Liputan6.com, Jakarta - Data harian sebaran COVID-19 hari ini, Kamis 15 Desember 2022 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan kasus baru sebanyak 1.785.
Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.706.053.
Baca Juga
Tiga provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Advertisement
DKI Jakarta di peringkat pertama dengan 573 kasus baru dan 1.367 pasien sembuh. Jawa Barat menyusul dengan 499 kasus baru dan 1.205 orang dinyatakan sembuh. Jawa Timur melaporkan 162 kasus baru dan 156 sembuh.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 3.779 sehingga akumulasinya menjadi 6.512.294.
Sayangnya, kasus meninggal juga masih menunjukkan penambahan. Hari ini kasus meninggal bertambah 24 jiwa sehingga akumulasinya menjadi 160.335.
Meski begitu, kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 2.018 sehingga akumulasinya menjadi 33.424.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 51.659 dan suspek sebanyak 3.270.
Capaian Vaksinasi Hari Ini
Laporan Satgas COVID-19 itu turut menunjukkan penambahan capaian vaksinasi di Indonesia. Pada tanggal yang sama, capaian vaksinasi bertambah di keempat suntikan. Baik suntikan primer dosis pertama dan kedua maupun booster pertama dan kedua.
Rincian penambahan capaian vaksinasi hari ini adalah:
- Vaksinasi dosis pertama bertambah 14.221 sehingga akumulasinya menjadi 203.876.406.
- Vaksinasi primer kedua bertambah 21.634 sehingga akumulasinya menjadi 174.525.235.
- Vaksinasi booster pertama alias suntikan ketiga bertambah 69.602 sehingga akumulasinya menjadi 67.777.641.
- Vaksinasi keempat bertambah 10.625 sehingga akumulasinya menjadi 1.063.886. Setelah sebelumnya dikhususkan untuk tenaga kesehatan, booster kedua kini sudah bisa diberikan kepada kelompok lanjut usia (lansia).
Laporan Sebelumnya
Di hari sebelumnya, yakni pada Rabu 14 Desember 2022 di jam yang sama, penambahan kasus COVID-19 tercatat sebanyak 2.136.
Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.704.268.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.508 sehingga akumulasinya menjadi 6.508.515.
Sayangnya, kasus meninggal juga masih menunjukkan penambahan dengan penambahan sebanyak 24 jiwa sama seperti hari ini. Akumulasi kasus meninggal akibat COVID-19 di Indonesia pada 14 Desember 2022 menjadi 160.311.
Di sisi lain, kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 396 sehingga akumulasinya menjadi 35.442.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 54.817 dan suspek sebanyak 3.867.
Ada lima provinsi penyumbang kasus baru terbanyak hari ini. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
- DKI Jakarta melaporkan 706 kasus baru dan 883 orang sembuh.
- Jawa Barat menyusul dengan 623 kasus positif baru dan 742 orang dinyatakan sembuh.
- Banten di peringkat ketiga dengan 184 kasus konfirmasi baru dan 118 orang sembuh dari COVID-19.
- Jawa Timur 181 kasus baru dan 204 orang telah sembuh.
- Jawa Tengah melaporkan 107 kasus positif baru dan 90 orang negatif COVID-19.
Advertisement
Akibat COVID-19
Dalam hampir tiga tahun, pandemi COVID-19 membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat termasuk masyarakat Indonesia.
Wakil Direktur Bidang Penelitian dan Penjangkauan SMERU Research Institute Athia Yumna menyampaikan hasil survei terkait dampak pandemi COVID-19.
Dampak ini terutama bagi anak-anak, perempuan, kelompok disabilitas, serta rumah tangga rentan dan miskin.
Menurut survei kolaborasi UNICEF, UNDP, PROSPERA, dan SMERU ini, sekitar 41,5 juta rumah tangga mengalami penurunan pendapatan bahkan setelah 2 tahun pandemi.
Beberapa kelompok yang menunjukkan pemulihan pendapatan lebih sedikit daripada yang lain adalah:
- Rumah tangga yang paling banyak dikepalai oleh lulusan SMP atau pendidikan rendah
- Rumah tangga yang dikepalai perempuan
- Rumah tangga dengan anggota keluarga penyandang disabilitas.
Pentingnya Bantuan Pemerintah
Untungnya, banyak masyarakat yang mendapatkan akses pada bantuan pemerintah dalam bentuk bantuan tunai maupun subsidi tagihan listrik dan bantuan usaha.
“Efek pandemi itu mengerikan bagi banyak orang mungkin bagi kita sendiri tanpa bantuan sosial yang diperluas, kondisi sebagian dari kita akan menjadi lebih buruk,” kata Athia dalam presentasi survei di Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Athia menambahkan, ini adalah survei putaran kedua setelah sebelumnya survei putaran pertama dilakukan pada Oktober-November 2020. Di survei pertama, tim survei mendatangi sekitar 12 ribu rumah tangga (face to face survey). Survei juga dilakukan via telepon dengan menghubungi 2.400 rumah tangga.
Sedangkan, survei putaran kedua dilakukan pada Februari-Maret 2022 saat terjadi gelombang Omicron. Pada survei kedua, pihak Athia mendatangi kembali sekitar 11 ribu rumah tangga atau 90 persen dari jumlah rumah tangga yang didatangi pada 2020.
Berdasarkan hasil survei putaran pertama ditemukan bahwa 3 dari 4 keluarga atau rumah tangga di Indonesia mengalami pengurangan pendapatan. Dan setengahnya tidak memiliki tabungan untuk mengimbangi kemunduran ekonomi keluarga mereka.
Advertisement