Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Inggris, Korea Selatan dan Hong Kong. Rupanya, peningkatan kasus terjadi di sana karena subvarian Omicron berkode BA.2 atau kerap disebut Omicron Siluman.
Indonesia pun mesti waspada mengingat subvarian Omicron ini sudah dominan di Indonesia.
Baca Juga
"Subvarian ini sudah ada di Indonesia, dan hasil whole genome sequencing terakhir dalam dua bulan lebih, di akhir-akhir BA.2 sudah dominan juga di Indonesia," kata Budi dalam update PPKM pada Senin, 14 Maret 2022.
Advertisement
Meski sudah mulai dominan, Budi mengatakan hingga saat ini tidak melihat kenaikan kasus COVID-19.
"Mudah-mudahan tidak akan melihat kenaikan lagi."
Kasus di Indonesia sepekan terakhir memang terlihat tren penurunan. Hari ini misalnya kasus konfirmasi COVID-19 di angka 9 ribuan.
"Tinggal dua provinsi yang belum menurun, yakni Kalimantan Utara dan NTT."
Â
Ngeri, Kasus Kematian Hong Kong Tinggi
Terkhusus di Hong Kong, terlihat ada kenaikan kasus kematian dibandingkan beberapa waktu lalu. Analisis dari Kemenkes RI, kasus kematian yang tinggi akhir-akhir ini di sana terjadi pada lansia.
Rupanya, hal ini karena tingkat vaksinasi COVID-19 lansia dua dosis yang rendah.
"Vaksinasi lansia di Hong Kong masih sangat rendah yaitu 26 persen, dan hampir seluruh kematian di sana terjadi pada lansia," kata Budi.
Belajar dari Hong Kong, Budi mengatakan agar lansia di Indonesia melengkapi dosis vaksinasi COVID-19. Bukan cuma dua dosis tapi tiga dosis.
Dari hasil studi yang di Indonesia juga diketahui bahwa orang terpapar Delta berisiko empat kali lebih tinggi meninggal dibanding yang kena Omicron. Maka dari itu, Budi meminta agar yang belum divaksin untuk segera mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.
"Terutama kelompok lansia, mereka sangat rawan masuk rumah sakit dan meninggal. Kita harus meyakinkan mereka untuk mau divaksin minimal dua dosis, idealnya tiga dosis."
Advertisement