Liputan6.com, Jakarta Kasus demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tamansari Jakarta naik 50 persen dibanding pekan sebelumnya. Tercatat ada 15 pasien DBD yang dirawat di rumah sakit pemerintah daerah tersebut.
Dari data yang ada, pasien terbanyak atau sekitar 70 persen ada siswa usia sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Baca Juga
"Dari 10 kasus per minggu menjadi 15 kasus per minggu," kata Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Taman Sari, Ngabila Salama.
Advertisement
Kabar baiknya, tidak ada kasus kematian akibat penyakit yang ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti itu.
Cegah DBD dengan Jaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
Mengingat ada tren kenaikan kasus DBD, Ngabila mengingatkan masyarakat upaya pencegahan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta vaksinasi.
"Gencarkan Gerakan 1 Rumah 1 Kader Jumantik dengan menunjuk petugas PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di rumah. Bisa ibu/bapak/anak/asisten rumah tangga," kata Ngabila dalam pesan teks yang diterima Liputan6.com.
Orang yang ditunjuk bertugas melakukan prinsip 3 x 10 setiap Jumat pagi. Artinya melakukan pemberantasan sarang nyamuk setiap Jumat minimal 10 minggu jam 10 pagi selama 10 menit.
Ngabila mengutarakan bahwa salah satu upaya mengingatkan warga untuk mengingatkan PSN adalah dengan menggunakan pengeras suara yang ada di rumah ibadah. Sehingga bisa saling mengingatkan RT, RW, kader untuk melakukan PSN 3M Plus.
PSN 3M Plus adalah: menutup, menguras, mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi genangan air. Plus artinya memelihara tanaman pengusir nyamuk seperti sereh, lavender, rosemary, dan ikan pemakan jentik seperti cupang.
Juga memakai losion antinyamuk, memakai kelambu, menyemprot rumah dengan antinyamuk di jam-jam nyamuk Aedes aegypti sangat aktif beraktivitas yakni 08.00-10.00 atau 15.00-17.00.
Gejala DBD
Di tengah kenaikan kasus, penting untuk mengetahui gejala DBD. Pada orang dewasa gejala DBD seperti infeksi virus lainnya demam tinggi diatas 39 derajat Celsius dengan demam naik turun, nyeri belakang mata, pegal sendi dan otot, mual, muntah.
Lalu, pada anak gejala bisa tidak khas seperti muncul gejala infeksi saluran cerna dan napas: batuk, pilek, diare, sulit buang air besar. Beberapa juga bisa infeksi campuran dengan typhoid / tipes.
Advertisement
Deteksi Dini DBD
Ngabila mengatakan bahwa deteksi dini dilanjutkan dengan pemberian cairan segera adalah upaya mencegah komplikasi dan kematian akibat DBD.
Maka dari itu jika demam 1x24 jam atau keluhan tidak membaik segera bawa ke puskemas terdekat. Selanjutnya, bisa dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab demam atau keluhan yang muncul.
"Periksa darah dan rapid test DBD (NS1) GRATIS di seluruh puskesmas kecamatan Jakarta," tutur Ngabila.
Vaksinasi DBD
Seseorang yang sudah terkena DBD, masih bisa terkena sampai empat kali. Hal lantaran DBD punya 4 varian saat ini DEN 1,2,3,4.
Maka dari itu, Ngabila menyarankan untuk melakukan vaksinasi DBD untuk mengurangi keparahan bila terkena penyakit tersebut.
"Jika sudah sembuh DBD juga dapat langsung dilakukan vaksinasi dengue tanpa menunggu. Untuk usia 6-45 tahun, diberikan 2 kali selang pemberian 3 bulan," tuturnya.
"Vaksin DBD Qdenga 95 persen efektif mencegah sakit dan kematian akibat DBD tipe DEN 1,2,3,4," katanya.
Advertisement