Menkes Budi Kaget Singapura Bakal Fokus ke Layanan Kesehatan Primer

Singapura akan fokus memajukan pelayanan kesehatan primer.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Jun 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2022, 09:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin selaku Chairman Menteri Kesehatan se-ASEAN memimpin "15th ASEAN Health Ministers Meeting and Related Meetings" di Hotel Conrad, Nusa Dua Bali pada Sabtu, 14 Mei 2022. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Bali Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin terkejut dengan Singapura yang akan fokus memajukan pelayanan kesehatan primer. Hal itu terkuak dalam pertemuan bilateral dengan Singapura dalam rangkaian acara "15th ASEAN Health Ministers Meeting and Related Meetings” beberapa waktu lalu.

Pelayanan kesehatan primer (primary health care) bersifat paling dasar yang dilakukan bersama masyarakat dan tenaga kesehatan atau paramedis seperti dokter maupun perawat. Pelayanan ini lebih banyak untuk pencegahan dan berobat jalan (Ambulatory Services) pada pasien yang sakit ringan atau masyarakat sehat untuk meningkatkan kesehatannya.

Di Indonesia, pelayanan di fasilitas kesehatan yang dikenal dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mendukung pelayanan kesehatan primer seperti puskesmas dan klinik.

“Transformasi layanan primer, saya surprisingly (terkejut) dari bilateral meeting-nya kita. Singapura sebagai negara maju itu nanti akan pindah fokusnya ke layanan (kesehatan) primer,” ujar Budi Gunadi di Hotel Conrad, Nusa Dua Bali, ditulis Selasa (7/6/2022).

“Kenapa? Karena layanan primer itu lebih murah ya. Contohnya, gimana caranya biar kita enggak kena COVID-19. Ya, harus bagus manifest-nya (jelas) buat mencegah. Jangan sampai sakit, kan gitu ya. Kita pakai masker, minum vitamin, olahraga.”

Pengeluaran atau pembiayaan di pelayanan kesehatan primer pun terbilang murah bila dihitung per individu. Kunci dari mendorong pelayanan kesehatan primer juga mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Ini didukung dengan upaya mempromosikan pencegahan penyakit.

“Paling enggak sampai Rp1 juta sebulan. Tapi kalau kita sakit (tertular COVID-19, misalnya) pakai Remdesivir aja itu udah puluhan juta. Kalau lebih parah lagi sakitnya pakai Actemra,” lanjut Budi Gunadi.

Remdesivir dan Actemra merupakan obat terapi COVID-19. Obat diimpor dari India, Pakistan, dan Cina. Obat Actemra diimpor dari produsen di Swiss, yakni perusahaan Roche. Obat ini termasuk yang cukup sulit didapatkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bangun Orang Sehat

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin selaku Chairman Menteri Kesehatan se-ASEAN memimpin "15th ASEAN Health Ministers Meeting and Related Meetings" di Hotel Conrad, Nusa Dua Bali pada Sabtu, 14 Mei 2022. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Fokus pelayanan kesehatan primer, menurut Budi Gunadi Sadikin, diarahkan kepada mempromosikan kesehatan untuk mencegah sakit. Selain itu, membangun orang sehat dan menjaga yang sehat tetap sehat.

“Sebenarnya program kesehatan kita lebih diarahkan ke sifatnya promotif, preventif. Lebih diarahkan ke sifatnya membangun orang yang sehat, menjaga orang agar tetap sehat,” jelasnya.

“Itu jauh lebih murah dibandingkan program kesehatannya secara kuratif, yakni menyembuhkan orang sakit, bukan menciptakan orang sehat.”

Ketika sudah masuk dalam penanganan kuratif, pembiayaan kesehatan dan perawatan juga jauh lebih mahal, Walaupun di Indonesia terdapat Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN - KIS) dengan pembiayaan ditanggung BPJS Kesehatan, pengeluaran untuk kuratif terbilang tinggi.

Apalagi ada sejumlah penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan dan menempati urutan teratas dengan pembiayaan tinggi – menghabiskan dana BPJS Kesehatan. Sebut saja, penyakit jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, thalasemia, hemofilia, dan leukemia serta Cirrhosis Hepatitis.

“Ya, kami mengerti sih banyak profesi kesehatan yang memang sekolahnya khusus menyembuhkan orang sakit. Jadi agak-agak ini juga kan belum pernah terekspos gimana caranya bikin orang sehat,” imbuh Menkes Budi Gunadi.

“Padahal harusnya arahnya kita ke bagaimana menjaga agar orangnya tetap sehat dari itu dijelaskan dengan Singapura secara gamblang. Selain mahal buat manusianya kan enggak produktif, kita bisa cuci darah tiga hari - tiga hari seminggu. Kita harus hindari jangan sampai cuci darah. Konsep kesehatan yang benar adalah trik prevention (pencegahan), bukan kurasi.”

Pada kesempatan yang sama dalam pertemuan ASEAN - U.S. Special Session Health Ministerial Meeting dengan topik Charting ASEAN - U.S Future Collaboration towards Strengthening Health System for Public Health Emergencies, Budi Gunadi juga menekankan salah satu pilar transformasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI, yaitu pilar Pelayanan Kesehatan Primer, yang bertujuan untuk lebih menekankan pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.

