Makan Telur Setiap Hari Tidak Sebabkan Penyakit Jantung, Ini Penjelasannya

Makan Telur Setiap Hari Diklaim Tak Berdampak Buruk pada Kesehatan Jantung

dr Dinda Fath Faathiren
Direview oleh: dr Dinda Fath Faathiren

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 13 Jul 2024, 17:16 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2023, 09:00 WIB
Konsumsi Telur Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung? Begini Kata Penelitian (ilustrasi telur untuk meredakan migrain/pixabay)
Konsumsi Telur Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung? Begini Kata Penelitian (ilustrasi telur untuk meredakan migrain/pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Telur ayam sudah menjadi makanan yang lumrah dikonsumsi masyarakat. Sayangnya, sumber nutrisi ini diyakini tinggi kandungan kolesterol terutama pada bagian kuningnya.

Mengonsumsi satu butir telur utuh bermanfaat untuk tubuh karena telur mengandung beberapa nutrisi penting. Termasuk protein, vitamin B12, dan kolin.

Namun, satu butir telur berukuran besar juga mengandung 207 miligram kolesterol. Angka ini hampir dua per tiga dari batas harian yang sebelumnya disarankan oleh American Heart Association.

Pedoman yang lebih baru menyarankan untuk menjaga asupan kolesterol serendah mungkin tanpa mengurangi kecukupan nutrisi dalam makanan.

Melansir Verywell Health, kolesterol yang terkandung dalam makanan seperti telur dulunya merupakan nutrisi yang dianggap berkontribusi terhadap penyakit jantung.

Namun, laporan ilmiah American Heart Association tahun 2019 tentang kolesterol, makanan, dan risiko kardiovaskular menemukan bahwa penelitian tidak mendukung hubungan antara kolesterol makanan dengan risiko kardiovaskular.

Sebaliknya, pola makan yang menyehatkan jantung dapat mencakup telur.

Temuan ini didukung oleh analisis tahun 2020 dari Harvard School of Public Health.

Secara khusus, data ini mengevaluasi hubungan antara asupan telur dan risiko penyakit kardiovaskular pada pria dan wanita di Amerika Serikat.

Setelah 32 tahun masa tindak lanjut, para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi setidaknya satu butir telur per hari tidak dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular setelah disesuaikan dengan gaya hidup dan faktor makanan.

Analisis lebih lanjut, yang mencakup meta-analisis, menunjukkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah sedang (hingga satu butir per hari) tidak berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular secara keseluruhan.

Dan, berpotensi menurunkan risiko penyakit kardiovaskular pada populasi Asia. 

Soal Konsumsi Telur dengan Peningkatan Risiko Sakit Jantung

Konsumsi Telur Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung? Begini Kata Penelitian (ilustrasi telur untuk meredakan migrain/pixabay)
Konsumsi Telur Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung? Begini Kata Penelitian (ilustrasi telur untuk meredakan migrain/pixabay)

Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Journal of Family Practice memuat rincian bahwa uji klinis tidak menemukan hubungan antara asupan telur dan peningkatan risiko penyakit jantung.

Temuan yang paling sah adalah, pada 2019, American Heart Association menyatakan bahwa telur dapat dimasukkan dalam menu makanan yang menyehatkan jantung bagi orang dewasa yang sehat.

Panduan organisasi tersebut menyatakan:

  • Orang yang sehat dapat memasukkan telur utuh setiap hari ke dalam pola makan yang menyehatkan jantung.
  • Bagi individu lanjut usia yang sehat, mengingat manfaat nutrisi telur, konsumsi hingga dua butir telur per hari dapat diterima dalam konteks pola makan yang menyehatkan jantung.
  • Meskipun American Heart Association masih mewaspadai kolesterol yang terkandung dalam makanan, tapi semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa telur dapat dimasukkan dalam pola makan yang menyehatkan jantung. Bahkan pada orang yang berisiko terkena penyakit kardiovaskular. 

 

Hindari Makan Telur dengan Daging Tinggi Lemak

Konsumsi telur memang diyakini tidak akan memicu masalah jantung. Namun, tetap ada berbagai hal yang perlu diperhatikan agar telur tetap bisa dinikmati dengan aman.

Salah satunya adalah menghindari konsumsi telur yang dipadukan dengan daging berlemak tinggi.

"Meski kombinasinya tidak bisa disangkal enak, tapi mengonsumsi telur dengan daging berlemak tinggi sebaiknya tidak menjadi kebiasaan. Mengonsumsi sumber kolesterol bersamaan dengan lemak jenuh dan lemak trans menyebabkan peningkatan kolesterol darah," mengutip Verywell Health pada Minggu, 1 Oktober 2023.

 

Makan Telur dengan Sayur

Alih-alih memakan telur dengan daging tinggi lemak, lebih baik konsumsi makanan tersebut dengan sayuran.

Sebab, sayuran seperti kangkung dan kubis dikaitkan dengan rendahnya risiko penyakit kardiovaskular.

Mengonsumsi telur dengan sayuran juga dapat membantu tubuh menyerap nutrisi yang ditemukan dalam sayuran, seperti vitamin E dan karotenoid dengan lebih baik.

Koki dan ahli diet terdaftar Sara Haas, RDN, LD, menawarkan beberapa ide untuk mengonsumsi telur selain telur dadar standar atau telur rebus. Beberapa opsi tersebut adalah:

  • Nikmati telur di atas roti gandum utuh yang dipotong tebal yang dipanggang dan di atasnya diberi kacang hitam kalengan dan telur matang
  • Buat salad telur kari dengan mencampurkan telur rebus dengan yogurt Yunani polos, bawang bombay, dan seledri. Salad ini bisa diisi dengan selada
  • Buat telur muffin dengan mengocok telur bersama bayam matang dan bawang putih, serta paprika merah panggang. Lalu, panggang dalam loyang muffin. Setelah telur muffin matang dan dingin, bisa langsung dimakan atau disimpan di lemari es atau freezer. 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya