Liputan6.com, Bali Melihat situasi dunia yang masih berstatus pandemi COVID-19, fasilitas karantina seperti Wisma Atlet Kemayoran Jakarta tetap dipertahankan buka. Hal ini demi berjaga-jaga bila terjadi lonjakan kasus COVID-19.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kebutuhan fasilitas pendukung penanganan COVID-19, khususnya Wisma Atlet tetap dipertahankan meski jumlah pasien yang dirawat terus berkurang drastis.Â
Baca Juga
"Untuk fasilitas-fasilitas pendukung (Wisma Atlet), apabila terjadi lonjakan kasus tentunya akan tetap dipertahankan seperlunya, karena ini masih pandemi global. Tujuannya, untuk mengantisipasi bila ada lonjakan COVID-19 di Indonesia," jelas Wiku saat konferensi pers di Media Center 7th Global Platfrom For Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Nusa Dua Bali, Bali, ditulis Senin (30/5/2022).
Advertisement
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 per 22 Mei 2022, perkembangan nasional tiga pekan lalu, kasus COVID-19 yang bertambah sekitar 1.300 kasus, sedikit mengalami kenaikan menjadi 2.300 kasus. Namun, pekan lalu angkanya kembali menurun pada kisaran 1.500 kasus.
Kenaikan kasus COVID-19 yang sempat terjadi cenderung tidak signifikan jika dibandingkan dengan kenaikan kasus yang telah dialami pada periode libur panjang sebelumnya.
"Untuk Indonesia dengan kasus terkendali seperti ini, perlu dipertahankan dan tentunya bisa melakukan aktivitas sosial ekonomi lebih produktif lagi," terang Wiku.
"Pada prinsipnya, aktivitas sosial ekonomi bisa dilakukan lebih banyak lagi, contohnya yang sudah kita lakukan acara internasional GPDRR di Bali."
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pasien COVID-19 Berkurang Drastis
Dari data yang diterima Health Liputan6.com, pasien perawatan COVID-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran (Tower 5, 6 dan 7) pada 30 Mei 2022 pukul 08.00 WIB, berjumlah 14 orang (5 pria, 9 wanita). Semula 14 orang, berkurang nol pasien. Jumlah pasien sejak tanggal 23 Maret 2020 sampai 30 Mei 2022 adalah 164.277 orang.
Di RSDC Wisma Atlet Pademangan (Tower 4, 8, 9 dan 10), jumlah pasien rawat inap sebanyak 117 orang (54 pria, 63 wanita). Semula 100 orang, bertambah 17 orang. Jumlah pasien sejak tanggal 14 Maret 2022 sampai 30 Mei 2022 adalah 6.878 orang.
Pada 28 Mei 2022 pukul 08.00 WIB, pasien perawatan COVID-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran (Tower 5, 6 dan 7) berjumlah 19 org (7 pria, 12 wanita). Semula 19 orang, bertambah nol pasien. Jumlah pasien sejak tanggal 23 Maret 2020 sampai 28 Mei 2022 adalah 164.276 orang.
Di RSDC Wisma Atlet Pademangan (Tower 4, 8, 9 dan 10), jumlah pasien rawat inap sebesar 122 orang (65 pria, 57 wanita) Semula 63 orang, bertambah 59 orang. Jumlah pasien sejak tanggal 14 Maret 2022 sampai 28 Mei 2022 adalah 6.853 orang.
Pada Jumat, 27 Mei 2022, pasien rawat inap di RSDC Wisma Atlet Kemayoran (Tower 5, 6 dan 7) berjumlah 19 org (7 pria, 12 wanita). Semula 17 orang, bertambah 2 orang. Jumlah pasien sejak tanggal 23 Maret 2020 sampai 27 Mei 2022 adalah 164.273 orang.
Pasien di RSDC Wisma Atlet Pademangan (Tower 4, 8, 9 dan 10) berjumlah 79 orang (30 pria, 49 wanita). Semula 55 orang, bertambah 24 orang. Jumlah pasien sejak tanggal 14 Maret 2022 sampai 27 Mei 2022 adalah 6.794 orang.
Advertisement
Wisma Atlet Tetap Stand by
Sebelumnya, Koordinator Humas RSDC-19 Kolonel Mintoro Sumego mengatakan, belum ada perintah dari Pemerintah pusat untuk menutup Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. RSDC Wisma Atlet masih tetap menerima pasien COVID-19.
"Sampai saat ini, kami belum ada perintah untuk ditutup.Wisma Atlet masih tetap menerima pasien dengan terkonfirmasi COVID-19 sehingga kami tetap stand by, baik itu personel, obat-obatan dan lain sebagainya," kata Mintoro di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/5/2022).
Mintoro melanjutkan, ada empat tower yang digunakan untuk COVID-19 di RSDC Wisma Atlet, yaitu Tower 4, Tower 5, Tower 6, dan Tower 7. Tower 4 digunakan untuk karantina dan Tower 6 untuk ruangan ICU.
"Saat ini, tower yang digunakan Tower 5 dan Tower 6 saja untuk stand by, tetapi pasien sekarang berada di Tower 6," lanjutnya.
Beijing dan Shanghai Longgarkan Pembatasan
Pada perkembangan kasus COVID-19 global, salah satunya Beijing dan Shanghai, Tiongkok berencana melonggarkan pembatasan COVID-19 di sejumlah daerah berisiko rendah. Ini agar masyarakat bisa kembali hidup normal.
Distrik Fangshan dan Shunyi di Beijing bisa menerapkan kembali kebijakan kerja di kantor. Transportasi umum seperti bus, taksi dan kereta bawah tanah di tiga distrik akan kembali beroperasi dan pusat perbelanjaan di beberapa daerah akan kembali dibuka.
Namun, otoritas setempat masih akan menangguhkan kegiatan usaha seperti bimbingan belajar, warung internet dan bar karaoke.
Kota metropolitan Shanghai juga perlahan bergerak menuju pembukaan kembali bertahap dari dua bulan lockdown virus Corona. Shanghai pada dasarnya bertujuan untuk mengakhiri lokcdown mulai Rabu, 1 Juni 2022, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (28/5/2022).
Lebih banyak orang telah diizinkan keluar dari rumah dan bisnis diizinkan dibuka kembali dalam seminggu terakhir, meskipun sebagian besar penduduk sebagian besar tetap berada di kompleks perumahan dan toko terbatas untuk melakukan pengiriman.
Pejabat Shanghai mendesak kewaspadaan yang berkelanjutan walau sebagian besar dari 25 juta penduduknya tinggal di daerah yang berada dalam kategori risiko terendah COVID-19.
Advertisement