Pria Juga Bisa Kena Kanker Payudara, Mesti Tahu Gejalanya

Ada 1 dari 100 kasus kanker payudara terjadi pada pria. Lalu, apa saja gejalanya?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 14 Jul 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2022, 20:00 WIB
Penyebab Kemandulan pada Pria
Ilustrasi kanker payudara pada pria Credit: pexels.com/Andrea

Liputan6.com, Jakarta Kasus kanker payudara pada pria bisa terjadi tapi langka. Bagi sebagian pria, mungkin hal ini mengagetkan nyatanya memang terjadi.

Di Amerika Serikat, ada 1 dari 100 kasus kanker payudara terjadi pada pria. Gejala kanker payudara pada pria yang paling umum adalah benjolan atau pembengkakan pada payudara. Lalu gejala lainnya yaitu:

- Kemerahan pada area payudara

- Iritasi dan muncul cekungan pada sekitar puting- Keluar cairan dari puting

- Sakit pada area puting

"Gejala-gejala di atas dapat terjadi pada kondisi yang lain, belum tentu kanker payudara. Maka segera temui dokter bila merasakan gejala atau merasakan perubahan pada payudara," seperti mengutip laman CDC pada Kamis, 14 Juli 2022.

 

Penyintas kanker payudara pria Wielly Wahyudin (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Penyintas kanker payudara pria Wielly Wahyudin (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Health-Liputan6.com pernah bertemu dengan penyintas kanker payudara pria bernama Wielly Wahyudin. Pada Wielly gejala yang ia rasakan adalah benjolan pada payudaranya.

Tepatnya pada Maret 2013, sedang naik transportasi MRT ketika berada di Hong Kong. Saat itu dadanya terbentur tiang secara tidak sengaja. Kejadian itu perlahan mengungkap bahwa pria itu mengalami kanker payudara HER2-positif.

"Mulai dari situ saya merasa ada benjolan sebesar kelereng. Sangat kecil sekali," kata Wielly menceritakan kisahnya di Menteng, Jakarta pada suatu hari di bulan Agustus 2019.

Pria yang sempat bekerja di kapal pesiar itu merasakan bahwa benjolan itu tak wajar. Setelah terbentur, dada kanannya kerap merasa sakit seperti ditusuk jarum. Dia juga melakukan pemeriksaan pada para petugas kesehatan di tempatnya bekerja.Dia sempat melakukan biopsi di Vancouver pada Juni 2013.

Namun, para dokter meminta agar dirinya tidak diberitahu terlebih dulu oleh kapal tempatnya bekerja.

"Saya paksa terus, hingga akhirnya dia kasih tahu bahwa ini (kanker payudara) stadium 3," tutur pria yang kemudian aktif menyosialisasikan edukasi seputar kanker payudara itu.

Wielly, Pria yang Pernah Divonis Kanker Payudara
Wielly Wahyudin pada 2014. Setahun usai divonis kena kanker payudara. Namun, setelah sembuh ia aktif dalam komunitas tentang penyakit tersebut.

Jenis Kanker Payudara pada Pria

kanker payudara
Kanker Payudara. | ilustrasi foto: pexels.com/@shvetsa

Jenis kanker payudara pada pria adalah jenis yang sama pada wanita. Apa saja?

- Karsinoma duktal invasif. Sel-sel kanker dimulai dari saluran dan kemudian tumbuh di luar saluran ke bagian lain dari jaringan payudara. Sel kanker invasif juga dapat menyebar, atau bermetastasis, ke bagian lain dari tubuh.

- Karsinoma lobular invasif. Sel kanker dimulai di lobulus dan kemudian menyebar dari lobulus ke jaringan payudara yang berdekatan. Sel-sel kanker invasif ini juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh.

- Karsinoma duktal in situ adalah penyakit payudara yang dapat menyebabkan kanker payudara invasif. Sel kanker hanya berada di lapisan saluran, dan belum menyebar ke jaringan lain di payudara.

 

Penyebab Kanker Payudara pada Pria

Ilustrasi pria sedih, kecewa
Ilustrasi pria sedih, kecewa. (Photo by Francisco Gonzalez on Unsplash)

Ada banyak faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang pria terkena kanker payudara. Berikut diantaranya masih mengutip dari CDC:

- Tua. Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kanker payudara ditemukan setelah usia 50 tahun.

- Mutasi genetik. Perubahan yang diwariskan (mutasi) pada gen tertentu, seperti BRCA1 dan BRCA2, meningkatkan risiko kanker payudara.

- Riwayat keluarga dengan kanker payudara. Risiko seorang pria untuk terkena kanker payudara lebih tinggi jika anggota keluarga dekat pernah menderita kanker payudara.

- Perawatan terapi radiasi. Pria yang menjalani terapi radiasi pada dada memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

- Sindrom Klinefelter. Ini adalah kondisi genetik langka di mana seorang pria memiliki kromosom X ekstra. Hal ini dapat menyebabkan tubuh membuat kadar estrogen yang lebih tinggi dan kadar androgen yang lebih rendah (hormon yang membantu mengembangkan dan mempertahankan karakteristik seks pria).

- Kondisi tertentu yang mempengaruhi testis. Cedera, pembengkakan, atau operasi untuk mengangkat testis dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

- Penyakit hati. Sirosis (jaringan parut) hati dapat menurunkan kadar androgen dan meningkatkan kadar estrogen pada pria, sehingga meningkatkan risiko kanker payudara.

- Kegemukan dan obesitas. Pria yang lebih tua yang kelebihan berat badan atau memiliki obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara daripada pria dengan berat badan normal.

"Ingat, meski ada faktor risiko di atas belum tentu kena kanker payudara," kata CDC. 

Infografis: Redam Kanker dengan Cukai Rokok (Liputan6.com / Abdillah)
(Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya