Tak Harus dengan Pasangan, Pakar Sebut Hari Valentine Bisa Dirayakan dengan Keluarga

Pakar mengatakan, yang terpenting dalam Hari Valentine adalah melakukan sesuatu yang berarti bagi Anda dan orang lain

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Feb 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi Valentine
Ilustrasi Valentine (foto: Unsplash.com/Raw Pixel)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Valentine identik dengan berbagi cinta kepada pasangan, makan bersama, atau memberikan cokelat dan bunga. Namun, berbagai pembatasan akibat pandemi membuat berbagai aktivitas semacam ini jadi lebih sulit dilakukan.

Kory Floyd, profesor di College of Social and Behavioral Sciences, Department of Communication University of Arizona mengatakan bahwa Valentine bukanlah soal hadiah atau merayakannya bersama pasangan.

"Saya akan mengatakan hal yang sama tentang Hari Valentine, tahun ini dan tahun apa pun. Yang penting bukan hal-hal seperti nilai hadiah atau seberapa mewah restoran, atau salah satu penanda komitmen material semacam ini."

"Yang penting adalah Anda melakukan sesuatu yang berarti bagi Anda dan orang lain," ujarnya seperti dikutip dari University of Arizona News dikutip Minggu (14/2/2021).

Peneliti di bidang komunikasi dan afeksi dalam sebuah hubungan ini mengatakan bahwa di masa pandemi, Anda bisa menciptakan hal yang baru yang bermakna.

"Jika Anda telah menghabiskan banyak waktu dengan pasangan, Anda bisa memutuskan untuk merayakan bersama keluarga dan teman."

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Sentuhan Langsung Tak Bisa Tergantikan

Pelukan
Ilustrasi pelukan (Foto: Pixabay)

Menurut Floyd, Hari Valentine bisa digunakan sebagai motivator untuk menunjukkan kasih sayang, dan menyadari ada manfaat dari hal itu.

"Yang cukup menarik, banyak penelitian saya menunjukkan bahwa kita mendapat manfaat tidak hanya dari menerima ungkapan kasih sayang tetapi juga dari memberikan mereka," ujarnya.

Ia mengungkapkan, mengungkapkan kasih sayang bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan, mengurangi hormon stres, serta tekanan darah.

Floyd mengakui bahwa di masa pandemi, banyak orang menjadi kehilangan sentuhan. Menurutnya, hal semacam ini tidak bisa digantikan oleh komunikasi melalui komputer.

Pada 2020, Floyd mengatakan bahwa ada sesuatu tentang sentuhan yang terkait dengan fakta bahwa manusia, dilahirkan dalam keadaan tidak dewasa sehingga kita tidak punya kemampuan mengurus kebutuhan diri sendiri.

"Sentuhan sama dengan bertahan hidup seperti bayi. Jika kita tidak memiliki seseorang yang menyentuh kita dan membantu memenuhi kebutuhan kita, maka kita tidak akan bertahan," katanya saat itu.

 

Tak Seharusnya Hanya Soal Satu Jenis Cinta

[Fimela] video call
video call | unsplash.com/@findracadabra

Meski sentuhan orang lain secara langsung tidak tergantikan, Floyd memberikan saran untuk meredakan stres meski tanpa bantuan orang lain.

Anda bisa membelai hewan peliharaan seperti anjing atau kucing untuk menghilangkan stres. Selain itu, peluklah bantal, selimut, atau benda lembut lain yang terasa nyaman di kulit. Praktikkan juga memijat diri sendiri.

"Tak satu pun dari ini adalah pengganti sempurna," ujarnya. "Namun ketika bisa memeluk atau berpegangan tangan dengan orang yang kita cintai tidak memungkinkan atau tidak aman buat kita, hal-hal semacam ini tentu lebih baik daripada tidak sama sekali."

Sementara bagi yang lajang, Floyd mengatakan bahwa mereka tetap bisa berbagi kasih sayang dengan semua orang lain yang berarti bagi dirinya seperti keluarga, teman, atau rekan kerja.

"Hari Valentine tidak harus, dan tidak seharusnya, hanya tentang satu jenis cinta tertentu," katanya.

Infografis 4 Zodiak Mudah Jatuh Cinta dengan Sahabat

Infografis 4 Zodiak Mudah Jatuh Cinta dengan Sahabat
Infografis 4 Zodiak Mudah Jatuh Cinta dengan Sahabat. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya