Pengen Olahraga Saat Car Free Day tapi Heboh Polusi Udara, Kemenkes Beri Saran

Saran bila ingin olahraga saat Car Free Day (CFD) di tengah kondisi polusi udara.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 24 Agu 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2023, 06:00 WIB
CFD Polusi Udara Jakarta
Saran bila ingin olahraga saat Car Free Day (CFD) di tengah kondisi polusi udara. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah polusi udara yang memburuk, masyarakat mungkin bingung bila ingin olahraga saat kegiatan Car Free Day (CFD) yang biasa digelar di akhir pekan. Pertanyaan seperti, 'Apakah aman atau tidak buat olahraga? atau Perlu masker atau enggak ya?'

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Mohammad Syahril menerangkan, sebenarnya kehadiran Car Free Day atau CFD untuk mengurangi polusi juga. Utamanya, pada jam-jam tertentu, tidak boleh ada kendaraan bermotor.

"Jadi CFD ini kan untuk mengurangi polusi. Ya kalau di Jakarta itu dari jam 6 sampai 10 pagi itu tidak boleh ada kendaraan bermotor," terang Syahril saat berbincang dengan Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, ditulis Kamis (24/8/2023).

"Harapannya, agar orang-orang bisa berolahraga dengan udara sehat."

Perhatikan Indeks Kualitas Udara

Selanjutnya, apabila melihat kondisi Jakarta dan sekitarnya yang sedang mengalami polusi udara, masyarakat perlu waspada. Perhatikan indeks kualitas udara jika ingin olahraga di luar.

"Nah, kita lihat di lokasi itu, kalau ternyata di lokasi itu indeks polusinya tinggi ya sebaiknya dihindari aja atau mau pakai masker," imbuh Syahril.

"Di Jakarta, indeks polusi (kualitas udara) kan ada tuh, kalau tinggi mending kita cari tempat lain atau ke mana gitu."

Menjaga Lingkungan

Polusi udara Jakarta yang memburuk telah memaksa penduduk Jakarta untuk mengubah rutinitas dan kebiasaan mereka, terutama berolahraga.

Apalagi olahraga di luar ruangan biasanya menjadi favorit seperti jogging di taman kota atau bersepeda di jalanan pagi, kini harus ditinggalkan sebagian masyarakat demi kesehatan paru-paru.

Andrea Dian, salah satu selebriti Tanah Air yang dikenal sebagai seorang sport enthusiast juga tak tinggal diam. Menurutnya, menghadapi polusi udara Jakarta dimulai dari diri sendiri.

"Sebisa mungkin kita ikut menjaga lingkungan kita. Percuma kita ngeluh, tapi kalau dari kitanya sendiri masih buang sampah sembarangan," jelasnya saat ditemui di Jakarta Utara, Sabtu (19/8/2023).

"Mulai dari diri kita, berusaha untuk enggak buang sampah sembarangan, terus untuk badan kita sendiri mulai olahraga. Walaupun agak berat, tapi enggak ada salahnya untuk memulai."

Cukup Olahraga di Pagi Hari

Ilustrasi Olahraga
Ilustrasi untuk menjaga kesehatan sekarang ini saat polusi udara, salah satunya cukup olahraga pagi hari saja. (dok. Unsplash.com/Tomasz Woźniak @huckster)

Andrea Dian mengungkapkan, bahwa untuk menjaga kesehatan sekarang ini saat polusi udara, salah satunya cukup olahraga pagi hari saja. 

"Kalau misalkan dulu siang-siang masih berani, tapi sekarang kayak pagi aja sih," ujarnya.

Selain itu, kuncinya adalah memastikan bahwa tubuh mendapatkan istirahat yang cukup setiap harinya. Istirahat mampu memberi kesempatan bagi otak untuk mereset diri, meningkatkan kualitas tidur, dan meredakan stres.

"Istirahat membantu regenerasi sel tubuh dan pemulihan otot setelah beraktivitas," lanjut Andrea.

Asupan Nutrisi Seimbang

Selain istirahat, Andrea juga menekankan asupan nutrisi seimbang juga memiliki peranan yang vital. Sebuah pola makan yang lengkap membantu meningkatkan imunitas tubuh, yang pada gilirannya mampu melawan radikal bebas dan polutan lainnya dari polusi udara.

"Mulai memilih makanan mana yang nutrisinya baik bagi tubuh kita," ucapnya.

Benteng Lawan Efek Polusi Udara

Andrea Dian yakin istirahat yang cukup dan nutrisi seimbang, bukan hanya menjadi pondasi untuk tubuh yang fit, tetapi juga menjadi benteng pertahanan pertama melawan efek negatif polusi udara.

Selain fokus pada isu polusi udara di Jakarta, Andrea juga membahas mengenai stigma masyarakat terhadap perempuan yang memiliki otot.

Banyak yang beranggapan bahwa perempuan harus memiliki tubuh yang langsing dan lemah gemulai, tanpa otot yang terbentuk dengan jelas. Namun, menurut Andrea, bentuk tubuh bukanlah sekadar estetika. Memiliki otot yang terlatih adalah investasi jangka panjang bagi kesehatan dan kebugaran.

"Jujur aku seneng punya otot. Karena buat membangun otot itu susah, dan kunci utama kita nanti kuat pas lagi masa tua adalah otot," tutur Andrea.

"Dengan otot yang kuat, perempuan tidak hanya dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah dan berenergi, tetapi juga memiliki peluang yang lebih baik untuk tetap kuat dan sehat di masa tua."

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya