Saran Dokter untuk Mencegah agar Tak Terjadi Stroke Berulang

Stroke bisa terjadi lagi tapi dengan mengontrol faktor risiko hal tersebut bisa dicegah agar tak kembali terulang.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 30 Okt 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2024, 19:00 WIB
Gambar Ilustrasi Human Brain Stroke
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis neurologi Sahat Aritonang mengungkapkkan bahwa seseorang yang pernah terkena stroke bisa mengalami hal yang sama untuk kedua bahkan ketiga kalinya. Hal tersebut bisa terjadi bila tidak mengendalikan faktor risiko.

"Kalau faktor risiko tidak dikontrol bisa mengalami stroke berulang," kata Sahat.

Fakto risiko stroke diantaranya:

  • tekanan darah tinggi
  • kolesterol tinggi
  • diabetes
  • merokok
  • kegemukan
  • kurang aktivitas fisik
  • diet tidak sehat

Maka dari itu, penting untuk pasien yang pernah stroke memahami faktor risiko yang dimiliki lalu mengontrolnya agar tidak kembali terjadi serangan stroke.

"Misalnya pada orang dengan hipertensi, maka perlu konsumsi obat sesuai resep dokter, berolahraga rutin, mengonsumsi pola makan dengan gizi seimbang," kata Sahat.

Dalam kenyataannya, Sahat kerap menemukan orang yang tidak mengontrol faktor risiko usai terjadi stroke.

"Faktanya, kita sering menjumpai orang mengalami stroke kedua, stroke ketiga bahkan stroke keempat kalinya," kata Sahat.

Efek Stroke Selanjutnya Lebih Berat dari Stroke Pertama

Sahat juga mengatakan bahwa biasanya orang yang mengalami stroke yang kedua efeknya lebih berat dari yang pertama.

"Biasanya usai stroke pertama lalu dapat pengobatan ia masih bisa bergerak atau cacat ringan tapi pas kena stroke berikutnya lumpuh," kata Sahat.

Maka dari itu, dokter yang sehari-hari praktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya ini mengingatkan pasien yang pernah stroke untuk menjaga faktor risiko agar tak terjadi stroke kembali.

Apa Itu Stroke?

Stroke adalah suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa gangguan saraf sebagian atau menyeluruh.

Kondisi ini dapat memberat dan berlangsung selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler atau pembuluh darah.

Jenis stroke ada dua: penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) dan pecah pembuluh darah (stroke hemoragik)

Apa yang Terjadi Ketika Stroke?

Kematian jaringan otak yang terjadi akibat gangguan pasokan aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke otak yang diakibatkan oleh sumbatan, penyempitan atau pecah pembuluh darah di otak.

Gejala Stroke

Sahat mengatakan bahwa gejala stroke itu adalah gejala yang tiba-tiba atau mendadak. Misalnya saat membawa gelas tiba-tiba jatuh karena tangan melemah, lalu muka perot, penglihatan kabur padahal sebelumnya enggak apa-apa.

"Apapun gejalanya yang sifatnya terjadi tiba-tiba dan sifatnya separuh itu dikhawatirkan stroke. Sehingga perlu segera dibawa ke rumah sakit dimana ada golden time yakni 3,5 jam usai gejala muncul," kata Sahat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya