[Kolom Pakar] Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT: Setengah dari Seluruh Wanita Akan Mengalami Osteoporosis

Osteoporosis secara istilah berarti tulang yang keropos.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jan 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2022, 20:00 WIB
tulang-kezo
ilustrasi gejala dan cara mencegah osteoporosis/freepik

Liputan6.com, Jakarta - Penelitian menyebutkan setengah dari seluruh wanita akan mengalami osteoporosis dan patah tulang semasa hidupnya. Satu di antara tiga laki-laki yang berusia lebih dari 75 tahun juga akan mengalami osteoporosis.

Osteoporosis secara istilah berarti tulang yang keropos. Osteo adalah kata dari bahasa Latin yang berarti tulang sedangkan porosis berarti keropos. Secara medis, osteoporosis adalah suatu penyakit pengeroposan tulang akibat aktivitas proses penghancuran tulang lebih dominan dari pembentukan tulang.

Badan Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO) meramalkan bahwa angka tersebut akan meningkat empat kali lipat pada tahun 2050, dan tentunya akan menjadi masalah besar bagi umat manusia. Karena itu WHO mencanangkan dekade ini sebagai dekade tulang dan sendi.

Di Indonesia, belum ada data pasti, namun dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup boleh jadi angka tersebut cukup tinggi.

Sebagai perbandingan dapat disebutkan angka kejadiaan osteoporosis di beberapa negara di berbagai belahan dunia sebagai berikut:

  • Di daerah Amerika Utara dilaporkan ada sekitar 20 juta penderita osteoporosis dan setiap tahunnya 1,5 juta orang mengalami patah tulang dengan biaya yang dihabiskan untuk mengatasinya sangatlah mahal mencapai sekitar 10 milyar dolar Amerika.
  • Di Amerika Serikat penyakit ini menyerang 28 juta penduduk dengan biaya pengobatannya mencapai 37.000 dolar Amerika setiap penderitanya.
  • Di Eropa, satu dari empat wanita berusia 65 tahun mengalami patah tulang belakang dan satu dari empat wanita berusia 75 tahun mengalami patah tulang panggul.
  • Di benua Australia setiap harinya dilaporkan terdapat sekitar 100 kasus patah tulang karena osteoporosis.

Osteoporosis meningkatkan risiko terjadinya patah tulang dan kematian pada penderita. Lansia yang mengalami patah tulang sendi panggul memiliki risiko kematian yang tinggi.

 

Disebut Silent Disease

Pada keadaan tertentu, sel tulang yang bertugas menghancurkan tulang bekerja sangat aktif sehingga banyak bagian tulang menjadi rusak dan dan terjadi perubahan arsitektur atau profil tulang sehingga tulang menjadi keropos yaitu tipis, lemah dan mudah patah.

Penyakit ini bersifat menyeluruh artinya dapat terjadi pada seluruh tulang namun mempunyai predileksi tertentu (tulang tertentu lebih sering terkena).

Dalam berbagai kesempatan seperti penyuluhan osteoporosis pada lansia, saya selalu menyampaikan bahwa osteoporosis dapat menyerang berbagai tingkatan usia termasuk orang muda tapi lebih banyak menimpa usia lanjut khususnya wanita. Usia lanjut memicu aktivitas sel penghancur tulang sehingga orang tua atau kaum lansia rentan terkena osteoporosis.

Berbagai tulang manusia dapat terkena tapi osteoporosis lebih sering terjadi pada tulang yang tipis seperti pergelangan tangan, sendi bahu, sendi panggul, dan tulang belakang.

Osteoporosis merupakan ancaman kesehatan kaum lansia. Osteoporosis disebut juga silent disease karena secara diam-diam mengerogoti tulang tanpa penderita menyadarinya. Artinya penderita tidak mengeluh dan baru mengeluh sakit tulang bila tulang penderita patah. Patah tulang dapat terjadi hanya karena benturan ringan saja (trauma minimal) dan bahkan dapat terjadi tanpa benturan, jatuh atau trauma.

 

**Penulis adalah Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, Dosen Bedah Orthopaedi Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya