Menkes Budi: Tiket Medical Check Up Gratis Saat Ultah Diakses dari Aplikasi SatuSehat

Budi mengungkapkan bahwa tiket pemeriksaan kesehatan atau medical check up gratis saat ulang tahun yang mulai berlaku mulai 2025 dapat diakses dari aplikasi Satu Sehat.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 11 Nov 2024, 10:09 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2024, 08:12 WIB
Menkes Budi Gunadi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan tiket pemeriksaan kesehatan atau medical check up saat ulang tahun bakal bisa diakses dari aplikasi SatuSehat. (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa program pemeriksaan kesehatan atau medical chek-up gratis nantinya bisa diakses lewat aplikasi SatuSehat. Seperti diketahui masyarakat Indonesia bakal dapat hadiah saat ulang tahun dari pemerintah lewat pemeriksaan kesehatan gratis yang mulai diterapkan mulai 2025.

"Nanti yang akan dapat tiket pemeriksaan gratis adalah yang sudah jadi anggota SatuSehat," kata Menkes Budi dalam unggahan di Instagram @bgsadikin.

Maka dari itu, Budi pun meminta masyarakat untuk mengunduh aplikasi SatuSehat dan menggunakannya agar bisa mendapatkan tiket pemeriksaan gratis di hari ulang tahun. 

"Download aplikasi SatuSehat Mobile sekarang juga," kata Budi.

Budi juga mengungkapkan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis tersebut bukan cuma menimbang berat badan dan tekanan darah saja. Namun juga tidak selengkap paket jutaan rupiah yang ada di rumah sakit swasta atau laboratorium swasta.

"Supaya tidak salah ekspektasi ya ini bukan medical check up seperti yang teman-teman bayangkan di klinik swasta atau laboratorium swasta yang harganya jutaan rupiah itu ya," tutur Budi.

Budi menjelaskan bahwa pemeriksaan gratis hadiah dari pemerintah saat ulang tahun itu mengacu pada kategori usia yakni balita, remaja, dewasa dan lanjut usia.

 

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Berdasarkan Golongan Usia

Sebelumnya, Budi mengungkapkan bahwa pemeriksaan gratis ini mengacu pada empat golongan usia:

Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.

Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.

Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.

Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.

Memantau Kesehatan Masyarakat

Pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan salah satu prioritas di pemerintahan Prabowo Subianto. Tujuannya agar bisa mendeteksi dini bila ada masalah kesehatan pada masyarakat.

"Skrining ini adalah hadiah ulang tahun dari negara kepada masyarakat, dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan kesehatan terpantau secara dini,” kata Menkes Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 31 Oktober 2024.

Program Prioritas Lain di Sektor Kesehatan

Skrining kesehatan gratis merupakan satu dari tiga program prioritas Kemenkes di masa pemerintahan Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan Budi Gunadi Sadikin usai dilantik masuk Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran pada Senin, 21 Oktober 2024.

“Ada tiga program dari kita, nomor satu itu skrining untuk masyarakat semua siklus hidup karena yang penting kan buat Kementerian Kesehatan jaga masyarakat kita tetap sehat, bukan hanya mengobati orang sakit. Pengobatan promotif, preventif, itu jauh lebih penting dibandingkan kuratif,” jelas Budi.

Lalu, program prioritas kedua adalah membangun rumah sakit-rumah sakit terutama di daerah tertinggal, terluar, kepulauan.

Selanjutnya, program ketiga terkait dengan pemberantasan tuberkulosis (TBC).

“Yang nomor tiga beliau juga titip supaya tuberkulosis ditangani dengan lebih cepat. Ini penyakit menular yang kematiannya paling banyak di dunia jauh di atas COVID. Sudah 1 milyar orang meninggal (akibat TBC) sejak 100 tahun yang lalu.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya