Liputan6.com, Jakarta Data harian sebaran COVID-19 per Rabu, 4 Januari 2023 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan kasus baru sebanyak 597.
Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.721.692.
Baca Juga
Tiga provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak hari ini adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Advertisement
DKI Jakarta melaporkan penambahan 210 kasus positif dan 126 pasien sembuh. Menjadikannya provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak di Indonesia.
Jawa Barat menyusul dengan 166 kasus positif baru dan 73 orang dinyatakan sembuh. Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 51 kasus baru dan 105 orang telah sembuh.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 665 sehingga akumulasinya menjadi 6.552.142.
Sayangnya, kasus meninggal juga masih bertambah dengan 9 orang wafat. Akibatnya, akumulasi kasus kematian akibat COVID-19 kini menjadi 160.657.
Sementara, kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 77 sehingga akumulasinya menjadi 8.893.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 41.812 dan suspek sebanyak 2.260.
Capaian Vaksinasi Hari Ini
Laporan Satgas COVID-19 turut menunjukkan penambahan capaian vaksinasi. Hari ini, capaian vaksinasi bertambah di keempat suntikan. Baik suntikan primer pertama dan kedua maupun suntikan booster pertama dan kedua.
Rincian penambahan capaian vaksinasi hari ini adalah:
- Vaksinasi pertama bertambah 2.500 sehingga akumulasinya menjadi 204.045.153.
- Vaksinasi primer dosis kedua bertambah 4.014 sehingga akumulasinya menjadi 174.799.346.
- Vaksinasi ketiga alias booster pertama bertambah 13.301 sehingga akumulasinya menjadi 68.616.692.
- Vaksinasi keempat bertambah 1.495 sehingga akumulasinya menjadi 1.177.901.
Laporan Hari Sebelumnya
Di hari sebelumnya, yakni Selasa 3 Januari 2023 pukul 12.00 WIB kasus baru COVID-19 bertambah 652.
Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.721.095.
Kenaikan kasus konfirmasi selalu disertai kenaikan kasus sembuh. Kemarin ada 800 orang yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 sehingga akumulasinya menjadi 6.551.477.
Sayangnya, kasus meninggal pun masih mengalami penambahan sebanyak 13 sehingga akumulasinya menjadi 160.648.
Sedangkan, kasus aktif turun 161 sehingga akumulasinya menjadi 8.970.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 47.994 dan suspek sebanyak 2.534.
Advertisement
Lonjakan COVID-19 China
Tak seperti Indonesia yang kasusnya mulai landai, COVID-19 di China kembali melonjak tajam setelah kebijakan pembatasan yang ketat dilonggarkan bulan lalu.
Kasus COVID-19 yang kembali mengamuk di China membuat banyak rumah duka mengatakan bahwa mereka kewalahan.
Pakar kesehatan internasional memperkirakan setidaknya satu juta kematian di China terjadi tahun ini. Ironisnya, China hanya melaporkan sekitar lima kematian per hari sejak pelonggaran kebijakan COVID-19 bulan lalu.
"Itu benar-benar konyol," kata warga Beijing berusia 66, Zhang menanggapi tentang jumlah resmi korban tewas mengutip Channel News Asia, Rabu (4/1/2023).
"Empat kerabat dekat saya meninggal. Itu hanya dari satu keluarga. Saya berharap pemerintah akan jujur kepada masyarakat dan seluruh dunia tentang apa yang sebenarnya terjadi di sini," tambahnya.
Kewaspadaan Negara Lain
China telah menolak skeptisisme internasional terhadap data statistik COVID-19 yang dikeluarkan. Ini dinilai sebagai upaya politik agar pencapaian negara tersebut dalam memerangi virus dinilai baik.
"Tiongkok dan rakyat Tiongkok pasti akan memenangkan kemenangan akhir melawan epidemi," kata People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis, dalam sebuah tajuk rencana.
Pernyataan ini merupakan bantahan terhadap kritik soal kebijakan tiga tahun isolasi, penguncian, dan pengujian di Tiongkok yang memicu protes bersejarah akhir-akhir ini.
Setelah mencabut pembatasan, otoritas Beijing menanggapi keputusan beberapa negara yang bersikeras bahwa pengunjung dari China harus menunjukkan tes COVID-19 pra-keberangkatan. Otoritas Beijing mengatakan bahwa aturan itu tidak masuk akal dan tidak memiliki dasar ilmiah.
Beberapa negara menerapkan tindak kewaspadaan untuk mencegah penularan COVID-19 dari pelancong China. Para pengunjung dari China harus menunjukkan hasil tes COVID-19 negatif sebelum masuk ke negara-negara yang menerapkan aturan itu.
Jepang menjadi negara terbaru yang mewajibkan tes negatif pra-naik, bergabung dengan Amerika Serikat, Australia, dan lainnya. Pejabat kesehatan Uni Eropa akan bertemu untuk membahas tanggapan terkoordinasi terhadap pelaku perjalanan dari China.
Advertisement