Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta peningkatan kewaspadaan terhadap Mpox atau penyakit cacar monyet jelang gelaran Indonesia-Afrika Forum di Bali pada 1-3 September 2024.
Dalam gelaran tersebut, 28 dari 51 negara undangan berasal dari Afrika dengan total 1.500 peserta. Seperti diketahui saat ini tengah terjadi peningkatan kasus cacar monyet di beberapa negara Afrika.
Baca Juga
"Saya minta betul-betul kewaspadaan kita, kehati-hatian kita terhadap wabah Mpox," kata Jokowi pada rapat Selasa, 27 Agustus 2024.
Advertisement
Mengingat World Health Organization (WHO) sudah menetapkan status kedaruratan global terhadap Mpox maka perlu upaya preventif dalam mendeteksi penyakit menular tersebut.
"Saya minta ada upaya preventif khususnya delegasi yang berasal dari Afrika," kata Jokowi.
Perketat Pintu Masuk Internasional
Ia meminta pengawasan kesehatan pelaku perjalanan di pintu-pintu kedatangan internasional harus segera dilakukan.
"Tidak hanya di Bali, pengawasan di pintu-pintu masuk kedatangan internasional juga segera dilakukan dari Kementerian Kesehatan dan mungkin dari kementerian/lembaga yang lainnya," terangnya.
Jokowi juga mengatakan agar pengalaman dari pandemi COVID-19 bisa menjadi rujukan dalam upaya preventif Mpox kali ini.
Â
Waspada Mpox, Indonesia Aktifkan kembali Electronic Surveillance Card.
Terkait peningkatan kewaspadaan terhadap Mpox, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bakal mengaktifkan kembali Electronic Surveillance Card.
"Bapak Presiden tadi sudah memutuskan, kita akan aktifkan lagi Electronic Surveillance Card. Dulu dikenal sebagai Pedulilindungi," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Upaya itu dilakukan untuk mencegah masuknya strain Mpox terbaru yakni clade 1b yang lebih mematikan daripada 2b.
"Clade 1b ini fatalitasnya lebih tinggi dari sebelumnya yang ada di Indonesia, di Asia itu umumnya 2b," kata Budi mengutip Antara.
Clade 1b ini, lanjut Budi, memiliki fatalitas mendekati 10 persen dibandingkan yang lama yakni 0,1 persen.
Advertisement
Cara Kerja Electronic Surveillance Card
Metode Electronic Surveillance Card ini mirip dengan aplikasi Pedulilindungi. Setiap orang yang datang dari luar negeri akan scan QR code, yang merekam riwayat perjalanan, dengan notifikasi warna kuning, hijau, dan merah.
"Kalau hijau, ya nggak usah diapa-apain. Kalau kuning, kalau merah kami lihat suhunya, kalau ternyata memang tinggi dan ada ruam-ruam nanti diambil PCR," katanya.
Â
2 Mesin PCR Pendeteksi Mpox
Kemenkes sudah menyiapkan dua unit mesin PCR yang bisa 30-40 menit mendeteksi gejala Mpox, masing-masing disimpan di Jakarta, Cengkareng, dan Bali jelang Indonesia Afrika Forum.
Dengan alat tersebut, bila diketahui suhu tubuh tinggi maka bisa dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui dalam waktu singkat positif atau tidak terhadap Mpox. Bila positif maka akan segera diisolasi ke fasilitas yang tersedia di rumah sakit.
Advertisement
Obat Antivirus Sudah Siap
Kemenkes juga sudah siap dengan obat Mpox seperti antivirus. Begitu pula dengan reagen untuk tes PCR Mpox sudah dikirimkan ke Bali.
"Karena obat-obatan kita sudah siapkan antivirusnya, sudah dikirim ke Bali, juga sebagian ada di Jakarta dan semua reagen-reagen buat PCR, reagen-reagen buat Whole Genome Sequencing-nya sudah kita persiapkan dan lengkap," kata Budi.