Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa vaksinasi COVID-19 berdampak pada menurunnya kasus infeksi virus corona di kalangan tenaga kesehatan.
Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes mengatakan, hingga saat ini, pemberian dosis kedua vaksin corona pada tenaga kesehatan belum diselesaikan seluruhnya.
Baca Juga
"Ini terlalu dini kita mengatakan. Karena satu, sampai dengan dosis kedua kita belum selesaikan semua," kata Nadia dalam dialog virtual yang diselenggarakan Change.org pada Kamis (18/2/2021).
Advertisement
"Kedua, kita tahu bahwa antibodi itu baru akan terbentuk setelah 28 hari dosis kedua," ia menambahkan.
Selain itu, untuk mengetahui apakah kekebalan kelompok yang terbentuk di kalangan tenaga kesehatan juga membutuhkan waktu.
"Tidak bisa dalam waktu segera untuk mengukurnya," kata Nadia yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes tersebut.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Tak Bisa Dilihat dalam Waktu Singkat
Menurut Nadia, menurunnya jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat COVID-19 pada tenaga kesehatan, merupakan hasil dari berbagai intervensi.
"Tentunya kita melihatnya pada jangka waktu yang tidak bisa dalam waktu singkat ini," Nadia menambahkan. "Mungkin bulan depan."
Dalam kegiatan tersebut, Nadia mengungkapkan bahwa hingga 18 Februari 2021 pukul 8 pagi, sudah terdapat 1.161.088 tenaga kesehatan yang menerima dosis pertama vaksin COVID-19 atau 79,05 persen.
Sementara, penerima dosis vaksin kedua sebesar 613.646 atau 41,78 persen cakupan vaksinasi bagi tenaga kesehatan.
Adapun, target sasaran vaksinasi COVID-19 bagi tenaga kesehatan di Indonesia seluruhnya mencapai 1.468.764 orang.
Advertisement