Stroke, Pecahnya Pembuluh Darah Otak yang Sebabkan Kematian

Di Indonesia, stroke dan jantung bersaing sebagai penyebab utama kematian. Di Indonesia, stroke menempati posisi ketiga penyakit mematikan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 25 Jun 2013, 21:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2013, 21:00 WIB
cek-pembuluh-darah-130634-b.jpg
Jika di Amerika Serikat, stroke menjadi penyebab utama kematian. Di Indonesia, penyebab stroke dan jantung selalu bersaing sebagai penyebab utama kematian. Di Indonesia, stroke menempati posisi ketiga sebagai penyakit yang mematikan.

Definisi

Seperti dikutip dari WebMD, Selasa (25/6/2013), stroke merupakan kondisi ketika pembuluh darah di otak pecah. Tanpa pengobatan, sel-sel di otak dengan cepat mulai mati. Hasilnya bisa menyebabkan cacat serius hingga kematian.

Sedangkan Naturalnews memberikan definisi bahwa stroke merupakan kondisi ketika salah satu sel tidak berfungsi karena tidak cukupnya oksigen. Ini disebabkan oleh aliran darah yang tidak lancar sehingga pasien stroke akan kehilangan kemampuannya untuk bicara dan masalah ingatan lainnya.

Gejala Stroke

Tanda-tanda stroke:
  1. Mati rasa mendadak atau tubuh merasa lemah sebagian
  2. Mendadak salah satu atau kedua mata sulit melihat, dan juga kesulitan menelan.
  3. Tiba-tiba, sakit kepala berat yang tidak diketahui penyebabnya.
  4. Pusing, sulit berjalan, dan sulit menjaga keseimbangan.
  5. Tiba-tiba kebingungan, kesulitan berbicara atau memahami orang lain.
  6. Gejala lainnya sering dikaitkan dengan seringnya salahnya seseorang menuliskan pesan teks di handphone
Faktor risiko stroke
  1. Pria di atas usia 55 tahun
  2. Semua ras, Afrika, Amerika, Asia
  3. Seorang dengan riwayat keluarga stroke
  4. Tekanan darah tinggi
  5. Kolesterol tinggi
  6. Perokok
  7. Diabetes
  8. Obesitas
  9. Penyakit kardiovaskular lain
  10. Tinggi kadar asam amino dalam darah
  11. Peminum dan pengonsumsi kokain
  12. Depresi
  13. Penelitian menyebutkan laki-laki yang bercerai dan berpisah dengan keluarganya juga berisiko
Cara mendiagnosis stroke
  1. Pemeriksaan fisik seperti tes tekanan darah, kolesterol, gula darah, dan amino
  2. Ultrasound
  3. Arteriography, pemeriksaan menggunakan X-ray
  4. Computerized tomography (CT) scan, skrining 3 dimensi yang dapat melihat sejauh mana kondisi pendarahan pada otak
  5. Magnetic Resonance Imaging (MRI), skrining 3 dimensi untuk melihat risiko stroke
  6. CT dan MRI dengan angiography
  7. Echocardiography, melihat kurva jantung
  8. Tes pergerakan mata.
Mencegah stroke
  1. Rutin mengontrol gula darah
  2. Tidak merokok
  3. Mengurangi konsumsi sodium, lemak dan makanan berkolesterol tinggi
  4. Ikuti diet sehat
  5. Olahraga teratur
  6. Manajemen stres
  7. Tidak menggunakan obat-obatan terlarang
  8. Sebuah penelitian tidak menganjurkan seseorang dengan faktor risiko minum teh tiga kali sehari
  9. Berjalan setidaknya 210 menit setiap minggu. Ini juga berlaku bagi wanita.
Penyebab

Pasien stroke biasanya mengalami kematian akibat kekurangan oksigen. Sel-sel otak akan mati dalam beberapa menit. Maka itu banyak anjuran yang menyatakan bahwa jika seorang mendapati gejala tersebut, segera ke rumah sakit. Karena sebetulnya ada obat yang bisa membantu tapi waktu pasien tidak bisa lebih dari tiga jam setelah mengatahui gejalanya.

Setelah jaringan otak telah mati, bagian tubuh yang dikontrol tidak akan bekerja dengan baik. Inilah sebabnya mengapa stroke merupakan penyebab cacat jangka panjang.

Pengobatan

Hingga saat ini pengobatan untuk stroke biasanya dihubungkan dengan obat penurun kolesterol dan depresi seperti aspirin, heparin, atau plasminogen. Namun pengobatan ini hanya bisa diberikan pada pasien stroke yang merasakan gejala dalam kurun waktu 3 jam. Setelah itu biasanya pasien melakukan tindakan operasi yang bertujuan membuka arteri.

(Fit/Mel)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya