Liputan6.com, New York Pengumpulan pendanaan pandemi oleh Negara Anggota G20 dan kemitraan lain melalui Pandemic Fund terus berjalan. Hingga Februari 2023, World Bank mencatat, sudah lebih dari US$1,6 miliar dari 25 donor yang masuk dan diharapkan jumlah ini semakin bertambah ke depannya.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin ditanya lebih lanjut soal kemitraan yang diharapkan dengan adanya pendanaan pandemi. Hal ini terlihat saat sesi 'Panel discussion: Leveraging partnerships to strengthen pandemic preparedness and response' di New York, Amerika Serikat (AS).
Baca Juga
Pada sesi diskusi yang digelar World Bank di sela-sela acara United Nations General Assembly (UNGA), host bertanya ke Budi Gunadi:
Advertisement
Anda menghabiskan waktu bertahun-tahun di sektor swasta, sebelum menjadi Menteri. Kemitraan seperti apa yang Anda inginkan bersama sektor swasta, yang akan dikejar oleh Pandemic Fund?
Virus Tidak Memilih Menteri Keuangan Lawan Menteri Kesehatan
Menjawab pertanyaan itu, Budi Gunadi membuka dengan pembelajaran dari pandemi COVID-19. Bahwa virus tidak memilih atau membeda-bedakan antara Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan.
Pandemi tak hanya menimbulkan krisis kesehatan, melainkan krisis keuangan dan sektor-sektor lain ikut terdampak.
"Saya perhatikan ketika virus datang, mereka tidak memilih Menteri Keuangan melawan Menteri Kesehatan, ya, mereka tidak pilih-pilih," ucap Menkes Budi sembari tersenyum, Rabu (20/9/2023).
"Anda tahu, CEO Pfizer mungkin bisa membunuh virus atau CEO Boeing, mereka membantu menyebarkan virus lebih cepat. Jadi tidak ada eksklusivitas untuk virus yang menyerang manusia tertentu."
Perlu Kerja Sama dalam Sebuah 'Gerakan'
Melihat virus yang tidak membeda-bedakan manusia yang berarti siapapun bisa berisiko terkena virus, Budi Gunadi Sadikin menegaskan, pentingnya kerja sama seluruh stakeholder dan berbagai mitra yang ada, dari pemerintah sampai masyarakat.
Apalagi untuk pengumpulan dana pandemi untuk persiapan jika sewaktu-waktu pandemi lain terjadi di masa depan.
"Itu juga alasan, mengapa kita tidak bisa bersikap eksklusif. Kita perlu bekerja sama. Ini tidak bisa menjadi program yang dikembangkan oleh Negara-negara G20 atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau oleh Kementerian Kesehatan di Afrika," terang Menkes Budi Gunadi.
"Ini harus dikembangkan sebagai sebuah 'gerakan' ketika setiap orang dari kita, mau Anda dari sektor publik, sektor swasta, Anda masih muda, sudah tua atau jika Anda berasal dari negara menengah ke atas atau negara berkembang."
Advertisement
Lebih Siap Hadapi Pandemi Berikutnya
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, kehadiran Pandemic Fund agar dunia lebih siap menghadapi pandemi berikutnya. Utamanya, dari segi Arsitektur Kesehatan Global bahwa pendanaan dapat membantu ketahanan negara.
"Kita bekerja sama untuk mempersiapkan diri menghadapi pandemi berikutnya. Saya sangat yakin, jika kita melakukan pendekatan ini sebagai sebuah 'gerakan', yang mana setiap orang bekerja sama, maka kita akan menjadi lebih siap ketika pandemi berikutnya datang,"" ujarnya.
Fokus Pembiayaan Jangka Panjang
Pandemic Fund akan membantu memfokuskan dan mempertahankan respons tingkat tinggi yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat pencegahan, kesiapsiagaan dan respons (PPR) pandemi melalui pendekatan yang terintegrasi.
Dana ini akan menyediakan aliran pembiayaan tambahan jangka panjang yang berdedikasi untuk memperkuat kemampuan PPR pandemi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah serta mengatasi kesenjangan kritis melalui investasi dan dukungan teknis di tingkat nasional, regional, dan global.
Dukungan Dana Pandemi
Dana Pandemic Fund akan memanfaatkan kekuatan dan keunggulan komparatif lembaga-lembaga utama yang terlibat dalam pencegahan, kesiapsiagaan dan respons, memberikan dukungan yang saling melengkapi, meningkatkan koordinasi di antara para mitra, memberikan insentif untuk meningkatkan investasi dan komitmen kebijakan negara, serta menjadi wadah untuk advokasi.
Penerima dana yang memenuhi syarat adalah negara-negara yang memenuhi syarat untuk mendukung inisiatif kesehatan masyarakat dan memperkuat kapasitas PPR pandemi.
Perkuat Kapasitas Surveilans Penyakit
Pembiayaan Pandemic Fund dapat membantu memperkuat dan mempertahankan kapasitas PPR di berbagai bidang seperti surveilans penyakit, laboratorium, komunikasi, koordinasi, dan manajemen keadaan darurat, kapasitas tenaga kerja kesehatan yang penting, dan pelibatan masyarakat.
Proyek-proyek yang didanai Pandemic Fund juga dapat membantu memperkuat PPR pandemi di tingkat regional dan global, misalnya, membangun kapasitas penanggulangan medis. Pandemic Fund dapat mendukung pembelajaran antar rekan, memberikan bantuan teknis yang ditargetkan, dan membantu pemantauan kapasitas PPR secara sistematis.
Advertisement