Poliklinik dan Klinik di Singapura

Masjid di Singapura Kembali Gelar Salat Jumat
Umat muslim menjaga jarak saat salat Jumat usai pencabutan pembatasan Covid-19 di Masjid Al-Istighfar, Singapura, Jumat (26/6/2020). Masjid-masjid di Singapura telah diizinkan menggelar salat berjamaah, seiring memasuki pekan kedua dari Tahap Dua pembukaan kembali di negara itu. (Roslan RAHMAN/AFP)

Pelayanan kesehatan primer adalah dasar dari sistem perawatan kesehatan. Sebagai lini perawatan pertama di masyarakat, profesional perawatan primer sering kali menjadi titik kontak pertama dengan pasien. 

Dalam pelayanan kesehatan primer menawarkan perawatan holistik dan personal untuk pasien dari berbagai kelompok usia. Perawatan berfokus mengobati kondisi akut seperti infeksi saluran pernapasan atas, mengelola penyakit kronis seperti diabetes, dan menjaga kesehatan penduduk melalui tindakan pencegahan misal pemeriksaan kesehatan yang ditargetkan. 

Dari sisi pencegahan membantu mengkoordinasikan perawatan pasien dengan penyedia lain dan membantu pasien yang membutuhkan perhatian medis lebih khusus untuk menavigasi sistem perawatan kesehatan.

Di Singapura, pelayanan kesehatan primer disediakan melalui jaringan poliklinik rawat jalan dan klinik yang dijalankan oleh dokter umum swasta. Saat ini terdapat 23 poliklinik dan sekitar 1.800 klinik klinik.

Mengutip situs Primary Healthcare Services Ministry of Health Singapore, klinik dokter umum ada sekitar 1.800 yang memenuhi sekitar 80 persen dari total permintaan perawatan kesehatan primer. Ini berkisar dari praktik mandiri hingga grup perusahaan menengah dan besar. 

Pada beberapa tahun terakhir,  Singapura telah bekerja lebih erat dengan dokter umum untuk memastikan bahwa warga Singapura memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas di masyarakat. 

Tujuannya, selaras dengan prinsip-prinsip utama Family Medicine sebagai mitra kesehatan seumur hidup pasien untuk perawatan preventif, akut, dan kronis. Perawatan ini memungkinkan pasien menikmati manajemen penyakit kronis yang lebih baik, dan mendukung dokter dalam memberikan perawatan kronis holistik dan berbasis tim untuk pasien di masyarakat.

Ministry of Health Singapore telah mengembangkan Community Health Centres (CHCs) sejak 2010, yang menyediakan layanan dukungan untuk membantu dokter mengelola penyakit umum dengan lebih baik, termasuk penyakit kronis.

Sejak tahun 2013, Family Medicine Clinics (FMCs) juga telah dikembangkan sebagai model swasta baru untuk memberikan perawatan medis dengan layanan dukungan di bawah satu atap untuk manajemen penyakit kronis.

Skema Primary Care Networks

Orchard Road Singapura Menyongsong Natal
Orang-orang berjalan melewati dekorasi lampu Natal di luar pusat perbelanjaan di sepanjang kawasan Orchard road di Singapura, Selasa (8/12/2020). Mengusung tema Love This Christmas, acara tahun ini lebih sunyi karena aktivitas jalanan dibatasi di tengah pandemi Covid-19. (ROSLAN RAHMAN / AFP)

Ministry of Health Singapore juga telah meluncurkan skema Jaringan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Care Networks/PCN) untuk menjangkau manajemen penyakit kronis yang efektif dalam perawatan primer melalui organisasi dokter umum swasta.

Skema PCN berupa pasien akan menerima perawatan melalui tim multidisiplin – termasuk dokter, perawat dan koordinator perawatan primer – untuk manajemen yang lebih efektif dari kondisi kronis. Pasien juga dapat mengakses layanan tambahan dan dukungan tambahan yang disediakan oleh PCN. 

Ini termasuk pemeriksaan kaki dan mata diabetik, serta konseling perawat, yang penting untuk pengelolaan kondisi kronis yang baik. Skema PCN merupakan bagian dari pergeseran strategis Ministry of Health Singapore untuk memindahkan perawatan di luar rumah sakit ke masyarakat, sehingga pasien dapat menerima perawatan yang efektif lebih dekat ke rumah.

Dengan populasi yang semakin menua, prevalensi penyakit kronis dan kebutuhan perawatan yang kompleks akan meningkat. Sektor pelayanan kesehatan  primer yang kuat akan menjadi landasan sistem perawatan kesehatan dan membantu warga Singapura tetap sehat dan mengelola kondisi kronis mereka secara holistik di dalam komunitas.

Pasien akan mendapat manfaat dari perawatan yang terkoordinasi dan lebih baik melalui skema PCN. Mereka dapat mengakses konselor perawat untuk mengelola kondisi, termasuk gaya hidup dan modifikasi pola makan. Akan ada pemantauan ketat terhadap kondisi kronis untuk intervensi dini dan akses yang lebih nyaman ke layanan seperti pemeriksaan kaki dan mata diabetik. 

Di Singapura terdapat 23 poliklinik berlokasi di seluruh negeri dan menyediakan perawatan primer bersubsidi, yang mencakup perawatan medis primer, perawatan kesehatan preventif, dan pendidikan kesehatan.

Layanan perawatan kesehatan primer umum meliputi:

  • Perawatan medis rawat jalan
  • Tindak lanjut medis setelah keluar dari rumah sakit
  • Kesehatan ibu dan anak
  • Imunisasi
  • Skrining kesehatan dan edukasi
  • Layanan diagnostik dan farmasi
Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19
Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya