Kenapa Rambut Rontok Banyak?

Rambut yang rontok secara berlebihan juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan ketidaknyamanan psikologis.

oleh Iwan Tantomi pada 15 Mei 2024, 21:49 WIB
Diperbarui 30 Mei 2024, 15:46 WIB
Kenapa Rambut Rontok Banyak?
Ilustrasi Kenapa Rambut Rontok Banyak? Credit via Shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Kenapa rambut rontok banyak? Pertanyaan itu mungkin akan muncul saat tiba-tiba mendapati rambut rontok berserakan di lantai atau ada di tangan. Orang sering merasa panik saat mengalami rambut rontok karena rambut merupakan bagian penting dari identitas dan penampilan mereka.

Rambut yang rontok secara berlebihan dapat menyebabkan kekhawatiran akan penampilan fisik dan juga menimbulkan rasa malu. Selain itu, rambut rontok juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius dalam tubuh. Hal ini dapat memicu kekhawatiran akan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Rambut yang rontok secara berlebihan juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan ketidaknyamanan psikologis. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi penyebab rambut rontok dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Lantas, kenapa rambut rontok banyak? Berikut ini jawabannya!

Kenapa Rambut Rontok Banyak?

Efek Samping Obat

Alasan pertama kenapa rambut rontok banyak adalah efek samping obat. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti yang digunakan untuk kanker, arthritis, depresi, masalah jantung, asam urat, dan tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan rambut rontok.

Efek samping obat pada rambut rontok dapat terjadi karena beberapa obat memiliki dampak negatif pada pertumbuhan dan kesehatan rambut. Beberapa obat-obatan tertentu dapat menyebabkan rambut rontok atau perubahan pada rambut, seperti pertumbuhan berlebih, perubahan warna atau tekstur rambut.

Kerontokan rambut akibat obat-obatan bisa memengaruhi penampilan dan kepercayaan diri seseorang. Namun, sebagian besar efek samping ini bersifat sementara dan akan hilang setelah tubuh menyesuaikan diri atau berhenti minum obat. Obat-obatan dapat merusak folikel rambut dan mengganggu pertumbuhan pada berbagai tahap.

Beberapa jenis obat yang diketahui dapat menyebabkan rambut rontok, antara lain obat kemoterapi, obat-obatan untuk kanker, obat-obatan untuk arthritis, obat-obatan untuk depresi, obat-obatan untuk masalah jantung, obat-obatan untuk asam urat dan tekanan darah tinggi.

Selain itu, beberapa pil KB yang mengandung hormon progesteron juga diketahui dapat menyebabkan rambut rontok. Beberapa pereda nyeri juga dilaporkan dapat memicu kerontokan rambut pada beberapa pasien, meskipun hal ini sangat langka dan bersifat sementara.

Penting untuk dicatat bahwa efek samping obat pada rambut rontok dapat bervariasi tergantung pada individu dan jenis obat yang dikonsumsi. Jika Anda mengalami rambut rontok yang signifikan atau khawatir dengan efek samping obat yang Anda konsumsi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan yang kompeten untuk mendapatkan penilaian dan saran yang tepat.

Trauma Fisik atau Emosional

Alasan berikutnya kenapa rambut rontok banyak adalah trauma fisik atau emosional. Banyak orang mengalami penipisan rambut beberapa bulan setelah mengalami trauma fisik atau emosional. Trauma fisik dapat menyebabkan penipisan rambut secara umum beberapa bulan setelahnya. Kerontokan rambut akibat trauma fisik bersifat sementara dan dapat terjadi pada rambut di kepala maupun rambut yang berada di bagian tubuh lainnya.

Selain itu, trauma fisik juga dapat menjadi salah satu penyebab trikotilomania, yaitu kebiasaan mencabut rambut secara berulang. Trikotilomania adalah gangguan mental yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencabut rambutnya sendiri. Kebiasaan mencabut rambut yang berhubungan dengan trauma fisik dapat menyebabkan kerontokan rambut yang parah dan bahkan kebotakan sebagian .

Dampak buruk dari trauma fisik pada kerontokan rambut juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Wanita yang mengalami kerontokan rambut yang parah akibat trauma fisik dapat mengalami gangguan psikologis, seperti kesulitan menerima perubahan fisik dan penurunan kepercayaan diri.

Di samping karena trauma fisik, kerontokan rambut juga dapat terjadi akibat trauma emosional. Stres yang disebabkan oleh trauma emosional dapat memicu kerontokan rambut yang berlebihan. Hal ini terjadi karena stres dapat mempengaruhi siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut masuk ke fase istirahat (telogen) lebih cepat dari biasanya. Akibatnya, rambut rontok lebih banyak dari yang seharusnya.

Trauma emosional yang mendalam atau stres fisik dapat mengaktifkan kondisi yang disebut telogen effluvium atau alopecia areata. Telogen effluvium adalah kondisi di mana rambut berhenti tumbuh dan kemudian rontok dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya setelah beberapa bulan. Alopecia areata adalah kebotakan atau kerontokan rambut yang disebabkan oleh penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang akar rambut.

Meskipun kerontokan rambut akibat trauma fisik atau emosional umumnya bersifat sementara dan rambut akan tumbuh kembali setelah beberapa bulan, kondisi ini dapat menyebabkan kekhawatiran dan mengganggu kepercayaan diri seseorang. Oleh karena itu, jika Anda mengalami kerontokan rambut yang berlebihan atau memiliki kekhawatiran tentang kondisi rambut Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Gaya Rambut dan Perawatan

Selanjutnya, ada gaya rambut dan perawatan yang juga menjadi salah satu alasan kenapa rambut rontok banyak. Penataan rambut yang berlebihan atau gaya rambut tertentu, seperti kuncir atau kepang yang terlalu ketat, dapat menyebabkan jenis kerontokan rambut yang disebut traction alopecia. Hal ini terjadi karena ikatan yang terlalu kencang dapat melemahkan akar rambut dan bahkan menyebabkan kerusakan permanen.

Selain itu, penggunaan perawatan rambut yang panas, seperti pengering rambut atau alat catok, serta perawatan rambut permanen, dapat menyebabkan kerontokan rambut. Panas yang berlebihan dapat merusak akar rambut dan menyebabkan rambut rontok. Berganti-ganti produk sampo terlalu sering juga dapat membuat rambut mudah rontok dan terlihat semakin menipis.

Bukan hanya itu, metode penataan rambut seperti mewarnai, mencatok, dan mengeriting rambut dapat membuat rambut rusak dan kering serta mengiritasi kulit kepala. Treatment rambut dengan bahan kimia yang keras, seperti sering mengganti warna rambut atau melakukan proses hair smoothing, juga dapat menyebabkan rambut rontok. Kekurangan asupan gizi, seperti kekurangan protein atau zat besi, juga dapat memengaruhi kesehatan rambut dan membuatnya mudah rontok.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat memiliki respons yang berbeda terhadap gaya rambut dan perawatan tertentu. Jika Anda mengalami kerontokan rambut yang berlebihan atau memiliki kekhawatiran tentang kondisi rambut Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli perawatan rambut untuk mendapatkan saran yang tepat.

Kenapa Rambut Rontok Banyak?

Kekurangan Vitamin

Alasan kenapa rambut rontok banyak berikutnya adalah kekurangan vitamin. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan rambut rontok. Vitamin B, terutama vitamin B7 (biotin), memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan rambut. Biotin berperan dalam metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak, serta menjaga kesehatan kulit, rambut, hati, mata, dan saraf. Kekurangan biotin dapat membuat rambut menjadi rapuh dan mudah rontok.

Selain itu, kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. Zat besi memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan kesehatan rambut. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan anemia, yang bisa mengakibatkan gejala kerontokan rambut.

Kekurangan vitamin D juga dapat berkontribusi terhadap kerontokan rambut. Vitamin D memiliki peran dalam merangsang folikel rambut untuk tumbuh. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan rambut menjadi tipis dan mudah rontok.

Dalam mengatasi kerontokan rambut akibat kekurangan vitamin B, zat besi, dan vitamin D, penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut melalui makanan sehat dan seimbang. Makanan yang mengandung vitamin B, seperti ikan, gandum utuh, dan sayuran hijau, dapat membantu memenuhi kebutuhan biotin. Sementara itu, makanan seperti daging sapi, buncis, kerang, lentil, biji ramin, kacang tanah, almond, dan produk susu dapat membantu memenuhi kebutuhan zinc dan zat besi. 

Kondisi Medis

Berikutnya ada kondisi medis yang juga menjadi alasan kenapa rambut rontok banyak. Infeksi jamur di kulit kepala, trauma, kemoterapi, penyakit auto-imun, dan gangguan hormon seperti PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) dapat menjadi penyebab kerontokan rambut.

Infeksi jamur di kulit kepala, yang dikenal sebagai tinea capitis atau kurap, dapat menyebabkan kerontokan rambut. Tinea capitis disebabkan oleh infeksi jamur dermatofit, seperti Trichophyton dan Microsporum. Infeksi jamur ini umumnya menyerang lapisan luar kulit kepala dan batang rambut, dan dapat menyebabkan gejala seperti kulit kepala gatal, bersisik, pitak, peradangan, dan kebotakan yang lebih luas.

Infeksi jamur pada kulit kepala dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen dan bekas luka di kulit kepala. Jamur tersebut dapat merusak folikel rambut, mengganggu pertumbuhan alami rambut, dan menyebabkan rambut rontok. Infeksi jamur juga dapat menyebabkan bercak botak yang terlihat kering dan bersisik pada kulit kepala.

Pemeriksaan medis seperti menggunakan lampu khusus atau pemeriksaan kerokan kulit dengan bilasan KOH dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi jamur pada kulit kepala. Pengobatan infeksi jamur pada kulit kepala biasanya melibatkan penggunaan obat antijamur topikal atau oral, yang diresepkan oleh dokter. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.

Selain itu, kemoterapi bisa menyebabkan kerontokan rambut. Kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan obat-obatan khusus untuk menghancurkan sel kanker. Namun, obat-obatan kemoterapi juga dapat mempengaruhi sel-sel sehat yang sedang aktif membelah, termasuk sel-sel di folikel rambut. Akibatnya, banyak pasien yang menjalani kemoterapi mengalami kerontokan rambut, baik pada kepala maupun bagian tubuh lainnya seperti alis, bulu mata, bulu ketiak, dan rambut di seluruh tubuh.

Kerontokan rambut akibat kemoterapi dapat bervariasi dalam tingkat keparahan. Beberapa pasien hanya mengalami penipisan rambut, sedangkan yang lain mungkin mengalami kebotakan total. Kerontokan rambut biasanya dimulai dalam beberapa minggu setelah sesi perawatan pertama dan dapat berlanjut selama beberapa bulan.

Meskipun kerontokan rambut akibat kemoterapi umum terjadi, penting untuk dicatat bahwa tidak semua pasien yang menjalani kemoterapi akan mengalami kerontokan rambut. Jenis obat kemoterapi, dosis, dan faktor individu dapat mempengaruhi apakah seseorang akan mengalami kerontokan rambut atau tidak.

Demikian juga dengan penyakit autoimun dapat menyebabkan kerontokan rambut. Salah satu contoh penyakit autoimun yang dapat menyebabkan kerontokan rambut adalah alopecia areata. Alopecia areata adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut, yang mengakibatkan kerontokan rambut yang tidak merata. Pada alopecia areata, folikel rambut mengecil dan berhenti memproduksi rambut, yang menyebabkan kebotakan jika dibiarkan.

Selain alopecia areata, ada juga jenis penyakit autoimun lainnya yang dapat menyebabkan kerontokan rambut, seperti penyakit tiroid autoimun. Gangguan pada sistem kekebalan tubuh dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan rambut, menyebabkan kerontokan rambut yang berlebihan.

Penyakit autoimun dapat memiliki gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan individu yang terkena. Diagnosis dan pengobatan yang tepat harus ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik yang dilakukan.

Kondisi medis lainnya yang juga menjadi alasan kenapa rambut rontok banyak adalah gangguan hormon seperti PCOS (Polycystic Ovary Syndrome). PCOS adalah kondisi yang ditandai oleh ketidakseimbangan hormon, terutama hormon androgen (hormon pria), pada wanita. Peningkatan kadar hormon androgen dapat menyebabkan gejala seperti pertumbuhan rambut berlebihan (hirsutisme) di wajah dan tubuh, serta kerontokan rambut pada beberapa bagian kepala.

PCOS juga dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi yang tidak teratur, penipisan rambut, dan jerawat yang parah. Kondisi ini terjadi karena ovarium atau indung telur memproduksi banyak kantong berisi cairan yang mengganggu perkembangan sel telur dengan sempurna dan menghambat pelepasan telur secara teratur.

Selain itu, resistensi insulin dan obesitas juga dapat memperburuk gejala PCOS dan menyebabkan kerontokan rambut yang lebih parah. Resistensi insulin dapat meningkatkan produksi hormon androgen, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut.

Pengobatan PCOS melibatkan pengaturan hormon dan manajemen gejala. Dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti pil KB atau spironolactone untuk mengurangi produksi hormon androgen dan mengatasi kerontokan rambut yang disebabkan oleh PCOS.

Stres Berat

Alasan kenapa rambut rontok banyak lainnya adalah stres berat. Stres yang berat, seperti stres psikososial yang muncul karena ada rasa tertekan atau merasa terancam dari lingkungan sosial, dapat memengaruhi fase pertumbuhan folikel rambut. Ketika seseorang mengalami stres, folikel rambut dapat memasuki fase istirahat, yang kemudian menyebabkan rambut mulai rontok dan menipis, terutama di area kulit kepala tertentu.

Namun, penting untuk dicatat bahwa rambut yang rontok karena stres biasanya dapat tumbuh kembali. Tingkat pertumbuhan rambut yang rontok karena stres dapat berbeda pada setiap individu.

Jika Anda mengalami stres berat dan mengalami kerontokan rambut yang melebihi batas normal (di atas 100 helai per hari), disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, merawat rambut secara rutin di rumah dengan memilih dan menggunakan produk perawatan rambut yang tepat juga dapat membantu mengatasi kerontokan rambut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya