Wow, Teknik Antiaging ini Bikin Kulit Terlihat 30 Tahun Lebih Muda

Sebuah metode ilmiah bisa membuat sel kulit manusia jadii terlihat 30 tahun lebih muda. Bagaimana caranya?

oleh Melly Febrida diperbarui 10 Apr 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2022, 19:00 WIB
Memperlambat Penuaan Dini
Ilustrasi Wajah Awet Muda Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Seiring bertambahnya usia, kemampuan fungsi sel kulit menurun. Kulit manusia mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan. Namun, sebuah metode ilmiah bisa membuat sel kulit manusia jadii terlihat 30 tahun lebih muda. Bagaimana caranya?

Para peneliti di University of Cambridge mengatakan bahwa mereka telah memprogram ulang sel-sel kulit yang menua untuk mengembalikan sebagian fungsinya ke keadaan yang lebih "muda". 

Peneliti 'melompati waktu' sel-sel kulit manusia selama 30 tahun, memutar balik jam penuaan sel tanpa kehilangan fungsi khususnya.eratif.

Dalam percobaannya, sel-sel penuaan ini lebih seperti sel kulit yang disebut fibroblas, yang menghasilkan kolagen, protein yang menyatukan tubuh dan membuatnya tetap kuat.

Jumlah fibroblas pada kulit manusia itu menurun secara progresif seiring bertambahnya usia. Sel-sel ini juga menjadi keriput seiring bertambahnya usia. 

Temuan baru ini dapat  ditargetkan untuk mengobati penuaan, yang dapat "merevolusi" pengobatan regeneratif. Penelitian baru dilakukan di Institut Babraham Universitas Cambridge, dan diterbitkan dalam jurnal eLife.

“Hasil kami mewakili langkah yang besar dalam pemahaman kami tentang pemrograman ulang sel. Kami telah membuktikan bahwa sel dapat diremajakan tanpa kehilangan fungsinya dan peremajaan itu terlihat untuk mengembalikan beberapa fungsi sel tua," kata Dr Diljeet Gill di Babraham Institute dilansir Vanguardngr.

Dalam penelitian ini, biologi regeneratif bertujuan untuk memperbaiki atau mengganti sel, termasuk yang sudah tua. Salah satu alat terpenting dalam biologi regeneratif adalah menciptakan sel punca yang "diinduksi"

Namun, proses ini pada dasarnya menghapus sel dari fungsinya dan memberi mereka potensi untuk menjadi jenis sel apa pun. Metode baru ini didasarkan pada teknik yang digunakan para ilmuwan pemenang Hadiah Nobel untuk membuat sel punca, yang dipelopori Dr Shinya Yamanaka.

 

Pada tahun 2007, Yamanaka adalah ilmuwan pertama yang mengubah sel normal, yang memiliki fungsi tertentu, menjadi sel punca yang memiliki kemampuan khusus untuk berkembang menjadi jenis sel apa pun. 

Proses penuh pemrograman ulang sel punca memakan waktu sekitar 50 hari menggunakan empat molekul kunci yang disebut faktor transkripsi Yamanaka – Oct4, Sox2, Klf4 dan cMyc.

Metode baru, yang disebut 'pemrograman ulang transien fase pematangan', memaparkan sel ke faktor Yamanaka hanya selama 13 hari. Pada titik ini, perubahan terkait usia dihilangkan dan sel-sel untuk sementara kehilangan identitasnya.

Sel-sel yang sebagian diprogram ulang diberi waktu untuk tumbuh dalam kondisi normal, untuk mengamati apakah fungsi sel kulit spesifik mereka kembali. Analisis genom menunjukkan bahwa sel telah mendapatkan kembali penanda karakteristik sel kulit (fibroblas), dan ini dikonfirmasi dengan mengamati produksi kolagen dalam sel yang diprogram ulang.

 

Pemograman Ulang Sel-Sel

Pada tahun 2007, Yamanaka adalah ilmuwan pertama yang mengubah sel normal, yang memiliki fungsi tertentu, menjadi sel punca yang memiliki kemampuan khusus untuk berkembang menjadi jenis sel apa pun. 

Proses penuh pemrograman ulang sel punca memakan waktu sekitar 50 hari menggunakan empat molekul kunci yang disebut faktor transkripsi Yamanaka – Oct4, Sox2, Klf4 dan cMyc.

Metode baru, yang disebut 'pemrograman ulang transien fase pematangan', memaparkan sel ke faktor Yamanaka hanya selama 13 hari. Pada titik ini, perubahan terkait usia dihilangkan dan sel-sel untuk sementara kehilangan identitasnya.

Sel-sel yang sebagian diprogram ulang diberi waktu untuk tumbuh dalam kondisi normal, untuk mengamati apakah fungsi sel kulit spesifik mereka kembali. Analisis genom menunjukkan bahwa sel telah mendapatkan kembali penanda karakteristik sel kulit (fibroblas), dan ini dikonfirmasi dengan mengamati produksi kolagen dalam sel yang diprogram ulang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya