Epidemiolog Sebut Mitigasi COVID-19 pada Mudik Lebaran Perlu Diterapkan dari Sekarang

Mitigasi penularan COVID-19 pada masa mudik Lebaran lperlu diterapkan dari sekarang guna antisipasi potensi lonjakan kasus.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2022, 10:00 WIB
Mudik Lebaran
Ilustrasi mudik lebaran. (Foto: unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa pekan ke depan, Indonesia akan menghadapi masa mudik Lebaran. Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, mitigasi penularan COVID-19 pada masa tersebut perlu diterapkan dari sekarang guna antisipasi potensi lonjakan kasus.

"Kebijakan-kebijakan menjelang bulan puasa sebaiknya harus dari sekarang karena itu namanya bagian dari mitigasi. Kalau mepet, ya tidak efektif dan kita berarti tidak belajar dari dua periode sebelumnya," kata Dicky Budiman, Senin (14/3), dilansir Antara.

Dicky mengatakan, Indonesia telah melampaui puncak kasus di periode COVID-19 Omicron pada Februari 2022. Hal itu ditandai dengan penurunan laju kasus. Tapi Omicron bukan varian terakhir Corona, sehingga masih berpotensi terjadi gelombang susulan akibat mobilitas masyarakat yang tidak terkendali.

Jika masyarakat konsisten menerapkan strategi 3M (menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan) serta diperkuat dengan 3T (testing, tracing, treatment) maka Indonesia akan lebih siap ketika menghadapi varian baru yang memicu gelombang lanjutan.

"Jadi saat terjadi gelombang baru pada empat hingga enam bulan ke depan, kita jauh lebih siap dan dampaknya kecil dan ketika melakukan rangkaian aktivitas ibadah di bulan Ramadan relatif akan lebih aman kalau semua bisa membatasi diri," jelasnya.

 

Perpanjang PPKM

Menurut perkiraan Dicky, situasi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini relatif jauh lebih aman dibanding sebelumnya.

"Tapi tentu semua menyadari dan melakukan mitigasi dengan melakukan pembatasan yang harus dimulai dari kesadaran diri," katanya.

Salah satu mitigasi yang penting dilakukan, kata Dicky, adalah memperpanjang durasi PPKM di daerah.

"Saya kira PPKM ini sudah tepat dan tidak diperlukan level lebih ketat karena yang saat iin sudah kita miliki adalah dengan vaksinasi yang relatif sudah mulai merata dengan dosis satu secara umum."

Dikcy pun mendorong seluruh pihak untuk fokus pada pemenuhan dosis lengkap vaksinasi untuk memperkuat perlindungan PPKM.

"PPKM ini penting karena dia jadi payung keberhasilan dan efektivitas protokol kesehatan," tambahnya.

 

Infografis

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya