Liputan6.com, Jakarta - Selebritis media sosial cukup terkenal, Siskaeee baru-baru ini membuat pengakuan telah tidur dengan 216 pria. Hal ini diungkap Siskaeee dalam wawancara bersama Nikita Mirzani dalam suatu program.
"Iya, itu sebelum saya masuk penjara. Sekarang mungkin 215, 16 kemarin, ya 216," ujar pemilik nama lengkap Fransiska Candra Novitasari dalam program yang dipandu Nikita Mirzani dikutip Kamis, 9 November 2023.
Advertisement
Baca Juga
Perilaku berhubungan intim yang tak bisa menimbulkan tanya, apakah ini termasuk dalam gangguan kesehatan jiwa?
Advertisement
Menjawab pertanyaan tersebut, seksolog Haekal Anshari mengatakan bahwa jika perilaku ini terkait dengan hiperseks, maka dapat digolongkan sebagai satu bentuk gangguan kejiwaan.
"Tidak mudah menegakkan gangguan jiwa terkait aktivitas ini, namun bila mengalami hiperseks maka ini merupakan suatu gangguan kejiwaan," kata Haekal kepada Health Liputan6.com melalui pesan tertulis pada Kamis, 9 November 2023.
Pria yang karib disapa Dokter Haekal menambahkan, hiperseksualitas atau kecanduan seksual berbeda dengan orang berlibido tinggi.
Sebab, jelas Haekal, penderita kecanduan seksual tidak sanggup mengendalikan hasrat seksualnya dan harus melampiaskan hasratnya segera tanpa melihat waktu, tempat, situasi dan kondisi.
"Bahkan (orang hiperseks) bisa melakukannya kepada siapa saja sehingga pelaku beresiko merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri. Sedangkan orang dengan libido tinggi masih sanggup dan santun dalam mengendalikan hasrat seksualnya," kata Haekal.
Terkait dengan Nimfomania
Senada dengan Haekal, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Boyke Dian Nugraha menyampaikan bahwa ini dapat dikaitkan dengan nimfomania.
"Ada yang namanya nimfomania atau hiperseks pada wanita, orang-orang seperti itu tidak pernah mengalami kepuasan seks. Dia orgasme tapi tetap nagih-nagih, namanya nimfomania, itu memang gangguan jiwa," ujarnya.
Jika pada perempuan disebut nimfomania, maka pada pria ada istilah lain yakni satyriasis atau Don Juanism.
"Sama dia (pengidap satyriasis) juga tidak pernah mengalami kepuasan dalam hubungan seks. Jadi dia akan mencoba beratus-ratus wanita. Wanita (pengidap nimfomania) juga akan mencoba beratus-ratus pria. Karena dia tidak pernah merasakan bahwa seks itu sebagai bagian dari kepuasan, sehingga nagih, nagih, nagih terus di otaknya tuh cuman seks doang," Boyke menambahkan.
Advertisement
Penyebab Nimfomania dan Satyriasis
Dokter Boyke menambahkan, nimfomania dan satyriasis dapat disebabkan oleh banyak hal.
“Selalu kalau dalam gangguan jiwa, penyebabnya ya mulai dari dia dalam kandungan mungkin, ada hormon-hormon yang berlebihan.”
Bisa pula disebabkan trauma pada proses persalinan. Misalnya ketika lahir bayinya divaccum (disedot dengan alat) atau mengalami gawat janin dan kekurangan oksigen.
“Kemudian pada saat dibesarkan ada trauma-trauma, di-bully dan sebagainya. Hubungan orangtua, melihat orangtua mengalami kekerasan dan seterusnya. Banyak sekali yang harus digali pada seseorang yang mengalami hiperseksual karena ada faktor hormon, biologi, pengasuhan, macam-macam.”
Kondisi Hiperseksual Paling Besar Disebabkan Lingkungan
Meski banyak faktor yang membuat seseorang menjadi hiperseks, tapi faktor utamanya adalah lingkungan.
“Penyebab paling besar adalah faktor lingkungan. Faktor gen cuma lima persen, lingkungan tuh sampai 70 persenan yang memengaruhi seseorang hingga mengalami gangguan kejiwaan seperti itu,” jelas Dokter Boyke.
Lebih lanjut dia menyampaikan, kebiasaan menonton film porno bisa pula menjadi faktor pencetus. Mengingat, kecanduan nonton film porno pun sudah termasuk dalam bentuk penyimpangan seksual.
“Kecanduan tuh kalau setiap kali berhubungan mesti nonton, kalau dia enggak nonton dia kayak sakau itu kita sebut sebagai kecanduan,” pungkas Boyke.
Advertisement