Liputan6.com, Jakarta - Mata adalah salah satu panca indera manusia yang berguna untuk melihat. Penting untuk menjaga kesehatan mata sedini mungkin agar terhindar dari gangguan penglihatan.
Salah satu gangguan penglihatan yang sering dialami anak-anak yaitu mata juling atau dalam istilah kedokteran disebut strabismus.
Baca Juga
Pada kasus mata juling, kondisi kedudukan dua bola mata yang tidak sejajar dan bergerak tidak sama arah.
Advertisement
Mata juling dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
-Esotropia, yaitu mata juling yang bergeser ke arah dalam
-Eksotropia, yaitu mata juling yang bergeser ke arah luar
-Hipertropia, yaitu mata juling yang bergeser ke atas
-Hipotropia, yaitu mata juling yang bergeser ke bawah.
Dokter spesialis mata anak dan ketua layanan pediatrik oftalmologi & strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics Dr. Ni Retno Setyoningrum, SpM(K), MMedEdu dalam acara peluncuran "Care for Life" oleh Bosch Divisi Automotive Aftermarket (AA) pada Kamis (13/10/2022) mengungkapkan banyak stigma terhadap orang dengan mata juling.
Mereka sering dipandang aneh. Tak hanya itu, pemilik mata juling terkadang kesulitan mendapat pekerjaan.
"Mata juling belum tentu yang sebelahnya enggak lihat," ucap Ni.
Sementara itu, kasus mata juling pada anak berdampak pada rasa percaya diri. "Kalau pada anak, yang susah itu kepercayaan dirinya," ujar Ni.
"Ada yang malu mau masuk sekolah karena matanya juling," tambahnya.
Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan, terlebih jika mata juling pada anak jadi penyebab hilangnya semangat belajar. Meskipun demikian, Ni menyebut seseorang tetap bisa mengembangkan potensi diri meski memiliki mata juling.
Penyebab Mata Juling
Mata juling bisa disebabkan karena satu mata dapat melihat tetapi yang satunya tidak. Atau yang satu normal, tetapi yang satu minus dari lahir, jelas Ni.
"Penglihatan normal itu bayangan yang kita lihat dari dua mata itu ke searah mata kita itu harus sama," ucap Ni. "Kalau minusnya makin tinggi, bayangan yang dilihat makin kecil."
"Kalau jomplang, beda kanan kirinya lebih dari tiga, bayangan yang di otak itu bikin pusing, yang satu normal bayanganya, yang satu kecil," ujar Ni.
Otak akan merespons dengan memilih bayangan dari salah satu mata saja agar tidak pusing. Tentunya yang dipilih adalah mata yang lebih normal. Mekanisme inilah yang menyebabkan mata anak menjadi juling.
Untuk mengatasinya, seseorang dapat menggunakan kacamata untuk mata juling. Kacamata untuk mengatasi mata juling adalah lensa prisma yang dibuat secara khusus untuk memfokuskan pandangan penglihatan ganda yang sering dialami oleh penderita mata juling.
Dalam menghadapi mata juling, pasien harus sabar, kata Ni. Menurutnya, mata juling pada anak dapat disembuhkan dengan kacamata.
"Paling lambat sampai umur 12 tahun dia sudah lurus, jadi tidak perlu operasi," jelasnya.
Advertisement
Mencegah Mata Juling
Beberapa anak memang terlahir dengan mata juling. Akan tetapi, Dokter Ni menyatakan ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari mata juling pada anak.
Menurut Ni, bayi yang baru lahir pandangan matanya belum lurus.
"Waktu lahir, dia cuma lihat terang gelap," ucap Ni.
Bayi akan cenderung mencari sinar. Jika sinarnya di atas, bayi akan terus melihat ke atas. Hal ini dapat membuat matanya menjadi juling.
"Secara fisiologis, mata kita seringnya lihat ke bawah, jarang lihat ke atas," jelasnya.
Oleh karena itu, penting memperhatikan posisi bayi agar melihat sinarnya ke bawah bukan ke atas.
Selain itu, apabila Anda ingin menaruh mainan yang digantung di atas kepala bayi, pastikan posisinya tidak terlalu ke atas.
"Jadi kalo kita mau pasang alat yang muter itu, paling enggak si bayinya itu harus melihat ke bawah. Itu untuk mencegah dia juling," tegas Ni.
Hal sama juga berlaku jika Anda ingin mengajak bayi bermain.
"Kalau ngajak main jangan dari atas," tegasnya.
Apa yang Terjadi jika Mata Juling Tak Diatasi?
Beberapa percaya bahwa mata juling akan menjadi lebih baik dengan sendirinya. Faktanya, itu bisa menjadi lebih buruk jika tidak ditangani.
Jika kedudukan dua bola mata tidak sejajar, menurut situs Cleveland Clinic, hal-hal berikut dapat terjadi:
1. Mata malas (ambliopia) atau penglihatan buruk permanen di mata yang juling.
Ketika mata melihat ke arah yang berbeda, otak menerima dua gambar. Untuk menghindari penglihatan ganda, otak mungkin mengabaikan gambar dari mata yang juling, mengakibatkan perkembangan penglihatan yang buruk di mata itu.
2. Penglihatan buram
Ini dapat memengaruhi kinerja di sekolah dan di tempat kerja, serta kenikmatan hobi dan kegiatan rekreasi.
3. Mata tegang
4. Kelelahan
5. Sakit kepala
6. Penglihatan ganda
7. Penglihatan 3 dimensi yang buruk
8. Kepercayaan diri rendah (sebab malu karena penampilannya)
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk melakukan deteksi dini demi menjaga kesehatan mata anaknya sekaligus mencegah berbagai gangguan penglihatan yang mungkin dialami anak, misalnya mata juling.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement