Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis anak sekaligus founder Tentang Anak, Mesty Ariotedjo, mengatakan masih banyak orangtua Indonesia yang memiliki pertanyaan terkait alergi pada anak.
Menurutnya, belakangan ini kondisi polusi atau debu yang semakin parah di ibu kota membuat kasus alergi pada anak meningkat dan semakin banyak ditemukan di lapangan.
Baca Juga
Terkait hal tersebut dokter spesialis anak konsultan alergi imunologi Prof Dr. dr. Zakiudin Munasir memaparkan beberapa poin penting terkait alergi pada anak.
Advertisement
Menurutnya, alergi adalah suatu penyakit interaksi antara faktor genetik yang diturunkan dan dicetuskan oleh faktor lingkungan. Seperti makanan, obat, zat-zat kimia, temperatur, suhu, kelembapan, perubahan cuaca yang mendadak, dan termasuk zat-zat yang ditemukan di polusi.
Alergi dapat dicegah dengan memperkuat barrier atau pelindung tubuh. Jika seseorang memiliki barrier tubuh yang kuat, maka dapat meminimalisasi kesempatan terjadinya gejala alergi pada tubuh.
Barrier yang manusia miliki termasuk pada barrier di saluran cerna, pernapasan, kulit, mata dan bagian tubuh lainnya. Walaupun barrier pada anak biasanya diturunkan secara genetik, tapi terdapat banyak faktor di luar itu yang memungkinkan dapat merusak kekuatan barrier anak, salah satunya seperti sering mengonsumsi makanan yang dapat mengiritasi saluran cerna.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gejala atau Reaksi Alergi
Gejala atau reaksi yang memungkinkan terjadi saat anak mengalami alergi umumnya dapat menyerang segala sistem tubuh.
Namun pada usia dini, biasanya ditemukan pada saluran cerna atau usus anak dan dapat menyebabkan muntah, kram perut, kolik, sampai diare. Selain itu, yang juga sering ditemukan pada anak usia dini adalah reaksi ruam di kulit, seperti kemerahan di pipi.
Cara membedakan diare yang disebabkan oleh alergi atau infeksi adalah dengan mengevaluasi bawaan atau riwayat genetik yang diturunkan oleh orangtuanya. Selain itu, diare yang disebabkan oleh alergi biasanya juga disertai oleh darah dan dapat menyebabkan dehidrasi jika didiamkan.
Begitu juga dengan ruam yang disebabkan oleh alergi dapat diidentifikasi dengan melihat letak ruamnya. Biasanya ruam yang disebabkan oleh biang keringat itu terjadi pada area yang tertutup baju. Jika disebabkan oleh alergi, areanya bisa di mana saja dan sifatnya berulang.
“Jika orangtua menemukan beberapa reaksi atau gejala alergi pada anak sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter spesialis anak agar segera dilakukan pengecekan lebih detail di laboratorium dan segera diobati,” mengutip keterangan pers Tentang Anak, Selasa (28/6/2022).
Advertisement
Cara Memperkuat Barrier Tubuh
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Imran Agus Nurali dalam keterangan yang sama mendukung edukasi terkait alergi pada anak.
Salah satu hal penting yang dapat digarisbawahi adalah terkait beberapa cara untuk dapat memperkuat barrier tubuh agar anak dapat terhindar dari penyakit alergi.
Cara-cara tersebut yakni:
-Lengkapi imunisasi yang sesuai dengan usia anak
-Konsumsi makanan sesuai usia anak sejak dini
Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk memerhatikan makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh anak, agar sesuai dengan usia dan kebutuhan tubuhnya. Seperti contohnya makanan utama yang paling penting dan istimewa adalah Air Susu Ibu (ASI) pada anak usia dini.
ASI terbukti telah menjadi makanan yang paling baik karena dilengkapi oleh antibodi yang dapat melindungi usus bayi sehingga tidak mudah terkena alergi ataupun infeksi.
Sedangkan untuk menjaga barrier kulit, orangtua dapat menjaganya dengan rutin dengan memberikan pelembab kulit sejak anak lahir. Terutama bagi anak yang memiliki kulit cenderung kering.
Menjaga Barrier Saluran Pernapasan
Untuk menjaga barrier saluran pernapasan terutama di kondisi polusi atau debu yang semakin meningkat seperti saat ini, orangtua dan anak dianjurkan untuk tetap menggunakan masker jika perlu keluar rumah, atau menjaga anak untuk tetap berada di rumah agar terhindar dari polusi udara.
Guna menjaga kesehatan anak dan mempermudah orangtua mendapatkan ilmu parenting, Tentang Anak menyediakan aplikasi gratis yang bisa diunduh di ponsel pintar.
Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur seperti:
-Rekomendasi Aktivitas Anak untuk merencanakan kegiatan harian anak sesuai rekomendasi durasi aktivitasnya, seperti montessori, outdoor, sains, dan lainnya.
-Tanya Dokter Anak GRATIS, fitur ini dapat menjawab pertanyaan orangtua, langsung dijawab oleh ahlinya selama 30 menit, khusus di jam operasional pukul 09.00-15.00.
-Pilihan Tonton Ulang Webinar Tentang Anak, fitur ini memungkinkan orangtua untuk menonton siaran ulang webinar terkait anak.
-Direktori Dokter Anak, untuk mengecek lokasi dokter spesialis anak di seluruh Indonesia.
-Daftar Member Support WA Group Tentang Anak, fitur ini memungkinakan para orangtua untuk terhubung satu sama lain dan saling bertukar informasi seputar parenting.
-Skrining red flag, fitur untuk deteksi tanda bahaya pertumbuhan anak sesuai dengan usianya.
-Panduan pertama untuk anak sakit adalah fitur algoritma terkait keluhan anak sakit dan memberikan solusi tercepat dari rumah (demam, kejang, GTM, sembelit).
Advertisement