Sudah Rajin Olahraga Masih Bisa Sakit Jantung? Pahami Penyebab Lain

Masih banyak orang yang hanya mengandalkan olahraga untuk menjaga jantungnya dan melupakan faktor-faktor pemicu lainnya.

oleh Diviya Agatha diperbarui 28 Sep 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2021, 09:00 WIB
Jelaskan Perbedaan antara Jalan dan Lari
Ilustrasi Berolahraga Lari Credit: pexels.com/Nappy

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Hari Jantung Sedunia 2021, kita lagi-lagi diingatkan kembali mengenai pentingnya menjaga kesehatan jantung. Namun masih banyak orang yang hanya mengandalkan olahraga untuk menjaga jantungnya.

Padahal penyakit jantung sebenarnya merupakan penyakit multifaktorial, lho. Alias penyakit ini dapat disebabkan oleh banyak faktor lainnya. Hal-hal tersebutlah yang kerap kali masih luput dari perhatian masyarakat.

"Penyakit jantung itu penyakit yang multifaktorial. Jadi tidak hanya bisa dihindari dengan satu faktor saja," ujar Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Erni Nurjadin dalam konferensi pers Menyambut Hari Jantung Sedunia 2021 pada Senin, (27/9/21).

Erni menjelaskan, ketika berbicara soal penyakit jantung, maka kita pun harus melihat faktor-faktor lainnya yang dapat memicu. Hal-hal tersebutlah yang juga harus diperhatikan selain hanya mengandalkan olahraga untuk menjaga jantung.

"Harus dilihat kalau ada faktor-faktor lain misalnya apakah sudah mengonsumsi makanan yang sehat, apakah masih mengonsumsi makanan yang berkadar gula tinggi, berkadar lemak tinggi, tinggi kadar sodium atau garamnya,"

"Lalu apakah masih merokok atau tidak? Apakah mengalami stres atau kurang istirahat? Nah itu ada hal-hal yang mungkin terlupa untuk dilihat," ujar Erni.

Pentingnya pemeriksaan jantung

Dalam konferensi pers tersebut, turut hadir dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay yang mengungkapkan bahwa masih banyak orang yang kurang sadar terhadap pemeriksaan jantung.

"Kalau kayak mobil tahunya kalau sudah mogok, baru dibawa ke bengkel. Nah itu hal yang sama, kadang-kadang sudah ada kerusakan dari awal, mungkin bensinnya sudah tinggal sedikit, oli kapasitasnya sudah mau habis,"

"Waktu tiba-tiba mogok baru bilang kok saya serangan jantung ya? Kok ada penyakit jantung ya? Mungkin bukan gak ada apa-apa, tapi tidak disadari karena kurang awareness atau mungkin ada tapi takut diperiksakan karena takut ketahuan sakitnya," ujar Vito.

Menurut Vito, pemeriksaan jantung rutin dapat menghindari munculnya komplikasi lebih lanjut. Meskipun seseorang tidak tahu bahwa dirinya terkena penyakit jantung pun, penyakit tersebut akan tetap ada di dalam tubuh.

Terlebih, Vito menjelaskan bahwa banyak orang merasa percaya diri mengenai kesehatannya karena sering berolahraga. Padahal orang yang berolahraga pun masih bisa terkena penyakit jantung.

"Jadi sekali lagi, olahraga tetap bermanfaat buat jantung. Tapi yang menjadi masalah adalah kitanya sendiri yang harus aware apakah ada gangguan, yang berikutnya adalah bagaimana kita menjaga terus cek. Supaya tahu jantung kita dalam performa yang baik untuk bisa berolahraga atau beraktivitas fisik," ujarnya.

Infografis

Infografis jantung kemkes
Infografis jantung kemkes
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya