Vaksinasi Tidak Serta-Merta Tekan Kematian dan Laju Kasus COVID-19

Vaksinasi tidak serta-merta menekan kematian dan laju kasus COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 28 Jan 2021, 21:33 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2021, 21:31 WIB
FOTO: Tenaga Kesehatan di Tangerang Selatan Mulai Disuntik Vaksin COVID-19
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Jurang Mangu, Tangerang Selatan, Jumat (15/1/2021). Program vaksinasi COVID-19 tahap pertama kepada tenaga kesehatan mulai dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan, vaksinasi tidak serta-merta menekan kematian dan laju kasus COVID-19. Adanya vaksinasi COVID-19 sebagai upaya membentuk antibodi agar tubuh kebal dan terhindar dari virus Corona.

Meski begitu, bukan berarti vaksinasi menjadi kunci tunggal dalam penanganan pandemi COVID-19. Penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak) harus tetap dilakukan.

"Vaksinasi bertujuan mengurangi kerentanan terinfeksi COVID-19, pengembangan gejala penyakit yang parah, serta mengurangi peluang penularan virus Corona kepada orang lain," jelas Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 28 Januari 2021.

"Jika vaksinasi COVID-19 yang tidak disertai dengan protokol kesehatan, maka vaksinasi secara tunggal ini tidak serta-merta menekan angka kematian maupun menghilangkan virus Corona, baik pada tingkat nasional maupun global."

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Protokol 3M Ditambah Vaksinasi COVID-19

Kegiatan Pasien Berstatus OTG di Pagi Hari
Pasien yang berstatus OTG cuci tangan seusai olahraga di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/12/2020). Kegiatan olahraga tersebut rutin dilakukan setiap pagi hari untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien yang menjalani isolasi mandiri. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ketua POKJA Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan menekankan, vaksinasi bukan segalanya untuk memutus penularan COVID-19. Masyarakat tetap harus menjalankan protokol 3M usai vaksinasi.

Artinya, setelah divaksin, tidak boleh langsung euforia dengan meninggalkan 3M. Ini juga berkaitan dengan risiko terjangkit COVID-19 akan tetap ada setelah diberikan vaksin. Tapi risiko dan gejala klinis akan jauh lebih ringan.

"Vaksinasi itu belum tentu menjamin 100 persen kebal dari COVID-19. Vaksin memang membantu capai herd immunity (kekebalan kelompok). Namun, yang namanya pandemi COVID-19 tidak hanya soal vaksinasi," pungkas Erlina saat temu media beberapa hari lalu.

"Vaksinasi bukan segala-galanya selalu. Walaupun sudah divaksinasi, selalu terapkan 3M. Menjauhi keramaian dalam menjalankan aktivitas sehari-hari serta menjaga imunitas. Jangan setelah divaksin, langsung euforia, enggak pakai masker dan pesta-pesta. Itu enggak boleh."

Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen

Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya