Terlalu Dini Nyatakan Vaksinasi Turunkan Kasus COVID-19 pada Tenaga Kesehatan

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 mengatakan bahwa penurunan kasus pada tenaga kesehatan mungkin juga disebabkan oleh berbagai intervensi

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Feb 2021, 15:26 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2021, 15:02 WIB
FOTO: Tenaga Kesehatan Lansia Jalani Vaksinasi COVID-19 Perdana di RSCM Jakarta
Tenaga kesehatan disuntik vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator saat kegiatan vaksinasi di RSCM di Jakarta, Senin (8/2/2021). Kementerian Kesehatan secara resmi memulai vaksinasi tenaga kesehatan di atas 60 tahun pada hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa vaksinasi COVID-19 berdampak pada menurunnya kasus infeksi virus corona di kalangan tenaga kesehatan.

Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes mengatakan, hingga saat ini, pemberian dosis kedua vaksin corona pada tenaga kesehatan belum diselesaikan seluruhnya.

"Ini terlalu dini kita mengatakan. Karena satu, sampai dengan dosis kedua kita belum selesaikan semua," kata Nadia dalam dialog virtual yang diselenggarakan Change.org pada Kamis (18/2/2021).

"Kedua, kita tahu bahwa antibodi itu baru akan terbentuk setelah 28 hari dosis kedua," ia menambahkan.

Selain itu, untuk mengetahui apakah kekebalan kelompok yang terbentuk di kalangan tenaga kesehatan juga membutuhkan waktu.

"Tidak bisa dalam waktu segera untuk mengukurnya," kata Nadia yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes tersebut.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Tak Bisa Dilihat dalam Waktu Singkat

FOTO: Tenaga Kesehatan Mulai Jalani Vaksinasi COVID-19
Tenaga kesehatan menjalani vaksinasi virus corona COVID-19 di RSCM, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Tenaga kesehatan menjadi prioritas utama pada program vaksinasi COVID-19 tahap awal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Nadia, menurunnya jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat COVID-19 pada tenaga kesehatan, merupakan hasil dari berbagai intervensi.

"Tentunya kita melihatnya pada jangka waktu yang tidak bisa dalam waktu singkat ini," Nadia menambahkan. "Mungkin bulan depan."

Dalam kegiatan tersebut, Nadia mengungkapkan bahwa hingga 18 Februari 2021 pukul 8 pagi, sudah terdapat 1.161.088 tenaga kesehatan yang menerima dosis pertama vaksin COVID-19 atau 79,05 persen.

Sementara, penerima dosis vaksin kedua sebesar 613.646 atau 41,78 persen cakupan vaksinasi bagi tenaga kesehatan.

Adapun, target sasaran vaksinasi COVID-19 bagi tenaga kesehatan di Indonesia seluruhnya mencapai 1.468.764 orang.

Infografis Tolak Vaksinasi Covid-19 Terancam Denda hingga Sanksi Pidana

Infografis Tolak Vaksinasi Covid-19 Terancam Denda hingga Sanksi Pidana. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tolak Vaksinasi Covid-19 Terancam Denda hingga Sanksi Pidana. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya