Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Prof Dr Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa seribu hari pertama kehidupan anak jadi hal yang penting untuk mencegah terjadinya stunting.
"Jadi seribu hari awal kehidupan itulah sektor yang paling hulu dari pembangunan sumber daya manusia," ujar Muhadjir Effendy dalam Forum Nasional Stunting 2021 pada Selasa (14/12/2021).
Muhadjir menambahkan, seribu hari pertama tersebut juga menjadi hal yang menentukan bagaimana perjalanan sumber daya manusia Indonesia hingga sampai ke usia produktif nantinya.
Advertisement
"Kalau kita gagal menangani seribu hari awal kehidupan, maka itu sudah tidak mungkin lagi diselamatkan secara optimal perkembangannya sebagai manusia Indonesia itu," kata Muhadjir.
Baca Juga
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr dr Hasto Wardoyo, SpOG(K) mengungkapkan bahwa saat ini angka stunting di Indonesia masih sebesar 27,67 persen.
Sedangkan dalam 2024, target Indonesia terkait angka stunting harus menjadi 14 persen. Menurut Hasto, penurunan angka tersebut sebenarnya cukup menantang.
"Suatu penurunan yang cukup menantang dengan kecepatan penurunan yang harus lebih dari tiga persen per tahun. Tentu ini membutuhkan kerja sama yang sifatnya komprehensif dan juga kolaborasi," kata Hasto.
Terlebih, bersamaan dengan penurunan angka stunting, Indonesia juga masih memiliki tugas untuk mengurangi angka kematian ibu dan balita.
Dampak stunting
Hasto menyampaikan, stunting sendiri disebabkan oleh banyak faktor. Seperti kurangnya nutrisi dalam kandungan, bahkan sejak awal konsepsi kehidupan.
"Stunting merupakan hasil dari buruknya status nutrisi anak sejak dari dalam kandungan, sejak awal kehidupan, sejak awal ketemunya sel sperma dan sel telur," ujar Hasto.
"Anak dengan stunting tidak mengalami pertumbuhan atau perkembangan maksimal sebagaimana anak di usia mereka. Sehingga tidak hanya fisik atau antropometri yang tidak bisa mencapai optimal, tapi kemampuan intelektualnya juga akan dibawah rata-rata," tambahnya.
Advertisement