Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut kasus COVID-19 pada tenaga kesehatan turun setelah vaksinasi. Walau begitu, kabar menggembirakan ini masih menunggu kelengkapan data mengenai dampak vaksinasi terhadap tenaga kesehatan.
"Dari pengamatan data sementara terkait vaksinasi tenaga kesehatan. Kita bisa lihat semua tenaga kesehatan sesudah divaksinasi memang tren kasus konfirmasi positif COVID-19 menurun," kata Budi saat konferensi pers 'Penjelasan Menteri Kesehatan mengenai Positivity Rate COVID 19' pada Rabu, 17 Februari 2021.
"Kami masih menunggu kelengkapan datanya untuk mengambil kesimpulan."
Advertisement
Hingga saat ini, sudah lebih dari 1,1 juta tenaga kesehatan ikut vaksinasi COVID-19. Data Kementerian Kesehatan per 17 Februari 2021 menunjukkan, sudah ada 1.149.939 tenaga kesehatan menerima dosis vaksin pertama dan 597.328 menerima dosis kedua.
Cakupan tenaga kesehatan yang mendapat suntikan pertama 78,29 persen dan 40,67 persen pada suntikan kedua. Sasaran vaksinasi tenaga kesehatan sebesar 1.468.764 orang.
"Ada 1,1 juta tenaga kesehatan yang penyuntikan pertama dan lebih dari 500.000 tenaga kesehatan yang menerima suntikan kedua. Ya, kita melihat tren yang promising (menjanjikan), kasus COVID-19 tenaga kesehatan menurun setelah divaksin," ucap Budi Gunadi.
Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Dampak Vaksinasi Terhadap Kasus COVID-19
Terkait dampak vaksinasi terhadap kasus COVID-19, apakah terjadi penurunan konfirmasi positif atau tidak, menurut Budi Gunadi, harus diamati setelah penyuntikkan kedua dilakukan.
"Kesimpulan itu harus kita ambil, minimal dua minggu sesudah suntikan kedua. Intinya, upaya vaksinasi akan kelihatan dua minggu sesudah vaksinasi kedua selesai," ujarnya.
Sementara itu, mengenai dampak vaksinasi kepada masyarakat belum bisa diambil kesimpulan. Ini karena vaksinasi belum dilakukan secara menyeluruh kepada masyarakat. Apalagi saat ini, vaksinasi tahap kedua bagi petugas pelayanan publik dan lansia baru dimulai 17 Februari 2021.
"Kita belum bisa mengambil kesimpulan mengenai dampak vaksinasi terhadap masyarakat umum. Karena memang vaksinasi belum dilakukan ke semua masyarakat," pungkas Budi.
Advertisement