Liputan6.com, Yogyakarta Walaupun pandemi COVID-19 memisahkan seseorang secara fisik, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, hal itu tidak menghentikan manusia untuk membangun dunia yang baru. Menurutnya, dunia adalah tempat individu yang saling berhubungan.
Pada suatu titik, setiap individu mau tak mau harus hidup berdampingan dengan COVID-19. Bahwa kehidupan akan terus berjalan dan manusia dapat membangun dunia baru yang lebih aman, sehingga aktivitas longgar dapat kembali dijalani.
Advertisement
Baca Juga
"COVID-19 telah memisahkan kita secara fisik, namun hal itu tidak menghentikan kita untuk bekerja sama membangun dunia yang baru, tempat yang lebih aman," tegas Budi Gunadi dalam pidato acara Opening Ceremony The First G20 Health Working Group (HWG) 2022 di Yogyakarta pada Senin, 28 Maret 2022.
Di hadapan para delegasi yang hadir, Budi Gunadi bercerita pengalaman dirinya menghadapi krisis ekonomi yang pernah melanda Tanah Air. Dari krisis tersebut, terdapat pembelajaran, perlu adanya respons cepat bagi suatu negara bangkit kembali seperti pandemi COVID-19 yang melanda.
Dampak dari pandemi COVID-19 pun ikut menghancurkan ekonomi global. Interaksi indivdu berkurang akibat dampak dari pembatasan mobilitas dan lockdown di berbagai negara.
"Saya harus mengakui, saya tidak memiliki latar belakang medis. Saya menghabiskan waktu kerja di bidang ekonomi. Saya telah melihat beberapa krisis ekonomi global, yang dimulai biasanya dari sektor perbankan, tempat saya bekerja sebelumnya," tutur Budi Gunadi.
"Krisis ekonomi global yang menghancurkan (akibat pandemi COVID-19) saat ini dimulai di sektor kesehatan. Jadi, saya menyadari bahwa sektor kesehatan merespons pandemi itu mengurangi aktivitas dan mobilitas yang membatasi interaksi fisik."
Bangun Informasi Kesehatan Digital
Pada tataran komunitas global, terang Budi Gunadi Sadikin, sebagian besar ekonomi dunia sangat bergantung dengan adanya interaksi fisik ekonomi. Ada pertukaran barang dan jasa yang membutuhkan kontak antar individu secara langsung, yang akan diikuti dengan pertukaran nilai, jasa atau uang.
Sayangnya, dampak pandemi COVID-19 membuat ruang gerak individu terbatasi. Sudah dua tahun lebih pandemi, jika tak disikapi bagaimana manusia beraktivitas dan terus terjadi pembatasan dan lockdown, maka berbagai sektor, baik ekonomi hingga pariwisata akan hancur.
"Banyak pertukaran barang dan jasa yang terjadi dengan interaksi fisik. Ketika Anda pergi ke restoran, Anda tentu ada transaksi atau mengadakan pertemuan (di ruangan). Tapi pandemi membatasi kontak fisik kita, yang akan mengurangi secara drastis kegiatan ekonomi," jelas Budi Gunadi.
"Jika berlanjut selama lebih dari dua tahun, yang mana orang-orang dilarang bepergian, dilarang melintasi perbatasan, mobilitas dibatasi, dan negara dipaksa locdown. Maka, sektor pariwisata, transportasi, dan pendidikan kena dampaknya."
Oleh karena itu, Menkes Budi Gunadi mengajak dunia, utamanya negara-negara G20 untuk membangun sistem kesehatan global bersama supaya orang-orang dapat beraktivitas dengan aman di lintas batas negara. Salah satunya, pemanfaatan informasi kesehatan melalui digital.
"Kami perlu bekerja sama untuk saling mengenali informasi kesehatan digital, seperti persyaratan pemeriksaan dan kami melihat sertifikat vaksinasi yang dapat diakses melalui aplikasi digital dapat menjadi pembahasan bersama," imbuhnya.
Advertisement