Mengapa Wanita Jadi Mudah Menangis Jelang Menstruasi?

Wanita menjadi mudah menangis jelang menstruasi, hal ini adalah gejala PMS yang umum terjadi. Kenali penyebab dan cara mengatasinya.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 31 Mar 2024, 15:35 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi Menangis
Ilustrasi Menangis Menjelang Menstruasi (Foto: Unsplash.com/Thought Catalog)

Liputan6.com, Jakarta - Wanita cenderung lebih emosional menjelang datangnya menstruasi, mereka mengalami perubahan emosi dan menjadi lebih mudah menangis. Perlu diketahui bahwa menangis sebelum menstruasi adalah gejala PMS (Premenstrual Syndrome) yang umum terjadi.

"Menangis adalah hal yang umum dan normal terjadi. Hampir 75% wanita merasakan perubahan emosional yang pada siklus ini," kata Dr Rebecca Moore, seorang konsultan psikiater yang menangani pasien termasuk yang menderita gangguan disforik pramenstruasi (PMDD).

"Tidak sepenuhnya dipahami mengapa wanita mengalami perubahan emosional pramenstruasi. Namun, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh perubahan kadar hormon selama siklus menstruasi," jelas Moore, dilansir dari Stylist pada Minggu, 31 Maret 2024.

Sekitar masa ovulasi, tubuh melepaskan sel telur, menyebabkan kadar estrogen dan progesteron turun. Pergeseran ini dapat menyebabkan gejala fisik dan emosional serta memengaruhi kadar serotonin, yaitu neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan.

“Tingkat serotonin yang rendah sering dikaitkan dengan perasaan sedih, mudah tersinggung, dan masalah tidur yang semuanya merupakan gejala PMS yang umum terjadi,” jelas Moore.

Dan perubahan hormon sebelum menstruasi juga dapat memengaruhi konektivitas antara dua jaringan otak yaitu jaringan mode default dan jaringan arti penting.

"Jaringan-jaringan ini memainkan peran penting dalam menciptakan kehidupan emosional seseorang, dan penelitian telah menunjukkan bahwa jaringan-jaringan ini dapat dipengaruhi oleh perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron," jelas Moore.

Sebagian Besar Disebabkan Oleh Fluktuasi Hormon

Mengutip dari Glamour, konsultan ginekolog di London Gynaecology, Narendra Pisal, mengatakan bahwa sebagian besar masalah emosional ini disebabkan oleh fluktuasi hormon.

"Hormon ovarium berubah secara siklus dan beberapa hormon (terutama progesteron) dapat mempengaruhi suasana hati Anda secara signifikan. Hal ini dapat membuat Anda merasa sedih, emosional dan dapat membuat Anda merasa ingin menangis tanpa alasan,” kata Narendra.

Selama fase luteal (hari ke 14-28) kadar progesteron mulai meningkat setelah ovulasi dan akan terus meningkat jika terjadi kehamilan. Jika tidak terjadi kehamilan, kadar progesteron mulai turun dan periode menstruasi akan dimulai saat dukungan hormonal dihentikan.

"Gejala yang berhubungan dengan progesteron adalah hal yang umum terjadi, termasuk suasana hati yang buruk. Ini mungkin berkaitan dengan kepekaan terhadap beberapa hormon ovarium dan juga tingkat fluktuasi kadar hormon," jelasnya.

Pada dasarnya, Anda tidak dapat mengontrol seberapa besar Anda terpengaruh oleh perubahan hormon ini.

 

 

Menangis Menjelang Menstruasi Adalah Gejala PMS yang Umum Terjadi

Anda tidak sendirian dalam mengalami gangguan emosional ini, karena hal ini merupakan bagian dari gejala PMS. Jumlah pasti wanita yang menangis dan alasan mengapa mereka menangis masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

NHS menyatakan bahwa sebagian besar wanita akan mengalami PMS pada suatu saat, dengan perubahan suasana hati dan perasaan kesal berada di urutan teratas dalam daftar gejala. Gejala PMS pada setiap wanita berbeda dan dapat bervariasi dari bulan ke bulan. Menurut NHS, gejala PMS yang paling umum meliputi:

  • Perubahan suasana hati
  • Merasa kesal, cemas atau mudah tersinggung
  • Kelelahan atau kesulitan tidur
  • Kembung atau nyeri perut
  • Nyeri payudara
  • Sakit kepala
  • Kulit jerawatan
  • Rambut berminyak
  • Perubahan nafsu makan dan gairah seks

Tips Mengatasi Perubahan Emosi Menjelang Menstruasi

Moore menyarankan untuk melakukan kegiatan yang bisa meningkatkan suasana hati. "Lakukan kegiatan untuk meningkatkan suasana hati Anda. Ini bisa termasuk bertemu teman, tidur, menonton film yang menghibur atau hal-hal lainnya yang membuat Anda merasa baik," jelasnya.

Untuk upaya pencegahan, Moore menyarankan untuk mencatat siklus menstruasi, karena dapat membantu Anda dalam memahami tentang pola dan alasan hormonal.

“Mengetahui bahwa gejala akan berakhir dalam beberapa hari membantu Anda merasa lebih termotivasi untuk mengelolanya, karena tahu bahwa ini adalah sesuatu yang akan dihadapinya setiap bulan," kata Moore.

Selain itu, diet dan olahraga juga dapat berperan dalam mengelola perubahan emosi.

"Batasi garam, kafein, dan alkohol serta minum banyak air putih. Olahraga dapat meningkatkan endorfin, yang merupakan pengangkat suasana hati alami dan dapat membantu mengalihkan perhatian kita dari beberapa perasaan emosional akibat PMS."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya