yang terbaik adalah dengan merayakan tahun baru di rumah saja bersama keluarga. Namun apabila keluarga tidak serumah, protokol memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, wajib dipatuhi.
Satgas juga mengimbau agar masyarakat tidak menghadiri parade, festival, atau acara yang menimbulkan keramaian.
"Tahun baru sudah di depan mata menjadikan titik momen bagi kita untuk jauh lebih berkontribusi lagi, bergotong royong menjadi bagian dari perubahan untuk memutus rantai penularan COVID-19 ke depan."
Advertisement