Upaya Capai Eliminasi Tuberkulosis, Indonesia Ingin Ikut dalam Uji Klinis Vaksin TB

Indonesia telah menyampaikan minat dalam uji klinis vaksin Tuberkulosis (TBC) pada dua yayasan di mancanegara yakni Bill & Melinda Gates Foundation serta Wellcome Trust.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Sep 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi Vaksin TB
Ilustrasi Vaksin TB (Foto: Pixabay/Alexandru Strujac)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia telah menyampaikan minat dalam uji klinis vaksin Tuberkulosis (TBC) pada dua yayasan di mancanegara yakni Bill & Melinda Gates Foundation serta Wellcome Trust. Kedua yayasan filantropi tersebut sudah menerima surat pengajuan minat dan mendukung penanganan TB di Indonesia.

President, Global Health of BMGF Trevor Mundel mengatakan pihaknya mendukung penanganan TB di Indonesia dan telah menerima surat dari pemerintah Indonesia terkait rencana Indonesia ikut uji klinis pengembangan vaksin TB.

Sebagai gambaran, BMGF melakukan uji klinis vaksin TB di Afrika dan minat partisipasi yang Indonesa tujukan akan menjadi pertimbangan sendiri untuk cakupannya. Uji klinis ini juga melibatkan fungsi European Medicine Agency (EMA) dan WHO. Rencananya vaksin TB ini akan diproduksi pada 2027.

“Apabila akan dilakukan di Indonesia butuh sejumlah 26.000 orang sampel. Nantinya, akan memerlukan dukungan pemerintah Indonesia terutama koordinasi dengan BPOM,” ujar Mundel.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan memfasilitasi bilamana diperlukan koordinasi dengan sejumlah pihak termasuk dengan BPOM untuk pelaksanaan uji klinis di Indonesia. Menurut Menkes upaya ini sejalan dengan transformasi kesehatan yang sedang dibangun di indonesia, khususnya pilar satu dan pilar enam, yaitu transformasi layanan primer berbasis teknologi informasi dan teknologi kesehatan terkini.

“Berbagai agenda transformasi sistem kesehatan itu sedang dilakukan di Indonesia disertai target-target nyata yang telah dicanangkan,” ucap Budi.

Selanjutnya akan diagendakan diskusi dengan Deputy Director for TB Delivery di BMGF Dr. Daniel Chin.

Disampaikan Secara Bilateral

Sebelumnya secara bilateral, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin juga telah menyampaikan minat Indonesia itu di sela-sela kunjungan kerjanya di New York, AS dalam rangkaian UNGA ke-77 dan Global Fund Replenishment.

Dalam forum tersebut, Budi Gunadi menyampaikan pentingnya komitmen setiap negara untuk mencapai eliminasi TBC di tahun 2030, termasuk Indonesia. Eliminasi tuberculosis (TBC) dapat dilakukan dengan menemukan dan mengobati pasien.

“Komitmen tertuang dalam bentuk pendanaan dan perencanaan program untuk menemukan seluruh kasus dan mengobati seluruh pasien TBC yang ditemukan,” ujar Menkes Budi.

 

Penanggulangan Pandemi COVID-19 Bisa Jadi Tolok Ukur

Keberhasilan dalam penanggulangan pandemi COVID-19 melalui testing (skrining pemeriksaan laboratorium) bisa dijadikan tolok ukur bagaimana meningkatkan cakupan pemeriksaan laboratorium TBC.

“Indonesia saat ini juga memegang kepemimpinan pada Presidensi G20 2022. Salah satu hal yang akan dilakukan ialah memberikan sorotan terhadap usaha Indonesia untuk mengakhiri TBC,” ungkap Menkes.

 

Perwujudan Transformasi Kesehatan

Komitmen Indonesia dalam penanggulangan TBC merupakan perwujudan agenda transformasi kesehatan yang tengah Kemkes lakukan, terutama dalam 3 pilar yaitu pilar transformasi layanan primer, bertujuan untuk meningkatkan deteksi melalui testing dan skrining pemeriksaan laboratorium untuk TBC. P

ada pilar transformasi layanan rujukan, diwujudkan melalui pengembangan stratifikasi layanan TBC. Sementara pada pilar transformasi teknologi kesehatan, diwujudkan melalui mengintensifkan pelacakan kasus TB, penelitian dan pengembangan TBC, terutama untuk vaksin TBC baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya