Liputan6.com, Jakarta Hari Kesehatan Jiwa Sedunia jatuh setiap 10 Oktober. Guna memperingati hari ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengadakan diskusi dan edukasi terkait kesehatan jiwa.
Menurut Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Imran Pambudi, tema global Hari Kesehatan Jiwa 2024 adalah It’s Time to Prioritize Mental Health in The Workplace.
Advertisement
Baca Juga
Sementara, teman nasionalnya belum disesuaikan tapi yang diusung adalah Bekerja Cerdas dengan Sehat Jiwa Menuju Indonesia Emas Tahun 2045.
Advertisement
Adapun subtema nasionalnya adalah:
- Mental Kuat Pekerja Hebat, Produktivitas Meningkat
- Mental Health Matters at Work
- Sehat Jiwa Modal Kerja Produktif
“Jadi memang tahun ini di global fokusnya kepada mental health in workplace,” kata Imran dalam temu media di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.
Merujuk pada PP Nomor 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja, maka ada empat upaya yang perlu diperhatikan, yakni:
- Upaya pencegahan penyakit.
- Upaya peningkatan kesehatan.
- Upaya penanganan penyakit.
- Upaya pemulihan kesehatan.
Upaya pencegahan penyakit mencakup identifikasi, penilaian dan pengendalian penyakit potensi bahaya kesehatan.
“Jadi skrining harus dioptimalkan, kita juga sudah tahu bahwa pada pemerintahan Pak Prabowo mendatang akan dilakukan skrining ulang tahun. Skrining yang dilakukan untuk semua penduduk pada saat dia ulang tahun termasuk di situ dilakukan skrining kesehatan jiwanya,” jelas Imran.
Program Skrining Jiwa Gratis
Imran menambahkan, Prabowo sendiri baru mengatakan akan diadakan skrining kesehatan. Sementara, Kemenkes mulai menyusun apa saja yang tercakup dalam skrining kesehatan itu.
“Beliau (Prabowo) menyampaikan dilakukan skrining kesehatan, tapi kita (Kemenkes) sekarang mulai menyusun, yang dimaksud dengan skrining kesehatan itu apa saja. Mulai skrining fisik, kalau anak-anak skrining tumbuh kembang, dewasa skrining penyakit tidak menular (PTM), juga ada skrining jiwa,” jelas Imran.
Skrining kesehatan jiwa menjadi hal penting lantaran masyarakat banyak berhadapan dengan masalah mental. Gangguan jiwa yang paling banyak dialami di tengah masyarakat adalah anxiety (gangguan kecemasan), depresi, dan skizofrenia.
“Dan ini (masalah kesehatan jiwa) memang bervariasi tiap-tiap daerah, justru yang saya ingat tahun 2023 gangguan paling banyak di provinsi Yogyakarta,” ujar Imran.
Advertisement
Kesehatan Jiwa Pekerja
Masalah jiwa juga kerap dihadapi oleh para pekerja. Ini melatarbelakangi diangkatnya tema global soal kesehatan jiwa di tempat kerja.
Salah satu hal yang dinilai bisa memengaruhi kesehatan jiwa pekerja adalah kehilangan sahabat atau bestie di tempat kerja.
Hal ini disampaikan psikolog Pramudika R Hapsari, sahabat atau bestie di tempat kerja bisa saja resign, dimutasi, atau pindah kerja.
“Tadinya makan siang bareng, ada apa-apa di kantor curhatnya sama dia, sebetulnya yang jadi kekhawatiran adalah ‘nanti saya curhat sama siapa’ jadi apa bisa berdampak? Bisa, terutama jika kita punya ikatan yang kuat dengan bestie tersebut,” kata psikolog yang akrab disapa Vivi dalam kesempatan yang sama.
Cara Kembalikan Semangat Kerja
Lantas, bagaimana cara agar kembali semangat bekerja meski tak ada bestie?
“Kita perlu menata hati menata diri kita supaya bisa tetap profesional melakukan tugas-tugas itu, di awal kita bisa identifikasi, kita mengenali apa sih rasa yang muncul ketika bestie ini pergi? Biasanya emosi yang muncul ini sedih, ya diterima saja ‘oke sekarang tidak bersama bestie ini, enggak apa-apa’ kita beri waktu diri kita untuk memroses rasa kehilangan itu,” jelas Vivi.
Setelah itu, lanjutnya, baru kita pelan-pelan mengubah kebiasaan kerja sehari-hari. Bisa dengan mencari teman lain supaya relasi sosial di tempat kerja tetap terjaga.
“Dan dengan bestie ini, walaupun dia udah resign atau udah pindah kan bukan yang kayak kita enggak akan bisa ketemu lagi, tetap bisa sesekali bertemu,” tambahnya.
Advertisement