Menkes Sebut Laju Vaksinasi COVID-19 Menurun Jadi 250 sampai 300 Ribu Suntikan per Hari

Menkes mengatakan bahwa Indonesia sudah sempat mencapai 500 ribu suntikan vaksinasi COVID-19 per hari, Namun jumlah ini harus turun karena masalah suplai vaksin di dunia

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Apr 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2021, 10:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memberi keterangan pers terkait kedatangan 6 juta bahan baku (bulk) vaksin Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu, 18 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa saat ini terjadi perlambatan progres vaksinasi COVID-19 di Indonesia.

Dalam webinar PB IDI pada Minggu (18/4/2021), Menkes mengatakan bahwa angka vaksinasi COVID-19 di Indonesia beberapa waktu lalu memang sempat menembus 500 ribu dalam sehari pada dua pekan lalu.

"Tapi kemudian ada gangguan suplai dari India, sehingga akhirnya kita turunkan kembali. Pas sekarang bulan puasa ini saya lihat angkanya per hari antara 250 sampai 300 ribu," kata Budi Gunadi.

Menurut Budi, perebutan untuk vaksin COVID-19 di dunia saat ini semakin keras. Penyebabnya adalah karena adanya lonjakan kasus di India, sehingga sebagai produsen vaksin, mereka memprioritaskan produknya untuk dalam negeri.

Namun, Budi bersyukur bahwa Indonesia akan mendapatkan suplai vaksin COVID-19 tidak hanya dari satu, tetapi dari empat produsen, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Novavax, dan Pfizer.

"Sehingga Insyaallah walaupun agak tertunda delivery vaksinnya, kita masih bisa memperoleh jumlah vaksin setiap bulannya. Dalam order mungkin antara lima sampai 15 juta," kata Budi Gunadi.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Meningkatkan Jumlah Suntikan

Unika Atma Jaya Tuntaskan Vaksinasi 4.500 Lansia dan Petugas Pelayanan Publik di Jakarta dan Tangerang
Unika Atma Jaya Tuntaskan Vaksinasi 4.500 Lansia dan Petugas Pelayanan Publik di Jakarta dan Tangerang doc: Istimewa

Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa menurut rencana awal, pada Maret dan April, Indonesia harusnya mendapatkan 15 juta dosis vaksin tiap bulannya. Sementara di Januari dan Februari, baru ada 10 juta dosis untuk dua bulan.

Menkes mengatakan bahwa di awal tahun, suntikan diatur sebanyak 100 ribu per hari, untuk kemudian ditingkatkan menjadi 500 ribu per hari.

"Ini kita harapkan di bulan Mei-Juni akan kita naikkan ke 750 ribu per hari dan Juli itu akan 1 juta sampai 1,3 juta per hari. Karena memang pada saat itulah nanti jumlah vaksinnya akan datang lebih banyak," kata Budi.

Menurut Budi, dua pekan yang lalu, Indonesia telah mencapai total 10 juta suntikan vaksin COVID-19. Namun angka saat ini sudah sekitar 16,5 juta dosis.

"Jadi kita sudah 16 juta suntikan, kecepatannya sudah 500 ribu per hari, puasa ini agak turun sekitar 250 sampai 300 ribu tapi pas juga karena ada masalah suplai," kata Budi.

"Sehingga yang kita harapkan bisa memiliki 15 juta dosis vaksin di bulan April, mungkin turun antara 8 sampai 10 juta dosis. Jadi kita mesti mengurangi laju penyuntikkan kita agar tidak ada hari yang bolong."

Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah

Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya