Kualitas Udara yang Buruk Picu Masalah Paru pada Lansia, Ini 6 Tips Jaga Kesehatan Orang Tua

Selain menyebabkan infeksi saluran pernapasan, polusi udara bisa memunculkan dampak jangka panjang.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 21 Agu 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2023, 08:30 WIB
Kualitas Udara yang Buruk Picu Masalah Paru pada Lansia, Cegah dengan 6 Tips Ini
Kualitas Udara yang Buruk Picu Masalah Paru pada Lansia, Cegah dengan 6 Tips Ini. Foto: Drazen Zigic/Freepik.

Liputan6.com, Jakarta Kualitas udara yang buruk akhir-akhir ini bisa memicu berbagai penyakit paru terutama bagi balita dan lanjut usia (lansia).

“Polusi udara sangat berkaitan dengan masalah kesehatan, terutama pada pernapasan dan paru-paru,” kata dokter spesialis paru dan pernapasan Eka Hospital Pekanbaru, Zulkarnain Barasila dalam keterangan pers, Senin (21/8/2023).

Selain menyebabkan infeksi saluran pernapasan, polusi udara bisa memunculkan dampak jangka panjang. Seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga memudahkan kuman dan virus untuk menyerang tubuh.

Salah satu permasalahan yang sering timbul yaitu meningkatnya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) serta tuberkulosis (TBC) pada lansia.

Umumnya TBC memang menyerang kelompok usia produktif karena mobilitas pada usia tersebut lebih tinggi. Namun, sebetulnya kelompok usia 55 tahun ke atas atau lansia lebih rentan terhadap infeksi TBC.

Meski kondisi udara baik-baik saja, risiko penularan TBC pada lansia tetap tinggi. Karena pada umumnya, kondisi kekebalan tubuh lansia sudah menurun yang disebabkan dari faktor komorbid atau penyakit penyerta lainnya.

“Maka bila polusi udara terjadi terus menerus, kondisi inilah yang membuat para lansia lebih rentan terkena TBC,” jelas Zulkarnain.

Pada lansia, sistem kekebalan mengalami pelemahan bertahap seiring bertambahnya usia, suatu kondisi yang dikenal sebagai immunosenescence. Mereka juga cenderung tidak bugar dan sehat seperti orang yang lebih muda, terutama jika mereka tinggal sendiri.

Tips Cegah Masalah Paru bagi Lansia

Polusi Udara Jakarta
Kualitas Udara yang Buruk Picu Masalah Paru pada Lansia, Cegah dengan 6 Tips Ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Melihat kerentanan tersebut, Zulkarnain memberi tips untuk mencegah terjadinya masalah paru pada lansia.

“Menjaga kebugaran dan memastikan kebutuhan nutrisi tercukupi merupakan salah satu cara yang harus diperhatikan oleh para lansia. Sehingga, sistem kekebalan tubuh tidak mengalami penurunan.”

Untuk menjaga agar paru tetap terjaga, ada beberapa cara yang dapat dilakukan yakni:

Menjaga Daya Tahan Tubuh

Untuk menjaga daya tahan tubuh, Zulkarnain menyarankan para lansia untuk beristirahat dengan cukup, mengelola stres dengan baik, konsumsi makanan sehat. Dan bila perlu konsumsi suplemen khusus.

Menjaga Jarak dengan Keluarga yang Sudah Terinfeksi

Kiat kedua yang dapat dilakukan adalah menjaga jarak dengan keluarga yang sudah terinfeksi.

“Hal ini sangat penting dilakukan, karena keluarga berisiko tujuh kali lipat menularkan infeksi ke sanak keluarga yang masih sehat.”

Tips Berikutnya

Polusi Udara Jakarta
Karena buruknya kualitas udara menurut data DLHK DKI 70 persen beberapa hari ini dipengaruhi sektor transportasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tips berikutnya untuk menjaga lansia dari penyakit paru adalah:

Mencukupi Kebutuhan Nutrisi

Menjaga nutrisi yang cukup bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna atau pedoman isi piringku, minum air putih yang cukup, makan 3 kali sehari dengan porsi yang sesuai.

Menjaga Kesehatan Paru

Jika lansia merokok, maka berhenti merokok atau tidak merokok adalah cara tepat untuk menjaga kesehatan paru.

Mengonsumsi Vitamin

Para lansia sebaiknya mengkonsumsi vitamin D dan mendapatkan sinar matahari pagi yang cukup.

Banyak Bergerak

Bila lansia masih dapat bergerak aktif, maka sangat dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik setiap harinya.

Pengobatan TBC untuk Lansia

Kualitas Udara yang Buruk Picu Masalah Paru pada Lansia, Cegah dengan 6 Tips Ini.
Kualitas Udara yang Buruk Picu Masalah Paru pada Lansia, Cegah dengan 6 Tips Ini.

Penyakit TBC aktif dapat diobati selama empat, enam atau sembilan bulan. Dokter spesialis paru akan memberikan pengobatan dan menentukan obat mana yang terbaik untuk pasien.

“Yang terpenting pada pengobatan TBC adalah pasien harus rutin mengonsumsi obat sesuai yang diresepkan dokter dan tidak menghentikannya sebelum dokter mengizinkan,” imbau Zulkarnain.

Kebanyakan pasien dapat meminum obat TBC tanpa efek samping yang serius. Namun, jika pasien mengalami efek samping yang serius, dokter terkait mungkin akan meminta untuk berhenti minum obat atau mengubah dosis obat.

Pada saat pengobatan, jangan lupa konsultasi ke dokter jika mengalami beberapa hal berikut:

  • Sakit perut
  • Muntah
  • Diare parah
  • Urine berwarna gelap
  • Warna kulit atau mata kekuningan
  • Perubahan dalam penglihatan
  • Gangguan keseimbangan
  • Ruam serta nyeri sendi.

“Mari sama- sama menjaga kesehatan paru, baik untuk diri kita sendiri dan juga orangtua kita. Bagi Anda yang saat ini masih dengan usia produktif jangan lupa untuk selalu menjalani gaya hidup sehat ya, agar tidak sampai terkena infeksi,” pungkas Zulkarnain.

Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi
Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya