Liputan6.com, Jakarta - Isu perceraian artis tanah air tak kunjung berhenti selama beberapa minggu terakhir. Ada berbagai jenis alasan di balik perceraian.
Bukan hanya masalah serius seperti perselingkuhan yang dilakukan penyanyi Virgoun terhadap Inara Rusli atau sudah tak satu visi seperti Desta dan Natasha Rizki, berbagai alasan sederhana juga bisa menjadi awal pemikiran dari perceraian.
Baca Juga
Tak ada pasangan yang ingin rumah tangganya kandas dan akhirnya bercerai. Sebelum kata "cerai” keluar dari mulut, umumnya ada fase di mana pasangan berusaha untuk memperbaikinya.
Advertisement
Lantas, apa saja alasan sederhana dan umum dari perceraian dan bagaimana cara memperbaikinya sebelum terlanjur?
Merasa Pasangan Sahabat daripada Kekasih
Merasa bahwa pasangan juga merupakan sosok sahabat merupakan pertanda penting bahwa keduanya masih sangat mencintai satu sama lain. Hal ini disampaikan oleh terapis hubungan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, David Akia.
Menurut Akia, memperlakukan satu sama lain seperti sahabat merupakan kunci hubungan yang awet dan tahan lama.
“Anda bisa bertanya pada pasangan yang bahagia dan telah bersama selama bertahun-tahun apa rahasia menjaga hubungan yang langgeng. Mereka akan memberitahu bahwa kuncinya adalah saling melihat dan memperlakukan satu sama lain seperti sahabat baik,” kata Akia, seperti melansir Your Tango.
Akia mengatakan bahwa salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh banyak pasangan adalah menganggap bahwa cinta selalu harus penuh gairah dan menggoda seperti pada awal hubungan.
Padahal, itu hanya fase awal atau fase bulan madu dalam perjalanan hubungan yang sehat seumur hidup.
“Jadi, pasangan sebenarnya adalah sahabat terbaik Anda. Tidak perlu memutuskan hubungan. Ini berarti keduanya masih saling mencintai, meskipun mungkin perlu melakukan beberapa perubahan dalam hubungan,” jelas Akia.
Dengan usaha, akan ada romantisme yang lebih dalam daripada yang pernah terjadi di hubungan sebelumnya.
Redupnya Hubungan Seksual
Jika ingin meningkatkan kehidupan seks dalam pernikahan, penting untuk mengembalikan rasa cinta dalam hubungan seksual.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa keintiman emosional menjadi kunci kepuasan seksual bagi wanita.
Para peneliti dari Universitas Pennsylvania State menemukan bahwa cinta membuat hubungan seksual lebih menyenangkan secara fisik bagi wanita.
Sebagian besar wanita yang lebih tua yang ikut berpartisipasi menyatakan bahwa hubungan antara cinta dan seks tetap penting sepanjang hidup mereka.
Peneliti utama, Beth Montemurro, mengatakan "Para wanita yang saya wawancarai seolah-olah mengatakan bahwa cinta diperlukan dalam hubungan seksual dan hubungan seksual dibutuhkan dalam pernikahan,” kata Montemurro.
Akia menyarankan untuk perbaiki koneksi emosional dengan pasangan. Hal ini otomatis akan memperbaiki koneksi seksual pula.
Advertisement
Tak Ada Komunikasi, Hanya Bertengkar Terus Menerus
Semua pasangan tentu sering bertengkar. Sayangnya, bertengkar merupakan kebalikan dari komunikasi yang efektif.
“Mungkin saat ini Anda merasa sangat frustasi karena kebutuhan dasar untuk menjalin hubungan tidak terpenuhi. Akan tetapi, jika Anda tidak begitu saling mencintai satu sama lain, mungkin ini tidak akan begitu mempengaruhi Anda,” kata Akia.
Apabila kurangnya komunikasi mengganggu dan mempengaruhi pikiran serta perasaan, ini berarti Anda masih sangat mencintai pasangan.
Perceraian bukan jawaban untuk mengatasi permasalahan ini. Akia menyarankan untuk perbaiki komunikasi. Bersikap terbuka kepada satu sama lain akan sangat berdampak positif pada hubungan.
Ketika mengungkapkan dan menerima kebutuhan emosional satu sama lain, pertengkaran dan perilaku negatif lainnya dalam hubungan akan berkurang.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Ini adalah waktu untuk benar-benar melakukan sesuatu. Belajarlah untuk cara berkomunikasi dengan baik. Anda bisa memulai dengan membuat kesepakatan yang kuat untuk menyelamatkan hubungan.
Satu orang saja tidak bisa menyelamatkan hubungan. Keduanya harus berusaha bersama-sama sebagai tim.
Selanjutnya, penting untuk mengubah hubungan menjadi "area bebas sakit hati." Menurut Akia, ini adalah salah satu strategi terkuat untuk mencegah perpisahan dan perceraian. Di area ini, kebiasaan komunikasi yang toxic harus diberhentikan.
Akia mengatakan bahwa area ini dapat membuat proses perbaikan hubungan menjadi lebih cepat, mudah, dan pada akhirnya akan berjalan dengan sendirinya.
Advertisement