Positivity Rate COVID-19 Harus Aman bila Ingin Belajar Tatap Muka

Satgas COVID-19 IDI tegaskan positivity rate COVID-19 harus aman dulu bila ingin belajar tatap muka dibuka.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Agu 2021, 16:06 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2021, 16:06 WIB
Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Bogor.
Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Bogor. (Liputan6.com/ Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menegaskan, positivity rate COVID-19 harus aman dulu bila ingin belajar tatap muka dibuka. Opsi belajar tatap muka menyeruak sesuai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), salah satunya semua pelajar sudah divaksinasi.

"Selain vaksinasi pelajar, patokan yang dulu mungkin sekali masih penting, yakni positivity rate. Kalau sebelum ada vaksin kan kita bicara positivity rate," tegas Zubairi kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Jumat (20/8/2021).

"Positivity rate kurang dari 3 persen dinilai amat sangat aman, kurang dari 5 persen aman, kurang dari 10 persen itu agak aman, serta di atas 10 persen sama sekalli tidak aman."

Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Corona dengan jumlah tes yang dilakukan. Seperti diketahui, angka positivity rate di DKI Jakarta sudah di bawah 10 persen.

"Positivity rate di DKI, misalnya, 7,9 persen (data terakhir), sudah kurang dari 10 persen. Jadi, (masuk kategori) lumayan aman untuk penularan (virus) di sekolah. Apalagi melihat cakupan vaksinasi Jakarta sudah 90 persen, sedangkan cakupan vaksinasi untuk usia 12-17 dosis sebesar 30,6 persen," terang Zubairi.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Perbaiki dan Persiapkan Prokes di Sekolah

Uji coba pembelajaran tatap muka hari pertama
Siswa menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki ruang kelas pada pada hari pertama uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Kenari 08 Pagi Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas di 100 sekolah (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bila melihat positivity rate di Indonesia saat ini, kata Zubairi Djoerban, masih 36,5 persen per 20 Agustus 2021. Dari angka tersebut terbilang belum aman untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

"(Positivity rate) Masih jauh di atas 10 persen. Untuk saat ini, Indonesia (secara nasional) belum aman positivity rate-nya, lebih dari 30 persen," lanjutnya.

Meski situasi sekarang positivity rate nasional tinggi, diharapkan angka tersebut menurun, sehingga aman bila ingin belajar tatap muka. Persiapan sekolah untuk belajar tatap muka harus diperbaiki semenjak sekarang, termasuk protokol kesehatan yang ketat.

"Kita harapkan bulan depan ada kabar baik (situasi COVID-19). Vaksinasi pelajar makin naik dan positivity rate menurun. Ya, siapa tahu ketika hal itu terjadi, sudah memenuhi syarat untuk buka sekolah. Kalau sekarang pasti belum siap," pungkas Zubairi.

"Untuk buka sekolah kan ada syarat juga ya. Diperbaiki dan dipersiapkan juga untuk protokol kesehatan (prokes) di sekolah dari sekarang sebagai persiapan nanti kalau buka sekolah tatap muka. Prokes tetap dijalankan."

Infografis Lampu Hijau Belajar Tatap Muka Terbatas Pasca-Vaksinasi Covid-19 Pelajar

Infografis Lampu Hijau Belajar Tatap Muka Terbatas Pasca-Vaksinasi Covid-19 Pelajar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Lampu Hijau Belajar Tatap Muka Terbatas Pasca-Vaksinasi Covid-19 Pelajar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya