Cari Tahu Penyebab Anda Sering Mimpi Buruk

Apakah Anda pernah mengalami mimpi aneh atau cenderung buruk. Coba identifikasi penyebabnya karena beberapa mimpi yang Anda alami mungkin akan berpengaruh pada kesehatan Anda.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Feb 2013, 14:47 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2013, 14:47 WIB
mimpi-bercinta130109c.jpg
Apakah Anda pernah mengalami mimpi aneh atau cenderung buruk seperti membuat Anda terengah-engah ketika bangun tidur, atau Anda pergi bekerja tanpa busana, juga mimpi jatuh ke dalam jurang. Coba identifikasi penyebabnya karena beberapa mimpi yang Anda alami mungkin akan  berpengaruh pada kesehatan Anda.

Mimpi yang bersifat fantasi seperti tersapu dalam angin tornado, dan kemudian berjuang dari penyihir jahat dan sebagainya memang cenderung dialami orang dewasa.

Penelitian menunjukkan kalau lebih dari 85% orang dewasa kadang-kadang mengalami mimpi buruk. Setidaknya satu kali dalam sebulan mencapai 8% hingga 29% dan sekali seminggu yang mencapai 2% hingga 6% orang dewasa pernah mengalami mimpi buruk.

"Jika Anda menganggap mimpi buruk merupakan hal yang biasa, namun ada beberapa bagian orang yang memiliki hubungan emosional yang cenderung bisa membangunkannya karena mungkin mimpi yang membuat cemas," kata Matthew Mingrone, psikolog dan otolaryngologist untuk EOS Sleep California centers.

Anda harus belajar tentang mimpi buruk yang Anda alami dan mengapa mimpi tersebut mengganggu Anda. Biasanya, Anda akan bangun di 90 menit pertama setelah tidur. Ketika itu Anda mungkin panik dan berteriak.

"Ketika mimpi buruk, denyut jantung Anda akan melompat ke 180 denyut per menit," kata Tore Nielsen, seorang profesor psikiatri di University of Montreal. Dia menambahkan kalau orang-orang dengan mimpi buruk bisa merusak perilaku mereka bahkan mungkin bisa melompat dari jendela.

"Mimpi buruk terjadi terutama pada sepertiga malam terakhir, jadi jika Anda pergi ke tempat tidur pada pukul 22.00, Anda akan terbangun sekitar pukul 23:30. Kemudian mimpi buruk akan menghantui Anda sampai pukul 06.00 pagi, " kata Nielsen.

Jadi apa sebenarnya penyebab dari mimpi buruk, menurut Nielsen ada beberapa mimpi yang menyebabkan  trauma.

"Umumnya, mimpi buruk idiopatik tidak mencerminkan trauma, tapi mungkin ada hubungan intrapersonal seperti dengan pasangan atau orangtua,"ungkap Nielsen, seperti dilansir Huffingtonpost, Selasa (12/2/2013)

"Stres dan kecemasan juga bisa menyebabkan mimpi buruk, "kata Mingrone.

Mimpi buruk juga telah dikaitkan dengan obat tertentu, khususnya orang yang mempengaruhi tingkat neurotransmiter, seperti antidepressents, narkotika, atau barbiturat.

Menurut sebuah laporan tahun 2000 di American Family Physician, orang dengan depresi atau kambuh dari skizofrenia, dan seseorang yang mengalami penarikan dari alkohol dan obat penenang hipnotik juga mungkin menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk mengalami mimpi buruk.

Ada satu lagi laporan menyebutkan kalau orang-orang kreatif yang memiliki batas tipis pada tes psikologis.

""Bagi sebagian orang yang kreatif, batas-batas mental mereka lebih tipis dan kehidupan mereka lebih imajinatif dan emosional,"jelas Nielsen.

Menurut Nielsen, Anda juga mungkin tidak akan bisa kembali tidur karena Anda mungkin akan memikirkan mimpi secara emosional atau merasa takut.

"Jika Anda ingin kembali tidur, coba bernapas yang dalam dan relaksasi otot, atau merenungkan pengalaman positif. Jika Anda juga belum bisa tidur, mungkin lebih baik untuk Anda bangun selama setengah jam atau lebih," katanya.

Hanya sekitar 5% orang dewasa memiliki masalah dengan mimpi buruk. Jika Anda mengalami mimpi buruk secara teratur dan mengganggu tidur Anda, maka Anda mungkin harus berkonsultasi dengan dokter, dimana spesialis akan mendiagnosa masalah tidur seperti sleep apnea, gangguan napas ketika tidur.

ADAM Encylopedia Medis melaporkan kalau cara terbaik untuk menghindari mimpi buruk menurut psikolog adalah dengan menangani masalah kecemasan yang mendasari sebelum tidur. Hindari menggertakkan gigi atau stres untuk membuat Anda tidur dengan nyaman.
(Fit/Igw)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya